Fredy Pratama dan Dewi Astutik, 2 WNI Buronan Kelas Kakap di Balik Jaringan Narkotika Internasional
Keduanya diketahui menjadi anggota jaringan narkoba internasional terbesar di Asia Tenggara, Golden Triangle.
TRIBUNPEKANBARU.COM - Dua Warga Negara Indonesia (WNI) saat ini jadi buronan Interpol terkait narkotika.
Mereka adalah Fredy Pratama yang berasal dari Kalimantan Selatan dan PA alias Dewi Astutik, warga Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur.
Keduanya diketahui menjadi anggota jaringan narkoba internasional terbesar di Asia Tenggara, Golden Triangle.
Fredy diketahui sudah buron sejak 2014 silam, sedangkan nama Dewi 'baru' masuk daftar pencarian orang (DPO) pada 2024.
Nama Dewi Astutik muncul ketika tim gabungan yang terdiri dari Badan Narkotika Nasional (BNN), Bea Cukai, dan TNI AL, berhasil menggagalkan penyelundupan sabu-sabu seberat dua ton di perairan Kepulauan Riau, Kamis (22/5/2025)
"Hasil investigasi awal ya memang masih satu, Fredy Pratama dengan Dewi Astutik," kata Kapolres Ponorogo, AKBP Andin Wisnu Sudibyo, Rabu (28/5/2025), dilansir TribunJatim.com.
Lantas, seperti apakah sosok Fredy Pratama dan Dewi Astutik?
Baca juga: FAKTA-FAKTA Dewi Astuti asal Jatim: Bos Narkoba Dalangi Pengiriman 2 Ton Sabu
Fredy Pratama
Fredy Pratama bukan sosok baru dalam daftar pencarian orang (DPO) Polri.
Ia sudah menjadi buron sejak 2014.
Bahkan, Fredy merupakan buron Interpol empat negara, yaitu Indonesia, Royal Malaysia Royal Thai Police, dan US Drug Enforcement Administration (US-DEA).
Kabarnya, Fredy mengontrol pasar gelap narkoba di Provinsi Kalimantan Selatan sejak 2013.
Ia juga 'memasarkan' narkoba hingga ke Malaysia bagian timur.
Irjen Mukti Juharsa saat masih menjabat sebagai Direktur Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri, mengatakan Fredy sulit terdeteksi lantaran dilindungi di Thailand.
Fredy diketahui merupakan menantu bos gembong narkoba di Thailand yang tergabung dengan jaringan internasional Golden Triangle.
TERUNGKAP, Inilah Penyebab Nazwa Aliya Tewas di Kamboja, Ternyata Pergi dengan Sosok Ini |
![]() |
---|
Sedih, Sudah 7 Hari Jenazah Nazwa Aliya di Kamboja, Sang Ibu Tak Punya Uang Tebus Rp 138 Juta |
![]() |
---|
Pilu, Gadis Sumut Nazwa Aliya Pamit Interview Bank, Malah Meninggal Dunia di Kamboja |
![]() |
---|
Kronologi Penangkapan Kurir Narkoba Asal Aceh di Riau, Bawa Sabu 2 Kg Sabu ke Medan |
![]() |
---|
Kurir Narkoba Jaringan Internasional Ditangkap di Pekanbaru, 6 Kg Sabu, 6.300 Butir Ekstasi Disita |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.