Fredy Pratama dan Dewi Astutik, 2 WNI Buronan Kelas Kakap di Balik Jaringan Narkotika Internasional

Keduanya diketahui menjadi anggota jaringan narkoba internasional terbesar di Asia Tenggara, Golden Triangle.

Editor: Sesri
Istimewa/Dok. Interpol
WNI BURON INTERPOL - WNI asal Ponorogo, Jawa Timur, bernama Dewi Astutik, menjadi sorotan setelah BNN bersama Bea Cukai dan TNI AL berhasil menggagalkan penyelundupan sabu-sabu seberat dua ton di perairan Kepulauan Riau, Kamis (22/5/2025). Dewi yang buron sejak 2024, diketahui masih satu organisasi jaringan narkoba internasional dengan Fredy Pratama, yakni Golden Triangle. 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Dua Warga Negara Indonesia (WNI) saat ini jadi buronan Interpol terkait narkotika.

Mereka adalah Fredy Pratama yang berasal dari Kalimantan Selatan dan PA alias Dewi Astutik, warga Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur.

Keduanya diketahui menjadi anggota jaringan narkoba internasional terbesar di Asia Tenggara, Golden Triangle.

Fredy diketahui sudah buron sejak 2014 silam, sedangkan nama Dewi 'baru' masuk daftar pencarian orang (DPO) pada 2024.

Nama Dewi Astutik muncul ketika tim gabungan yang terdiri dari Badan Narkotika Nasional (BNN), Bea Cukai, dan TNI AL, berhasil menggagalkan penyelundupan sabu-sabu seberat dua ton di perairan Kepulauan Riau, Kamis (22/5/2025)

"Hasil investigasi awal ya memang masih satu, Fredy Pratama dengan Dewi Astutik," kata Kapolres Ponorogo, AKBP Andin Wisnu Sudibyo, Rabu (28/5/2025), dilansir TribunJatim.com.

Lantas, seperti apakah sosok Fredy Pratama dan Dewi Astutik?

Baca juga: FAKTA-FAKTA Dewi Astuti asal Jatim: Bos Narkoba Dalangi Pengiriman 2 Ton Sabu

Fredy Pratama

Fredy Pratama bukan sosok baru dalam daftar pencarian orang (DPO) Polri.

Ia sudah menjadi buron sejak 2014.

Bahkan, Fredy merupakan buron Interpol empat negara, yaitu Indonesia, Royal Malaysia Royal Thai Police, dan US Drug Enforcement Administration (US-DEA).

Kabarnya, Fredy mengontrol pasar gelap narkoba di Provinsi Kalimantan Selatan sejak 2013.

Ia juga 'memasarkan' narkoba hingga ke Malaysia bagian timur.

Irjen Mukti Juharsa saat masih menjabat sebagai Direktur Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri, mengatakan Fredy sulit terdeteksi lantaran dilindungi di Thailand.

Fredy diketahui merupakan menantu bos gembong narkoba di Thailand yang tergabung dengan jaringan internasional Golden Triangle.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved