Berita Riau

Pentingnya Masterplan Pengintegrasian Bank Sampah dalam Tata Kelola Sampah di Kota Pekanbaru

Tim peneliti dari Universitas Lancang Kuning, Universitas Telkom, Akademia Untuk Indonesia, dan Perbanusa DPD I Riau menyusun dokumen masterplan

Editor: Budi Rahmat
Tribunpekanbaru.com/Fernando Sikumbang
MASALAH SAMPAH - Sejumlah petugas DLHK Kota Pekanbaru membantu pengangkutan sampah di tepi Jalan Jendral Sudirman, Kota Pekanbaru, Sabtu (7/6/2025). 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Tim peneliti dari Universitas Lancang Kuning, Universitas Telkom, Akademia Untuk Indonesia, dan Perbanusa DPD I Riau tengah menyusun dokumen masterplan.

Dokumen masterplan ini nantinya diharapkan bisa memberikan perencanaan pengintegrasian bank sampah (di tingkat unit dan induk) dalam sistem tata kelola sampah kota Pekanbaru secara resmi

Dokumen yang didanai oleh Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi tahun 2025 ini diharapkan selesai paling lambat Desember 2025. 

Adapun substansi masterplan ini pada prinsipnya akan memetakan rantai nilai dan rantai pasok sampah, dimulai dari sumber pertama (rumah tangga, industri), pengolahan, hingga ke pemusnahan residu (sampah tidak terolah). 

Baca juga: Pemkab Siak Bakal Kelola Sampah Berkelanjutan, Wujudkan Bank Sampah di Kampung-kampung

Termasuk juga aspek legal formal, kalkulasi koefisien kebutuhan bank sampah unit, armada pengangkutan, rute, dan titik lokasi berdasarkan kapasitas pengangkutan dan kepadatan penduduk. 

Ketua, Tim Penyusun Masterplan Pengelolaan Sampah Berbasis Pemberdayaan Bank Sampah – Universitas Lancang Kuning, Afred Suci, Ph.D mengatakan di dalamnya juga akan memuat studi kelayakan operasional bank-bank sampah eksisting untuk diikutsertakan dalam ekosistem, termasuk kelayakan investasi (pemerintah dan swasta) dalam pengembangan ekosistem ini. 

Dikatakannya, idealnya, minimal setiap RW memiliki 1 bank sampah unit, dan terdapat setidaknya 1 unit bank sampah induk di tingkat kecamatan. 

" Peran LPS di tingkat kelurahan juga dapat dioptimalkan dalam rancangan ekosistem ini. Target jangka panjangnya adalah menihilkan aliran sampah ke TPA, yang sudah babak belur menampung serbuan sampah yang terus meningkat seiring peningkatan pertumbuhan konsumsi dan populasi," ungkap Alfred Suci 

Intinya menurut Alfred Suci, bagaimana mengonversikan ratusan miliar yang menguap dalam bentuk solar truk memindahkan sampah dari rumah warga ke TPA.

Kemudian menjadi investasi Pemko Pekanbaru yang memberikan nilai tambah bagi para pihak di sepanjang rantai pasok.

Selanjutnya akan mengoptimalkan iuran sampah warga menjadi insentif langsung dan tidak langsung yang bisa dirasakan dampak positifnya oleh warga. 

" Saat ini, target ideal ini tentu masih jauh panggang dari api. Bagaimana memulainya pun masih menjadi tanda tanya besar" ujarnya.

Masterplan yang diinisiasi tim ini merupakan salah satu langkah kecil untuk memulai menyatukan kepingan-kepingan kompleksitas tersebut.

Harapannya, perencanaan ini menjadi salah satu alternatif di antara alternatif lain yang sudah dipertimbangkan oleh pemerintah, seperti waste to energy, waste to biofuel, dan lain sebagainya. 

" Tak lain tak bukan, semua alternatif ini tentunya bertujuan untuk mengelola seluruh permasalahan masyarakat kota Pekanbaru—khususnya sampah—secara smart and sustainable" ungkap Alfred Suci 

Baca juga: Bank Sampah Cinta Lestari Dikunjungi Tim Wantannas RI

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved