Berita Viral

8 Fakta Pasutri Medan Tewas di Hari yang Sama, Dedi Nekat, Sanika Dibunuh, Anak Langsung Yatim Piatu

Inilah 8 fakta peristiwa Pasutri di Medan yang tewas di hari yang sama. Dedi nekat melompat, Sanika dibunuh, Anak langsung Yatim Piatu

Editor: Budi Rahmat
Tribun Medan/Net
KISAH PASUTRI - Inilah kisah pasutri di Medan yang akhiri hidup dnegan cara tragis 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Kejadian tragis di Medan yang melibatkan pasangan suami istri telah membuat gempar warga dan publik. 

Dedi Rispa Tarigan (37) dan Sanika beru Ginting (38) tewas di hari yang sama. Jasad Dedi lebih dulu ditemukan karena ia memang sengaja melompat dari flyover.

Kemudian jasad Sanika ditemukan satu jam kemudian di rumahnya. Kondisi Sanika miris karena banyak luka dan pisau yang masih tertancap.

Baca juga: GARA-GARA Pernyataan Rano Karno, Staf Khusus Gubernur DKI Jakarta Harus Angkat Bicara Meluruskannya

Kejadian itu kemudian memunculkan prasangka dan rasa penasaran . Aada apa?

Nah, terkait dengan peristiwa tersebut, berikut ini 8 fakta pasutri di Medan ditemukan tewas di hari yang sama

Fakta Pertama : Dedi Nekat Melompat

Adalah Jumat pagi yang kelabu, 11 Juli 2025, menjadi awal dari rentetan peristiwa yang tak terbayangkan itu.

Pukul 07:30 WIB, Dedi Rispa Tarigan ditemukan tak bernyawa setelah diduga melompat dari jembatan layang Jamin Ginting.

Seorang saksi, Pendi Dongoran, bergegas memberikan pertolongan, namun Dedi sudah mengembuskan napas terakhirnya dalam perjalanan menuju RS Bina Kasih Sunggal, Kota Medan.

"Saksi yang membawa korban menerangkan bahwa korban di perjalanan menuju RS Bina Kasih Sunggal sudah meninggal dunia," kata Iptu Junaidi Karosekali, Kanit Reskrim Polsek Deli Tua, Sabtu (12/7/2025).

Fakta Kedua : Sanika Ditemukan Tewas Bersimbah Darah

Hanya berselang satu jam kemudian, tepat pukul 08:30 WIB, sang istri, Sanika beru Ginting, ditemukan terbujur kaku di dalam kamar rumah mereka di Kompleks Perumahan NicoLand, Kelurahan Kwala Bekala, Kecamatan Medan Johor. 

Tubuhnya bersimbah darah, dengan luka tusukan di bagian dada, memar di leher, luka di pinggang kiri, dan yang paling mengerikan, sebilah pisau masih tertancap di tubuhnya.

Penemuan jenazah Sanika bermula ketika Pendi Dongoran menghubungi Rendi Tarigan, pegawai Dedi, untuk memberitahukan kabar kematian bosnya.

Rendi kemudian bergegas ke kediaman Dedi, namun urung masuk saat melihat pintu utama rumah terbuka dan mobil Toyota Kijang Innova terparkir menyala di teras.

Baca juga: TERKUAKNYA Kisah Tragis Pasutri di Medan, Penyebab Dedi Nekat Mengakhiri Hidup usai Habisi Istri

Halaman
1234
Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved