Karhutla di Riau

TNTN MEMBARA, Titik Api Terbesar di TNTN, Hutan dan Lahan di TNTN Terbakar dalam Karhutla di Riau

Penulis: johanes
Editor: Nolpitos Hendri
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

TNTN MEMBARA, Titik Api Terbesar di TNTN, Hutan dan Lahan di TNTN Terbakar dalam Karhutla di Riau

TNTN MEMBARA, Titik Api Terbesar di TNTN, Hutan dan Lahan di TNTN Terbakar dalam Karhutla di Riau

TRIBUNPEKANBARU.COM, PELALAWAN - Taman Nasional Tesso Nilo atau TNTN membara, titik api terbesar di TNTN, hutan dan lahan di TNTN terbakar dalam Karhutla di Riau, sementara itu penderita ISPA di Pelalawan Riau capai 334 orang.

Api Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) yang terjadi di Taman Nasional Tesso Nilo (TNTN) masih membara hingga Selasa (6/8/2019), dan personil tim gabungan masih mengupayakan pemadaman dan pendinginan.

Baca: JADWAL Pelantikan Anggota DPRD Pelalawan Terpilih Hasil Pileg 2019 di Riau, Tunggu SK dari Gubri

Baca: KISAH Cewek Cantik Asal Riau dari Lima Bersaudara hingga Kuliah dan Bergabung di Grup Musik Perkusi

Baca: KABUT Asap di Pekanbaru Akibat Karhutla di Riau, Kualitas Udara di Pekanbaru Mendekati TIDAK SEHAT

Karhutla ditangani Tim Rayon Kecamatan Ukui, Rayon Kecamatan Pangkalan Kuras, perusahaan, dan Tim Regdam Balai TNTN.

Selain itu tim dari Polres Pelalawan juga difokuskan ke beberapa titik yang ada di areal taman nasional tersebut.

"Kita fokus pemadaman di TNTN sejak kemarin. Personil kita kerahkan penuh membantu tim yang sudah ada sebelumnya," beber Kapolres Pelalawan, AKBP Kaswandi Irwan SIK kepada tribunpelalawan.com, Selasa (6/8/2019).

Kapolres Kaswandi menjelaskan, api karhutla di TNTN menyebar di beberapa titik yang berdekatan dengan Desa Lubuk Kembang Bunga dan Desa Bagan Limau, Kecamatan Ukui serta ada juga di Desa Bukit Kesuma Kecamatan Pangkalan Kuras.

Pihaknya juga meminta bantuan tim satgas udara untuk melakukan penyiraman menggunakan helikopter Water Bombing (WB).

Personil tim gabungan kesulitan mencari sumber air untuk melakukan pemadaman di beberapa titik Karhutla.

TNTN MEMBARA, Titik Api Terbesar di TNTN, Hutan dan Lahan di TNTN Terbakar dalam Karhutla di Riau (Tribun Pekanbaru/Istimewa/Polres Pelalawan)

Petugas harus menyambungkan selang panjang dari sumber air agar terjangkau menyirami pangkal api yang melalap kawasan hutan.

"Kita sengaja geser pasukan ke TNTN, karena yang di Langgam sudah 80 persen teratasi dan tinggal menyisakan asap saja," tambah Kaswandi yang memimpin langsung operasi pemadaman.

Baca: JADWAL Pemadaman Listrik Unit Induk Wilayah Riau Kepulauan Riau Senin-Kamis Tanggal 5-8 Agustus 2019

Baca: KISAH Dokter Cantik Bertugas di Lokasi Karhutla di Riau, Satu-satunya Perempuan di Lokasi Karhutla

Baca: HARI INI di Riau Terpantau 75 Hotspot Potensi Hujan Belum Terdeteksi Karhutla di Riau Semakin Parah

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pelalawan, Hadi Penandio mengungkapkan, titik api terbanyak dan terbesar berada di TNTN dua hari terakhir.

Api menyebar di beberapa desa yang menyulitkan tim pemadaman menjinakan si jago merah. Meski lahan di TNTN merupakan tanah mineral yang tidak sulit padamkan, tapi perlu dilakukan lokalisir agar api tidak merembet lebih luas lagi.

"Timnya pak kapolres sudah bergeser ke sana. Kita juga sedang upayakan heli WB dikirim ke TNTN, bantu pemadaman," tandas Hadi Penandio.

Penderita ISPA di Pelalawan Riau Capai 334 Orang

Kabut asap yang sempat melanda Kabupaten Pelalawan khususnya Kecamatan Pangkalan Kerinci tiga hari ini berkurang drastis dibanding pekan lalu.

Jika dipandang dengan kasat mata asap tinggal samar-samar dan tidak beraroma menyengat bekas terbakar.

Pantauan tribunpelalawan.com di Kota Pangkalan Kerinci, kabut asap tipis terpantau pada pagi hari dan berangsur hilang menjelang siang hari.

Warga yang menggunakan masker juga tidak banyak, baik pengendara roda dua maupun pejalan kaki.

Padahal Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) yang ada di beberapa kecamatan di Pelalawan belum sepenuhnya teratasi.

Baca: SEMBUNYIKAN Sabu-sabu di Pangkal Pohon, Polres Bengkalis Riau Tangkap Kurir Narkoba Jenis Sabu-sabu

Baca: Gubri Syamsuar Diberi Waktu Tiga Hari Ungkap Aktor Intelektual dan Perusahaan Pembakar Lahan di Riau

Baca: Innalilllahi Wainnailaihi Rojiun, JCH Asal Inhu Riau MENINGGAL Dunia, JCH Meranti Bimbingan Manasik

Meski demikian, jumlah masyarakat yang menderita penyakit Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) tampaknya meningkat.

Dari data yang dimiliki Dinas Kesehatan (Diskes) dalam lima hari terakhir atau dari tanggal 1 sampai 5 Agustus terdapat 334 pasien ISPA yang berobat ke Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) dan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Selasih.

"Tapi sampai kini belum ada yang menjalani rawat inap, hanya berobat jalan seperti biasa saja. Kita terus melakukan pemantauan," kata Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan (Diskes) Pelalawan, Asril M.Kes, kepada tribunpelalawan.com, Selasa (6/8/2019).

Jika dirata-ratakan penderita ISPA di Pelalawan dalam lima hari mencapai 334 penderita, berarti dalam satu hari sedikitnya ada 66 warga yang terserang penyakit pernafasan itu.

Jika diklasifikasikan dari segi usia dari 334 pasien ISPA, ada 14 orang berumur dibawah 1 tahun.

Kemudian 104 pasien yang berusia 1 sampai 5 tahun dan paling banyak berumur diatas 5 tahun mencapai 216 pasien.

Asril menduga peningkatan penderita ISPA diakibatkan oleh kabut asap yang melanda Pelalawan dua pekan terakhir, meskipun belum terlalu signifikan dibanding hari biasanya.

Pihaknya masih membagi-bagikan masker gratis kepada masyarakat melalui Puskesmas di masing-masing kecamatan.

Baca: JAKSA Jadwalkan Pemeriksaan Sejumlah Saksi Dugaan Korupsi di BRK Cabang Pangkalan Kerinci Riau

Baca: JADWAL Pelantikan Caleg Terpilih DPRD Kampar Riau pada Pileg 2019, Daftar Nama Anggota DPRD Kampar

Baca: Diduga Ada Aksi Premanisme di Rumbai Pekanbaru, Cegat Operator Alat Berat dan Peras Supir Truk

Pemberian masker difokuskan di lokasi keramaian, pusat perbelanjaan, dan jalan raya.

"Kalau dari pandangan mata memang tiga hari ini sudah jauh berkurang asapnya. Tapi kualitas udara tidak diukur dari tipis atau tebalnya kabut. Ini yang jadi pertimbangan kita tetap membagikan masker," tandas Asril.

TNTN MEMBARA, Titik Api Terbesar di TNTN, Hutan dan Lahan di TNTN Terbakar dalam Karhutla di Riau. (Tribunpelalawan.com/Johannes Wowor Tanjung)

Berita Terkini