Berita Regional
MISTERI Kerangka dalam Pohon Aren: Diyakini Yuda, Anak yang Hilang Sejak 2023
Kakak Yuda, Cut Meutia Sari menuliskan bahwa adiknya pergi dari rumah sejak Agustus 2023.
TRIBUNPEKANBARU.COM - Hilang tanpa jejak selama lebih dari dua tahun, Muhammad Yuda Prawira atau yang dikenal dengan nama Yuda akhirnya ditemukan.
Namun bukan dalam keadaan selamat, melainkan sudah tak bernyawa, tinggal kerangka.
Kerangka itu tersembunyi di tempat yang tak terduga, di dalam batang pohon aren mati, hanya sekitar 20 meter dari rumahnya di Desa Pematang Ganjang, Kecamatan Sei Rampah, Kabupaten Serdang Bedagai, Sumatera Utara.
Temuan mengerikan itu terjadi pada 9 September 2025 dan langsung mengguncang warga setempat.
Selama ini, Yuda dilaporkan hilang sejak Agustus 2023, tanpa satu pun petunjuk yang jelas.
Pencarian panjang pun seperti menemui jalan buntu.
Hingga akhirnya tubuhnya ditemukan membatu dalam diam, di dalam rongga pohon lapuk yang seolah menyimpan rahasia kelam.
Di lokasi ditemukan pakaian, ponsel, dan gelang yang dikenali oleh keluarga sebagai milik Yuda. Ibunya, Amelia, dan kakaknya, Cut Meutia Sari, meyakini kuat bahwa kerangka tersebut adalah Yuda berdasarkan barang-barang pribadi yang ditemukan.
Kakak Yuda, Cut Meutia Sari menuliskan bahwa adiknya pergi dari rumah sejak Agustus 2023.
Baca juga: Ribuan Ojol dan Mahasiswa UI Serbu DPR Besok: Tuntut Menhub Dudy Lengser
Baca juga: Diduga Dibekingi Oknum Aparat, PETI di Kuansing Bebas Beroperasi Hingga Dini Hari, Warga Resah
Saat itu Yuda pamit untuk pergi merantau.
"Terakhir menginjakkan kaki di rumah 2023 bulan Agustus. 2thun ga sebentar," tulisnya di Facebook.
Menurutnya pria berusia 23 tahun tersebut pergi tanpa membawa barang penting yang biasanya selalu dibawa.
"Gak ada org pigi gak di cari in jgn kan yg gada kabar!! Yg pigi dgn kabar aja msih di carii! Apalagi kyk dia ini tanpa jejak!!! Dompet di tinggal, KTP dan kk di tinggal. Benda penting yang setiap kali dia pergi merantau gak prnh di tglnya..." tulisnya.
Ia mengatakan Yuda memang biasa pergi merantau untuk bekerja.
Yuda pernah bekerja di Aceh, Medan, Palembang.
"Dia merantau krja pernah di palembang di Aceh di medan .. Ngelas dan ikut ikut proyek pembuatan PKS," katanya.
Sampai kemudian warga menemukan kerangka manusia dalam batang pohon aren di Desa Pematang Ganjang, Kecamatan Sei Rampah, Kabupaten Serdang Berdagai, Sumatera Utara pada Selasa (9/9/2025).
Amelia (53) meyakini bahwa sosok kerangka manusia itu adalah anaknya, Muhammad Yuda.
"Saya yakin tengkorak itu anak saya," katanya.
Kanit Reskrim Polsek Firdaus Iptu Anggiat Sidabutar mengatakan keluarga yakin karena melihat celana pada kerangka manusia sama dengan milik Yuda.
"Adik korban sempat melihat terduga korban menggunakan celana yang ditemukan di lokasi sebelum menghilang," katanya.
Selain itu lokasi penemuan kerangka manusia ini juga tak jauh dari rumah Yuda.
"Dari rumah ke lokasi kejadian sekitar 20 meter di belakang rumah," katanya.
Rupanya ada seorang saksi yang pernah melihat Yuda.
Ternyata sebelum ada penemuan kerangka manusia ini, Yuda mengantar temannya.
Kesaksian dari orang terakhir yang bersama Yuda, ia berbincang soal mengantar ke dekat rumah.
"Keterangan kawannya dia minta diantarkan ke simpang rumah dia (Yuda)," katanya.
Seorang netizen bernama Fitri juga pernah melihat Yuda pada Maret 2024.
"Aku lahiran aja bln 3-2024 aku masi jumpa adekmu," tulisnya di Facebook.
Namun begitu menurut Meutia, Yuda memang benar-benar tak pernah pulang ke rumah.
"Tapi dia gak pernah mijak rumah dari bulan Agustus 2023," balasnya.
Fitri mengungkap jejak terakhir Muhammad Yuda.
Menurutnya Yuda sempat datang ke rumahnya dan bermain.
Padahal adiknya bukan lah teman main Yuda.
Yuda juga tak biasanya main ke rumah Fitri.
"Terakhir kali kunampak adekmu kalitu maen kerumahku pas malam pas aku lhiran tempat mamakku pas ankku masik bayi dy maen hp sma adekku disamping mudahan adekmu sehat aja aminn," kata Fitri.
Identitas Masih Misteri
Penemuan kerangka manusia di dalam batang pohon aren di Dusun I, Desa Pematang Ganjang, Kecamatan Sei Rampah, Kabupaten Serdang Bedagai, pada Selasa 9 September kemarin membuat heboh.
Kapolsek Firdaus, AKP Ahmad Albar mengatakan setelah penemuan, ada warga sekitar bernama Amrita Hamid mengaku kehilangan anaknya sejak 2 tahun lalu atau Agustus tahun 2023.
Adapun identitas anaknya yang hilang bernama Muhammad Yuda Prawira, kelahiran tahun 2002, dan ketika hilang berusia 21 tahun.
"Kurang lebih 2 tahun, sejak Agustus 2023. Hilang saat umur 21 tahun dan sampai sekarang belum ketemu,"kata Kapolsek Firdaus, AKP Ahmad Albar, Rabu (10/9/2025).
Menurut keterangan warga yang melapor anaknya hilang, pakaian yang ditemukan dalam tulang belulang identik dengan anaknya.
Hal ini lantaran salah satu saudara mereka pernah mencuci pakaiannya.
Meski demikian, Polisi masih menyelidiki dengan memeriksa DNA dan nantinya akan dicocokkan dengan keluarga Muhammad Yuda Prawira.
"Belum bisa disimpulkan pembunuhan atau tidak. Kita menunggu hasil DNA siapa mayat tersebut.
Kronologi Temuan Kerangka Manusia
Sebelumnya, warga Dusun I, Desa Pematang Ganjang, Kecamatan Sei Rampah, Kabupaten Serdang Bedagai geger setelah ditemukan kerangka manusia di dalam batang pohon aren yang sudah mati, Senin (9/9/2025).
Penemuan itu pertama kali diketahui oleh seorang warga bernama Rian Barus.
Saat hendak mengambil buah sawit, ia melihat batang pohon aren yang tumbang akibat angin puting beliung sepekan lalu tampak retak.
Dari retakan itu terlihat tulang yang mencurigakan.
"Tadi kami mau ambil buah sawit, terus terpijak pohon ini. Nampak ada retakan dan terlihat tulang. Pas dibuka, ternyata ada kerangka kayak manusia," kata Rian.
Rian juga menyebutkan bahwa pohon tersebut sudah mati sekitar empat tahun lalu, namun baru tumbang akibat angin kencang pekan lalu.
Setelah temuan itu, Rian melapor ke kepala dusun setempat sebelum diteruskan ke pihak kepolisian.
Tak berselang lama, Tim Polsek Firdaus bersama Tim Inafis Polres Sergai turun langsung ke TKP.
Petugas melakukan identifikasi dengan menyusun bagian kerangka yang ditemukan. Selain itu, polisi juga mengamankan sejumlah barang di sekitar kerangka, di antaranya baju, celana, mancis, gelang, serta sebuah ponsel.
Hingga kini, polisi masih menunggu hasil tes DNA untuk memastikan identitas jenazah secara resmi.
Kriminolog Adrianus Meliala menduga kematian Yuda bukan akibat tindak kriminal, melainkan kemungkinan kecelakaan atau serangan jantung, karena barang berharga milik korban masih utuh.
"Biasanya kalau tindak pidana khususnya pembegalan, perampokan, pencurian, maka handhphone adalah sesuatu yang paling mungkin untuk diambil. Karena gampang, kecil, dan bernilai sebagai komoditi," imbuh Adrianus Meliala dilansir TribunnewsBogor.com dari tayangan Kompas TV, Senin (15/9/2025).
Bukan tindak kejahatan atau pembunuhan, Adrianus mengurai analisa lain soal penyebab kerangka tersebut yang disebut Yuda bisa meninggal dunia.
Adrianus menyinggung soal kemungkinan diduga Yuda tewas karena kecelakaan atau sakit.
"Ketika itu masih terdapat pada diri kerangka ini, maka kemungkinan yang bersangkutan sebagai contoh kecelakaan, jatuh dan meninggal. Bisa juga karena serangan jantung secara mendadak lalu meninggal. Sehingga semua barang berharga masih ada padanya," pungkas Adrianus Meliala.
Lebih lanjut, Adrianus pun menyoroti perihal peristiwa dua tahun lalu yakni saat Yuda.
Adrianus heran kenapa polisi tak bersikap cepat dalam menyikapi kabar temuan kerangka manusia.
"Yang menarik adalah bahwa, pasti keluarga sudah melapor ke polisi tentang kehilangan keluarga. Masalahnya selama dua tahun nasib laporan itu bagaimana? ketika ditemukan jenazah ini, mestinya polisi sudah bertindak lebih cepat bahwa orang yang meninggal ini si A dan si B. Tidak perlu lagi mengecek DNA kerangka ini," ujar Adrianus.
Lantaran hal tersebut, Adrianus ragu pengungkapan kasus kerangka manusia itu bakal cepat terselesaikan.
Hal itu karena rusaknya DNA hingga barang-barang milik Yuda yang harus dibandingkan dengan kerangka manusia tersebut.
"Dari segi DNA ada satu metode forensik yang canggih sekali. Hanya masalahnya dua, pertama butuh waktu, kedua harus dibawa ke Medan. Itu pun DNA tersebut harus dicocokkan, antemortem dulu, dengan anggota keluarga yang masih menyimpan pakaian korban yang belum dicuci untuk kemungkinan dicari DNA-nya. Masalahnya selama dua tahun, jangan-jangan keluarga sudah membuang, atau sudah dicuci semua, DNA korban sudah tidak ada, maka polisi akan kesulitan dalam mencari perbandingan DNA kerangka dengan DNA korban," ungkap Adrianus.
Pun dengan penyebab kematian diduga Yuda, kata Adrianus hal itu akan sulit diselidiki.
Sebab organ lunak korban sudah lenyap dan tersisa cuma tulang.
"Jika ada kerusakan pada tulang, maka bisa diperkirakan tentang sebab mati. Saya kira pertama-tama yang dikerjakan polisi adalah memastikan tentang jati diri korban dengan bantuan keluarga korban," katanya.
Kasus ini menyita perhatian publik karena kejanggalan lokasi penemuan dan lamanya Yuda menghilang tanpa jejak.
Jejak Kelam Pelaku yang Bacok Anggota TNI Hingga Tewas: Iwan Sudah Langganan Masuk Penjara |
![]() |
---|
Nasib Tragis Serda Rahman, Oknum TNI yang Tewas Dibacok Saat Lerai Keributan di Cafe |
![]() |
---|
Dibalik Kokok Ayam yang Tak Henti, Terkuak Penemuan Potongan Tubuh Tiara Angelina |
![]() |
---|
Sadisnya Pelaku yang Habisi Kakak Beradik di Kudus, Ibu Korban Berteriak Minta Tolong |
![]() |
---|
Mobilnya Hilang dan Lapor Polisi, Warga Sulsel Kesal Diminta Uang 15 Juta Karena Ambil Mobil Sendiri |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.