SPMB 2025
Hari Pertama Disdikbud Pelalawan Buka Posko Pengaduan SPMB SMA, Ada 10 Laporan Masuk
Disdikbud Pelalawan membuka posko pengaduan terkait hasil SPMB tingkat SMA sederajat.
Penulis: johanes | Editor: Theo Rizky
TRIBUNPEKANBARU.COM, PELALAWAN - Mulai hari ini, Kamis (3/7/2025) Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Pelalawan Riau membuka posko pengaduan terkait hasil Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA) sederajat.
Pasalnya, dari pengumuman hasil SPMB tingkat SMA dan SMK pada Rabu (2/6/2025) lalu, banyak calon siswa yang tidak diterima.
Akibat daya tampung sekolah yang terbatas khususnya di Kecamatan Pangkalan Kerinci dan Pangkalan Kuras.
Ada ratusan calon murid yang merupakan yang tidak bisa diakomodir di SMA negeri.
Alhasil mereka terancam tidak bisa melanjutkan pendidikan ke jenjang selanjutnya.
"Sudah ada 10 laporan dari orangtua murid atau calon siswa yang masuk ke posko pengaduan kita. Ini hari perdana posko dibuka," ungkap Pelaksana tugas (Plt) Kepala Disdikbud Pelalawan, Leo Nardo kepada tribunpekanbaru.com, Kamis (3/7/2025).
Baca juga: DPRD Pelalawan Dukung Disdikbud Dirikan Posko Pengaduan SPMB SMA, Carles: Ini Masalah Tahunan
Diterangkannya, kebanyakan calon peserta didik yang melapor tidak diterima di SMAN 1 Pangkalan Kerinci, SMAN Bernas, dan SMKN Pangkalan Kerinci.
Karena pendaftar di 3 sekolah ini membludak, padahal daya tampung sangat terbatas.
Sehingga siswa lulusan Sekolah Menengah Pertama (SMP) tidak terakomodir.
"Posko pengaduan kita buka selama satu minggu. Setiap hari pasti bertambah yang melapor ke kantor," tambah Leo Nardo.
Disdikbud Pelalawan membuka posko di kantor yang terletak di komplek perkantoran Bhakti Praja.
Baca juga: Bagimana Nasib 1.341 Siswa dari 4 Sekolah di TNTN Selanjutnya? Ini Kata Disdikbud Pelalawan
Calon siswa maupun orangtua murid cukup membawa kartu pendaftaran saja.
Agar semua calon peserta didik yang belum mendapatkan sekolah bisa didata.
Selanjutnya jumlah siswa yang belum bersekolah itu dibawa ke Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Pelalawan, untuk dibicarakan langkah-langkah yang akan diambil.
Kemudian nasib mereka akan diperjuangkan ke Disdik Riau dan DPRD Riau.
"Kita tidak ingin ada anak-anak Pelalawan yang tak bisa melanjutkan pendidikan, hanya karena kurangnya daya tampung," tanda Leo Nardo.
Baca juga: Disdikbud Pelalawan Tegaskan 3 SDN dan 1 SMPN di Kawasan TNTN Tak Terima Murid Baru 2025
Satu dari orangtua siswa yang melapor, Kistan Malau mengaku mendatangi kantor Disdikbud Pelalawan setelah adanya pengumuman melalui berita di media.
Anaknya yang mendaftarkan ke SMAN 1 Pangkalan Kerinci tidak diterima dari jalur prestasi.
"Infonya ke sekolah lain juga sudah penuh. Jadi kemana lagi mau sekolah. Kami minta solusi dari pemerintah,," sebut Kistan.
Jika memasukan anaknya ke sekolah swasta, ayah tiga anak ini mengaku tidak memiliki biaya.
Sehingga ia memperjuangkan anaknya bersekolah di negeri.
(Tribunpekanbaru.com/Johannes Wowor Tanjung)
Dana Belum Cair, SMA Swasta di Kampar Ini Masih Bebankan Biaya ke Siswa Baru Jalur Bosda Afirmasi |
![]() |
---|
Siswa Kurang Mampu Dijanjikan Sekolah Gratis Lewat Bosda Afirmasi, Tapi Pembayaran Diangsur |
![]() |
---|
Anggaran Bosda Belum Cair, Sekolah Swasta di Duri Harus Talangi Biaya Siswa Afirmasi |
![]() |
---|
Sekolah Swasta Penampung Siswa Afirmasi Bosda dari Pemprov Riau Bingung Anggaran Tunda Bayar |
![]() |
---|
Peminat Bosda Afirmasi SMA/SMK Swasta di Riau Sepi, Masih Tersisa Kuota 2 Ribu Lebih Kursi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.