Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Kecamatan Payung Sekaki Paling Banyak Kasus DBD di Kota Pekanbaru

Ada 579 kasus DBD yang tercatat oleh dinas kesehatan Pekanbaru. Kasus ini tercatat dari Januari hingga pertengahan Juli 2025.

Penulis: Fernando | Editor: Sesri
Tribun Pekanbaru/ Fernando Sikumbang
DBD - Nyamuk Aedes aegypti menggigit tangan seseorang. Payung Sekaki Paling Banyak Kasus DBD di Kota Pekanbaru 

TRIBUNPEKANBARU.COM,PEKANBARU Payung Sekaki menjadi kecamatan dengan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) terbanyak di Kota Pekanbaru.

Kasus DBD di kecamatan Payung Sekaki tersebut mencapai 74 kasus.

"Dari hasil pantauan tim dinas kesehatan, Kecamatan Payung Sekaki terbanyak kasus DBD saat ini," terang Plt Kepala Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru, Fira Septiyanti kepada Tribunpekanbaru.com, Kamis (10/7/2025).

Menurutnya, kasus DBD di kecamatan itu paling tinggi dari 15 kecamatan yang ada.

Selain Payung Sekaki, ada dua lagi kecamatan dengan kasus DBD yang terbilang tinggi.

Kecamatan tersebut yakni Rumbai dan Tenayan Raya. Ada 56 kasus DBD di Rumbai sedangkan di Tenayan Raya ada 55 kasus DBD.

Fira menambahkan bahwa secara keseluruhan ada 579 kasus DBD yang tercatat oleh dinas kesehatan. Kasus ini tercatat dari Januari hingga pertengahan Juli 2025.

Baca juga: Kasus DBD di Kepulauan Meranti Meningkat, Masyarakat dan Instansi Diminta Lakukan Langkah Ini

Baca juga: Cegah DBD, Dinkes Riau Gencarkan Gerakan 1 Rumah 1 Jumantik 

"Kasus DBD yang terjadi selama hampir tujuh bulan ini berfluktuatif sejak Januari lalu, sempat mengalami puncak kasus pada Maret lalu," ujarnya.

Dirinya menjelaskan bahwa saat ini tidak ada lagi pasien DBD yang masih menjalani perawatan medis. Ia menyebut bahwa kebanyakan pasien DBD berusia 25 tahun hingga 44 tahun.

Fira menjelaskan ada sejumlah upaya untuk mencegah terjadinya penyebaran nyamuk Aedes aegypti, satu di antaranya melaksanakan 3M Plus.

Mereka dapat menguras bak air, menutup penampungan air dan mengubur barang bekas serta menggunakan obat anti nyamuk.

Masyarakat juga bisa memasang kawat nyamuk dan mengatur pencahayaan rumah. Hal ini sangat penting dalam mencegah perkembangan nyamuk Aedes aegypti.

Mereka bisa mencegah DBD dengan melakukan pembersihan lingkungan secara rutin dan pengelolaan sampah yang baik. Petugas juga bakal memberi edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya melaksanakan 3M Plus.

"Serta menggunakan metode pencegahan lainnya juga sangat penting dalam mencegah penyebaran penyakit," paparnya.

(Tribunpekanbaru.com/ Fernando Sikumbang)  

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved