Pekanbaru

Banyak PENDERITA DBD Masih Anak-Anak, Seorang Anak MENINGGAL DUNIA karena DBD di Pekanbaru Riau

Penulis: Fernando
Editor: Nolpitos Hendri
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Banyak PENDERITA DBD Masih Anak-Anak, Seorang Anak MENINGGAL DUNIA karena DBD di Pekanbaru Riau

Plt Kepala Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru, Indra Pomi Nasution pun angkat bicara terkait kondisi kasus DBD di Kota Pekanbaru.

Baca: HASIL Real Count Pilpres 2019 di Siak RIAU Berdasarkan C1, JOKOWI Kalah dan PRABOWO Menang

Baca: Suara Paslon 02 dari 141 Menjadi 41, KPU Dumai Akui Salah Input Data TPS 10 Kelurahan Laksamana

Ia mengimbau agar orangtua waspada terhadap anaknya yang menderita DBD.

"Mereka harus mendapat penanganan medis secara cepat. Jangan sampai terlambat ditangani di pusat layanan medis, baik rumah sakit atau puskesmas," terang Indra kepada Tribunpekanbaru.com pada Jum'at (19/4/2019).

Menurutnya, kasus DBD di Pekanbaru cendrung mengalami peningkatan.

Kondisi ini terlihat dalam 15 pekan ini. Jumlah kasus DBD terbanyak ada pada pekan ke-5.

Saat itu jumlah kasus DBD sempat mencapai 22 kasus.

Ada lonjakan signifikan dibanding pekan ke-4 yang cuma empat kasus.

Kasus DBD pun terus fluktuatif setiap pekannya sejak awal tahun 2019.

Ada peningkatan kasus pada pekan ke-15. Jumlah kasus DBD capai 14 kasus.

Baca: Hasil Penghitungan Suara di TPS Tempat Gubri Syamsuar Nyoblos, Pasangan Capres Prabowo-Sandi Unggul

Baca: Caleg PDIP di Tasikmalaya Meninggal Dunia, Serangan Jantung Saat Tahu Tak Terpilih di Pemilu 2019

Sedangkan pekan sebelumnya cuma 10 kasus DBD.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru, Maisel Fidayesi menyebut bahwa dinas melakukan pengasapan di sejumlah kawasan yang terdapat kasus DBD.

"Kami dari dinas terus melakukan fogging untuk daerah yang sudah ada kasus berdasarkan data pihak puskesmas. Sembari melakukan promosi kesehatan kepada masyarakat untuk menjaga kebersihan lingkungan," paparnya.

Maisel mengajak agar masyarakat  mencegah penyakit DBD dengan 3 M yakni menguras bak penampungan air, menutup rapat tempat penampungan air, mengubur barang bekas.

Lalu melakukan pemberantasan sarang nyamuk.

Masyarakat harus mewaspadai genangan air yang ada di bak kamar mandi, penampungan air, air pembuangan kulkas, pot bunga hingga dispenser air minum.

Begitu juga barang bekas di sekitar rumah yang bisa jadi tempat air menggenang.

Mereka juga harus memastikan tidak ada jentik nyamuk di rumah dan sekitarnya.

Sebab adanya jentik nyamuk berpotensi berkembang jadi nyamuk Aedes Aegypti yang jadi penyebab DBD.

Banyak PENDERITA DBD Masih Anak-Anak, Seorang Anak MENINGGAL DUNIA karena DBD di Pekanbaru Riau. (Tribunpekanbaru.com/Fernando Sikumbang)

Berita Terkini