Kapal Terbakar di Sungai Siak
Viral Kapal Jaya Mulia Sakti Terbakar di Sungai Siak, Warga Rebutan Ambil Barang Diduga Ilegal
Kapal KLM Jaya Mulia Sakti terbakar dan kandas di perairan Sungai Siak. Kapal tersebut diduga membawa barang selundupan
Penulis: Mayonal Putra | Editor: Rinal Maradjo
TRIBUNPEKANBARU.COM, SIAK - Kapal KLM Jaya Mulia Sakti terbakar dan kandas di perairan Sungai Siak, tepatnya di Kampung Teluk Masjid, Kecamatan Sungai Apit, Kabupaten Siak pada Sabtu (22/7/2023).
Barang-barang bawaan dari kapal KLM Jaya Mulia Sakti tersebut bertebaran mengapung di permukaan sungai, tak jauh dari lokasi kejadian.
Dalam video yang diunggah di akun Facebook @Amrizal Tuah Melayue pada Minggu (23/7/2023) terlihat sejumlah warga menyelamatkan dan mengambil barang bawaan kapal yang mengapung di permukaan sungai.
Barang-barang itu sendiri diduga diselundupkan untuk dibawa ke Pekanbaru.
Dari unggahan Amrizal Tuah Melayue diketahui barang-barang yang diambil warga tersebut adalah sarden kaleng dan minum kemasan.
Kasat Pol Airud Polres Siak AKP Togar P Silalahi mengatakan, kapal kayu yang terbakar di Teluk Masjid adalah KLM Jaya Mulia Sakti. Ia mengatakan kapal nahas ini membawa Sembako dan bahan bangunan.
“Kapal ini dari Selat Panjang, Kepulauan Meranti hendak mengantarkan barang ke Pekanbaru, sesampainya di perairan Kampung Teluk Mesjid, Kecamatan Sungai Apit sekitar pukul 11.15 WIB, kapal terbakar,” kata AKP Togar, Minggu (23/7/2023).
AKP Togar mengatakan, pihaknya tidak sempat melihat detail barang bawaan. Alasannya, saat mereka sampai di TKP api yang membakar kapal sudah membesar.
“(Terkait Miras), maaf, kita tidak sempat melihat, karena di saat kita sampai di TKP api sudah besar , setelah itu air sedang surut,” katanya.
Pada saat itu, katanya, bodi kapal yang tertinggal meluncur ke dalam air. Hanya anjungan kapal yang masih terlihat.
“Kami melihat masyarakat mengambil kue yang terapung yang tidak habis terbakar,” katanya.
AKP Togar P Silalahi juga menegaskan pihaknya tidak bisa melihat dokumen apapun dari kru kapal. Apalagi manifes sudah diamanksn KSOP.
“Karena mereka duluan yang sampai di TKP,” katanya.
Perairan Sungai Apit dan jalur sungai Siak sendiri merupakan kawasan rawan dengan perlintasan barang -barang ilegal atau seludupan.
Barang -barang itu biasanya diangkut ke Kota Pekanbaru melalui jalur darat atau jalur perairan sungai Siak.
Bawang tanpa dokumen yang dibongkar di sejumlah pelabuhan tikus di Sungai Apit biasanya dibawa ke Pekanbaru melalui jalur darat.
Perjalanan dilakukan pada malam hari. Sedangkan barang berupa sembako, ikan kaleng, minuman kaleng, minuman keras, rokok dan lain sebagainya kebanyakan melalui jalur air, menggunakan kapal kayu.
( Tribunpekanbaru.com / Mayonal Putra )
| Jika 55 Dapur MBG Aktif, Bupati Siak: Komoditas Pangan Kita Masih Defisit |
|
|---|
| Reses Anggota DPRD Riau Ditunda, Sebelumnya Dijadwalkan 28 Oktober |
|
|---|
| RS PMC Terima Rujukan Pasien Campak dari Rumah Sakit Lain |
|
|---|
| Kebun Pemkab Kuansing Kembali Dijarah PETI, Disbunnak Ancam Putus Kerjasama Pihak Ketiga |
|
|---|
| Lagi Tidur, Mahasiswi di Jember Disetubuhi Tetangga, Lapor ke Kades Malah Disuruh Nikahi Pelaku |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.