Selain mengajar, ia juga sebagai staf ahli wakil rektor bidang kemahasiswaan.
Saat itu la ia banyak berinteraksi dengan mahasiswa dari berbagai fakultas.
"Beberapa mahasiswa dari fakultas lain berani menggoda saya tapi sebatas candaan. Contohnya, ada yang sampai japri ke whatsapp saya, ia bilang kalau ada artis yang mirip sekali cantiknya dengan saya. Tapi saya tak anggap serius, namanya juga mahasiswa," ungkap Pristi.
Selain itu, kata Pristi, saat mengikuti rapat kemahasiswaan di Kemenristekdikti, banyak yang tidak percaya bahwa ia mewakili Universitas Riau.
Banyak yang mengira ia staf Dikti karena masih muda.
Saat di kampus, ada mahasiswa yang tidak tahu bahwa ia dosen, dan ia masih sering dipanggil kakak.
"Kalau ada godaan saat di kelas, saya menganggap itu hanya candaan saja. Saya balas dengan candaan yang membuat suasana kelas menjadi tidak kaku dan mahasiswanya juga tidak malu. Saat dirayu, tidak ada getaran apapun dalam hati saya. Saya menempatkan diri dengan baik bahwa saya dosen," jelas Pristi.
Baca: Jadwal Siaran Langsung Liga Inggris Pekan 13, Tottenham vs Chelsea, Man United vs Crystal Palace
Baca: Oppo A7 Tersedia Dalam 2 Warna yang Menawan, Glaze Blue dan Glaring Gold, Kamu Pilih yang Mana?
Sebagai dosen muda, ia jiga harua melek teknologi, apalagi saat ini penggunaan internet tidak bisa dielakkan.
"Saya memanfaatkan internet secara positif dalam proses belajar mengajar. Mencari sumber referensi, baik hasil riset, artikel jurnal nasional dan internasional, maupun buku dalam bentuk e-book, saya dapatkan melalui internet," tutur Pristi. (*)