Siswa SD di Inhu Korban Bully
Soal Kasus Dugaan Perundungan anak SD, Polres Inhu Imbau Agar Tidak Menggiring Opini
Polres Inhu mengimbau masyarakat bersabar serta tidak menggiring opini terkait penyelidikan dugaan perundungan anak SD oleh kakak kelasnya
Penulis: Bynton Simanungkalit | Editor: Theo Rizky
TRIBUNPEKANBARU.COM, RENGAT - Aparat Kepolisian Polres Indragiri Hulu (Inhu) masih melakukan pemeriksaan maraton terhadap sejumlah saksi berkenaan dengan kasus dugaan perundungan yang mengakibatkan seorang siswa kelas 2 Sekolah Dasar (SD) di Kabupaten Inhu, berinisial C meninggal dunia.
Oleh karena itu, Kapolres Inhu, AKBP Fahrian Saleh Siregar melalui Kasi Humas Polres Inhu, Aiptu Misran mengimbau agar masyarakat bersabar serta tidak menggiring opini berkenaan dengan penyelidikan yang berjalan.
“Kami mengimbau agar seluruh masyarakat bersabar dan tidak menggiring opini sebelum hasil penyelidikan dan analisis forensik selesai. Saat ini proses hukum sedang berjalan, dan kasus ini sama sekali tidak berkaitan dengan isu agama atau SARA, kami pastikan itu” tegas Aiptu Misran dalam keterangannya kepada awak media belum lama ini.
Lebih lanjut, Misran menerangkan proses penyelidikan yang berjalan.
Menurut laporan polisi yang diterima oleh Polres Indragiri Hulu pada Senin (26/5/ 2025), kasus ini dilaporkan oleh JB, kerabat korban yang menyampaikan bahwa korban mengalami kekerasan fisik hingga akhirnya dinyatakan meninggal dunia pada Senin (26/5/ 2025) pukul 02.00 WIB di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Indrasari Rengat, Pematang Reba.
Baca juga: Dugaan Bullying Siswa SD oleh Kakak Kelas di Inhu, Polres Turun ke Sekolah untuk Pemeriksaan Saksi
Sebelumnya, korban sempat dirawat di beberapa fasilitas kesehatan swasta hingga akhirnya dirujuk ke RSUD Indra Sari Pematang Reba.
Pihak kepolisian telah melakukan autopsi terhadap jenazah korban pada hari yang sama, Senin (26/5/2025) mulai pukul 17.30 hingga 20.00 WIB.
Baca juga: Ini Tidak Adil!, Jeritan Ayah Siswa SD di Inhu yang Meninggal Usai Dibully Kakak Kelas
Autopsi dilakukan oleh tim forensik dari Biddokes Polda Riau yang dipimpin oleh AKBP Suprianto, bersama dr. M. Tegar Indrayana, Sp.FM.
Hasil lengkap dari proses autopsi ini masih dalam tahap analisis oleh tim forensik.
Hingga kini, penyidik terus mendalami kronologi kejadian dan telah memeriksa sejumlah saksi, termasuk orang tua korban.
Penyidik juga sedang mengumpulkan bukti pendukung lainnya untuk memastikan penyebab kematian C secara akurat dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum dengan mengedepankan Scientific investigation.
(Tribunpekanbaru.com/Bynton Simanungkalit)
Massa Demo Tuntut Keadilan Kasus Bully Hingga Meninggal di Inhu, Setelah Kasusnya SP3 |
![]() |
---|
Pengacara Minta Polisi Tingkatkan Status Penyidikan pada Perkara Dugaan Perundungan Siswa SD di Inhu |
![]() |
---|
Polres Inhu Jadikan Hasil Outopsi untuk Penyelidikan Lebih Lanjut Kasus Perundungan Anak |
![]() |
---|
Proses Penegakan Hukum Perundungan Anak SD di Inhu Dipastikan Tetap Jalan |
![]() |
---|
Breaking News: Ini Hasil Autopsi Jenazah Siswa SD di Inhu yang Diduga Jadi Korban Perundungan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.