Berita Riau

Kisah Dosen Cantik Asal Pekanbaru Hadapi Mahasiswa Caper, Ada yang Sampai Japri via WhatsApp

Editor: Nolpitos Hendri
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kisah Dosen Cantik Asal Pekanbaru Hadapi Mahasiswa Caper, Ada yang Sampai Japri via WhatsApp

Maya selalu mengedepankan profesionalisme sebagai dosen serta menjaga jarak dalam berkomunikasi dengan mahasiswa.

Saat bercanda, ia balas dengan candaan, yang penting masih dalam batas kewajaran.

Sebagai seorang dosen, ia banyak berhubungan dengan internet.

Untuk bahan mengajar ia juga searching dari internet, baik jurnal maupun karya ilmiah lainnya.

Baca: 4 Pemuda di Dumai Diduga Rudapaksa Remaja 15 Tahun, Dicokok Dua Tempat Berbeda

Baca: VIRAL! Penumpang Ini Selfie Sebelum dan Sesudah Busnya Kecelakaan

Ia juga banyak memiliki e-book. Ia sering membaca buku melalui gawai yang ia miliki.

"Aktivitas saya yang padat, di lapangan lebih memungkinkan saya untuk selalu baca buku melalui smartphone, ketimbang saya bawa buku," kaya Maya.

"Saya selalu belajar dari internet bagaimana cara mengajar. Saya sering melihat dari internet bagaimana menjadi dosen yang profesional, dan bagaimana cara membuat presentasi yang baik atau keren untuk bahan mengajar," tutur Maya.

"Mungkin bisa dikatakan untuk saat ini saya Nomophobia (no mobilephone pobia)," jelas Maya.

Memilih profesi sebagai dosen hal yang wajar.

Hanya saja, menjadi dosen pada usia muda, ada akan berbeda rasanya dengan menjadi dosen pada usia yang lebih dewasa.

Khususnya bagi gadis-gadis muda yang memilih menjadi dosen, ada tantangan tersendiri.

Tantangan itu di antaranya dirayu mahasiswa.

Hal ini pernah dialami dosen muda, Ari Pristiana Dewi (ig: ari_pristiana).

Baca: FOTO: Banjir Akibat Luapan Sungai Siak di Rumbai Pesisir

Baca: Live Streaming Persib Bandung Vs Perseru Serui, Laga Liga 1 Pukul 18.30 WIB Malam Ini 

Ia mengajar di keperawatan yang mayoritas mahasiswanya perempuan.

Kalau di kelas, tidak ada godaan dari mahasiswa.

Halaman
123

Berita Terkini