Wartawan Terbakar Sekeluarga di Sumut

Sebelum Wartawan Tewas Terbakar, Berita Rico Berulang Kali Diminta Oknum TNI Untuk Dihapus

Editor: Muhammad Ridho
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kronologi Wartawan Tewas Terbakar Sekeluarga di Sumut, Diduga Karena Liput Judi Online

TRIBUNPEKANBARU.COM - 3 pekan berlalu, kasus wartawan terbakar sekeluarga di Sumut masih belum menemui titik terang.

Meski sudah menangkap 3 orang, Polisi belum mengungkap motif dan otak dibalik pembunuhan ini.

Baru-baru ini terungkap fakta baru, berita yang ditulis oleh korban ternyata berulang kali diminta untuk dihapus.

Hal ini diungkap oleh Sekjen Aliansi Jurnalis Independen, Bayu Wardhana.

Seperti diketahui sebelum korban tewas, jurnalis Tribrata TV bernama Rico Sempurna Pasaribu itu memberitakan kasus perjudian di Kabupaten Karo milik oknum TNI.

Rico Sempurna Pasaribu gencar menyoroti praktik judi online milik oknum TNI di daerahnya.

Komite Keselamatan Jurnalis (KKJ) menyambangi Kantor Staf Presiden (KSP) untuk melaporkan kasus pembakaran rumah wartawan Tribrata TV, Rico Sempurna Pasaribu di Karo, Sumatera Utara, hingga tewas.

Pantauan Kompas.com di lokasi, Sekjen Aliansi Jurnalis Independen Bayu Wardhana dan dua orang lainnya yang merupakan perwakilan KKJ datang ke KSP pada pukul 11.00 WIB.

Ia diterima oleh tim Deputi IV dan V KSP.

Bayu mengatakan, pihaknya ingin KSP mengawal kasus pembakaran ini agar transparan dan diusut dengan baik.

"Kami membawa kasus ini ke KSP karena kami ingin KSP mengawal proses penyidikan ini dengan dengan baik. Karena kami merasa ada indikasi mungkin kasusnya bisa masuk angin ini kalau tidak dikawal oleh dari Jakarta," kata Bayu usai menyampaikan laporan di KSP, Komplek Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu (17/7/2024).

Bayu menuturkan, kasus ini perlu dikawal mengingat berdasarkan hasil investigasi KKJ di Sumatera Utara, terbunuhnya Rico berkaitan dengan tulisannya yang mengulas praktik judi.

Praktik perjudian itu diduga mendapat perlindungan dari oknum TNI.

Namun hingga saat ini, anggota TNI yang berkaitan dengan kasus tersebut belum diselidiki lebih lanjut.

"Sampai sekarang tidak pernah dipanggil ini anggota TNI ini, tidak pernah diproses penyidikan itu, tidak pernah diarahkan ke sana. Bahkan menurut kami, secara prematur Pangdam bahkan Panglima (TNI) mengatakan tidak ada hubungannya, padahal proses penyelidikannya masih berjalan," ucap dia.

Halaman
123

Berita Terkini