Citizen Journalism
Apakah Efisiensi Anggaran Seperti Melepas Batuk di Tanggo?
Frasa “melepas batuk di tanggo” biasanya digunakan ketika seseorang menjawab pertanyaan hanya secara basa-basi.
Pada tahun 2019, ketika wabah COVID-19 merebak dan masyarakat tidak diperbolehkan berkumpul, ekonomi benar-benar lumpuh.
Hotel, pasar, dan berbagai tempat usaha tutup. Semua orang bekerja dari rumah (WFH), dan banyak investasi gulung tikar.
Namun, terlepas dari besarnya hambatan tersebut, manusia tidak boleh menyerah.
Teknologi digital berkembang pesat, belanja online melonjak, UMKM tetap berproduksi, dan investasi kembali tumbuh perlahan memanfaatkan teknologi.
Dari pandemi COVID-19, seharusnya kita bisa belajar menghadapi kondisi saat ini, di mana daya beli masyarakat merosot dan situasi ekonomi terasa semakin sulit.
Sementara itu, data pertumbuhan ekonomi nasional justru menunjukkan perbaikan (5,12 % ).
Ada semacam anomali, namun masyarakat mungkin tidak perlu terlalu memikirkannya.
Harapan kita tertuju kepada pemerintah, khususnya pemerintah daerah, untuk mampu menjawab tantangan ini—tanpa lagi mengumbar frasa seperti “akan kita kaji” atau “akan kita gali PAD semaksimal mungkin” yang ujungnya hanya No Action Talk Only (NATO).
Atau dalam ungkapan Melayu: “seperti melepas batuk di tanggo.” (*)
| Subordinasi Konseptual: Studi Ilmu Lingkungan di Bawah Pascasarjana Pembangunan Berkelanjutan |
|
|---|
| Suporter Indonesia Protes ke Petugas Arab Saudi, Menunggu Dua Jam Baru Bisa Masuk Stadion |
|
|---|
| Pemangkasan Dana Transfer ke Daerah Mengancam Pembangunan Daerah |
|
|---|
| Kekuatan Emosi: Bagaimana Perasaan Kita Memengaruhi Keputusan Sehari-hari? |
|
|---|
| Makna di Balik Kemenangan Manchester United vs Ranger |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/pekanbaru/foto/bank/originals/Irving-Kahar-Arifin-bacalon-bupati-siak.jpg)