Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Kabel Semrawut di Pekanbaru

Polemik Kabel Semrawut di Pekanbaru, Pakar: Mengurai Kabel, Memutus Mentalitas Korup

Masalah kabel semrawut di Pekanbaru menjadi masalah yang tak kunjung selesai.

Penulis: Alex | Editor: Ariestia
Foto/Dok Dr Elfiandri MSi
KABEL SEMRAWUT - Sosiolog Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Pekanbaru, Dr Elfiandri MSi menyoroti masalah kabel semrawut di Pekanbaru yang menjadi masalah yang tak kunjung selesai. 

Baik melalui LSM, mahasiswa, mau pun komunitas warga, bahkan penggiat media sosial bisa menjadi mata tambahan bagi kota ini. Pertanyaannya, kemana masyarakat bisa melapor jika melihat ada yang janggal? Jalur pelaporan harus dibuat jelas dan mudah diakses.

Tanpa itu, laporan warga hanya akan berhenti di obrolan warung kopi.

Kita tidak boleh lupa bahwa kecelakaan akibat kelalaian pemasangan kabel bisa masuk kategori kelalaian yang dapat dituntut secara hukum.

Sama halnya seperti jalan berlubang yang dibiarkan hingga menimbulkan korban, pemasangan kabel tanpa memperhatikan ketinggian aman adalah bentuk pelanggaran terhadap hak warga untuk merasa aman di ruang publik.

Dalam sepuluh tahun terakhir, transparansi proyek di kota ini kian memudar.

Kita jarang sekali melihat pengumuman terbuka tentang siapa pemenang proyek, berapa besar anggarannya, dan berapa lama masa pengerjaannya. 

Padahal, informasi ini penting agar masyarakat bisa mengawasi secara objektif. Transparansi bukan sekadar formalitas, tetapi benteng pencegahan terhadap praktik-praktik yang merugikan publik.

Di era digital, sebenarnya ada solusi sederhana yang bisa dilakukan. Pemerintah kota atau pihak terkait bisa mengunggah seluruh proses pengawasan proyek di media sosial resmi.

Foto progres, laporan mingguan, hingga dokumentasi inspeksi bisa diakses publik.

Dengan begitu, semua orang tahu apa yang sedang dikerjakan, oleh siapa, dan sejauh mana kualitasnya.

Pengawasan publik yang luas adalah cara mencegah sekaligus menekan budaya suap dan asal-asalan kerja.

Ketika semua orang bisa melihat dan mengomentari prosesnya, celah untuk bermain di bawah meja menjadi lebih kecil. 

Apalagi, estetika kota bukan hanya soal kenyamanan visual, tetapi juga bagian dari keamanan warga.

Kerapian kabel di kota harus dipandang sebagai indikator kemajuan peradaban perkotaan. Kota yang rapi kabelnya menunjukkan tata kelola yang baik, kesadaran keselamatan publik, dan penghormatan terhadap estetika. 

Sebaliknya, kabel semrawut menunjukkan lemahnya pengawasan, budaya kerja yang malas, dan mentalitas yang masih membenarkan praktik kompromi kualitas demi keuntungan pribadi.

Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved