TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Anggota DPRD Pekanbaru meminta komitmen semua pihak terkait untuk menurunkan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Pekanbaru.
Kasus DBD di Pekanbaru sejak Januari hingga awal November 2024 sudah merenggut 2 korban meninggal dunia.
Dari 15 kecamatan di Pekanbaru, Kecamatan Bukitraya menjadi penyumbang paling banyak, yakni 62 kasus.
Anggota Komisi III DPRD Pekanbaru Hj Sri Rubianti SIP meminta semua pihak, mulai dari masyarakat hingga Dinas Kesehatan sebagai leading mempunyai komitmen yang sama.
"Sebenarnya ini bisa kita cegah, jika memang betul-betul serius. Tidak menganggap enteng. Selama ini kan sebagian anggap sepele keberadaan DBD ini," sebut Sri Rubianti kepada Tribunpekanbaru.com, Kamis (14/11/2024).
Pencegahan yang umum menurut Srikandi Partai Gerindra ini, yakni bisa menutup sumber-sumber genangan air pada lingkungan rumah.
Selain itu menguras dan menyikat bak mandi, serya menaburkan bubuk abate tempat yang ada genangan air.
"Hal-hal kecil ini lah sering dilalaikan. Termasuk juga lingkungan kotor setelah adanya genangan air atau banjir, juga menjadi lingkungan favorit bagi para nyamuk," terangnya.
Diakui Politisi perempuan senior ini, bahwa untuk mengantisipasi kasus DBD, dibutuhkan komitmen dan konsistensi dari semua pihak terkait.
Baik Diskes, Puskesmas dan pihak terkait lainnya. Termasuk masyarakat, dalam membersihkan lingkungannya sendiri.
"Ini PR kita setiap tahun. Harusnya sudah ada solusi kongkrit dalam mengantisipasi DBD. Apalagi daerah-daerah yang menjadi tempat favoritnya bersarang. Jika faktor lingkungan sudah bersih, maka dipastikan tidak ada lagi berkembangnya nyamuk aides aegypti tersebut," jelasnya.
Lebih lanjut Sri Rubianti meminta, agar di sisa waktu tahun 2024 ini, kasus ini bisa ditekan.
"Kami juga mengajak masyarakat, apalagi di musim hujan ini, giatkan lagi gotong royong setiap pekan. Karena ini juga menjadi penghalau nyamuk berkembang," sarannya lagi.
Plt Kepala Diskes Pekanbaru Ingot Ahmad Hutasuhut menjelaskan kasus DBD terjadi merata di 15 kecamatan yang ada di Kota Pekanbaru.
Terbanyak 62 kasus di Kecamatan Bukit Raya, Kecamatan Payung Sekaki dan Tuah Madani dengan jumlah kasus yang ada di masing-masing kecamatan sebanyak 52 kasus.
Ingot menambahkan bahwa pada tahu ini kondisi kasus DBD di Kota Pekanbaru cukup fluktuatif.
Grafik kasus DBD di Kota Pekanbaru menunjukkan bahwa kondisi paling tinggi berlangsung pada akhir bulan Februari 2024.
(Tribunpekanbaru.com/Syafruddin Mirohi).