Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

DPRD Pekanbaru

Komentar Menohok DPRD Soal Penanganan Banjir Kota Pekanbaru, Anggaran 2026 Kita Belum Tahu

Penanganan banjir di Kota Pekanbaru yang dilakukan pemerintah hingga saat ini.

Penulis: Syafruddin Mirohi | Editor: Ariestia
Tribun Pekanbaru/Fernando Sikumbang
BANJIR - Pengendara terpaksa mendorong sepeda motornya karena satu pemukiman di Kelurahan Sialang Munggu, Kecamatan Tuan Madani, Kota Pekanbaru banjir beberapa waktu lalu.   

Ringkasan Berita:
  • Penanganan banjir oleh pemerintah Pekanbaru belum maksimal di lapangan.
  • Drainase minim dan tertutup semenisasi bangunan memperparah kondisi banjir.
  • Anggaran penanganan banjir sangat terbatas dan APBD Pekanbaru tidak mampu menutupi kebutuhan tersebut.
  • Perlu kerja sama lintas pemerintah antara Pemko Pekanbaru, Pemprov Riau, dan Kementerian PUPR RI, mengingat ada 315 titik banjir di kota.
  • DPRD berharap anggaran penanganan banjir tahun 2026 bisa meningkat setidaknya dua kali lipat dari tahun ini.

 

TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Penanganan banjir di Kota Pekanbaru yang dilakukan pemerintah hingga saat ini, hanya bagus di dalam laptop atau di atas kertas mapping saja.

Sementara di lapangan, penangkapan sering dilakukan untuk jangka pendek. Seperti pengerukan parit, bersihkan sampah di dalam drainase, normalisasi sungai seadanya, dan lainnya.

Sedangkan yang harus dilakukan untuk penanganan banjir di kota ini, wajib memastikan semua saluran air berfungsi, hingga nantinya masuk ke saluran akhir dan sungai.

Baca juga: Anggota DPRD Pekanbaru Ingatkan Pemko Soal Masterplan Banjir, Roni: Itu Dibuat Pakai Uang Rakyat

Hal ini dibenarkan Anggota Komisi IV DPRD Pekanbaru Roni Pasla SE.

Katanya, banjir yang masih menghantui masyarakat Kota Pekanbaru sampai saat ini, karena banyak jalan tidak ada drainase sama sekali, bahkan sudah tertutup oleh semenisasi ruko.

"Jadi, untuk penanganan banjir itu harus benar-benar serius. Harus untuk jangka panjang, di samping jangka pendek seperti bersihin parit dan lain-lain juga penting," tegasnya kepada Tribunpekanbaru.com, Jumat (31/10/2025).

Saat disinggung kenapa untuk penanganan banjir ini anggarannya, tidak pernah dimultiyearskan (tahun anggaran jamak).

Soal Multiyears

Sementara, kegiatan lain ada yang dikerjakan secara multiyears?

"Sebenarnya bisa saja (multiyears). Kan tergantung Pemko yang mengajukan. Apalagi sekarang anggaran sedang defisit," paparnya.

Diakui Politisi senior PAN ini, penanganan banjir di Kota Pekanbaru, bisa menghabiskan anggaran sekitar Rp 400-500 miliar.

Jika diharapkan dengan kekuatan APBD Pekanbaru untuk melaksanakannya, dipastikan tidak bakal tercover.

Di satu sisi, tanggung jawab penanganan banjir di Kota Pekanbaru ini, selain Pemko, Pemprov Riau dan Kementerian PUPR RI, juga punya tanggung jawab yang besar.

"Jumlah titik banjir di kota saat ini sekitar 315 titik. Itu ada tanggung jawab semuanya (kota, provinsi dan pusat). Tapi persoalannya sampai saat ini, kita saja belum tahu berapa anggaran yang disiapkan Pemko untuk penanganan banjir 2026," akunya.

Meski demikian, Komisi IV tetap berharap, agar porsi anggaran penanganan banjir tahun depan lebih banyak dari tahun-tahun sebelumnya.

Jika tahun 2025 ini anggaran banjir ini hanya disiapkan Rp 15 miliar, maka paling tidak tahun depan dua kali lipat. Karena jika tidak, maka akan seperti ini terus banjir di Kota Pekanbaru, bahkan saja titiknya makin menyebar. (Tribunpekanbaru.com/Syafruddin Mirohi).  

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
KOMENTAR

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved