Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Berita Regional

Peran Masing-masing 2 Oknum TNI yang Terlibat Pembunuhan Kacab Bank BUMN

Polisi kembali mengungkap seorang oknum TNI yang terlibat dalam kasus pembunuhan Kepala Cabang (Kacab) Bank BUMN Ilham Pradipta.

Editor: Muhammad Ridho
KOMPAS.com/BAHARUDIN AL FARISI
Polda Metro Jaya menggelar jumpa pers terkait kasus penculikan Kacab Bank BUMN, Selasa (16/9/2025). 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Selain Kopda FH, Polisi juga menetapkan Serka N sebagai tersangka kasus penculikan dan pembunuhan Kacab Bank BUMN, Ilham Pradipta .

Baik Kopda FH dan Serka N sama-sama berasal dari TNI Angkatan Darat.

“Menetapkan dua orang tersangka atas nama Serka N dan Kopda F,” kata Komandan Polisi Militer Kodam Jaya Kolonel Corps Polisi Militer (Cpm) Donny Agus Priyanto dalam jumpa pers di Polda Metro Jaya, Selasa (16/9/2025).

Berdasarkan hasil pemeriksaan, Polisi Militer Kodam Jaya telah menyita uang senilai Rp 40 juta dari Kopda FH.

“Uang tersebut diduga dari tindak pidana yang dilakukan,” ucap Donny.

Kasubdit Jatanras Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya AKBP Abdul Rahim mengungkapkan, penganiayaan terhadap Ilham berlangsung di dua mobil dengan penumpang yang berbeda, yakni Toyota Avanza putih dan Toyota Fortuner hitam.

Penganiayaan di mobil Avanza putih terjadi usai Ilham diculik di supermarket wilayah Pasar Rebo, Jakarta Timur, pada Rabu (20/8/2025) sore.

“Bahwa benar saat di mobil Avanza terjadi pemukulan yang dilakukan oleh tim, yang kami katakan tim penculik,” ujar Abdul dalam jumpa pers di Polda Metro Jaya, Selasa (16/9/2025).

Dalam mobil Avanza putih, terdapat lima pelaku yang masuk dalam klaster penculikan, yakni Eras (27), REH (23), JRS (35), AT (29), dan EWB (43).

Para pelaku hendak melakban mulut dan mengikat korban.

Namun, Ilham melakukan perlawanan sehingga para pelaku menganiaya korban hingga lemas. Setelah itu, mereka bisa melakban dan mengikat korban.

Tersangka dalam klaster penculikan pun bertemu dengan beberapa pelaku lain di mobil Fortuner di bawah flyover wilayah Kemayoran, Jakarta Pusat.

 Di lokasi tersebut, korban dipindahkan dari mobil Toyota Avanza putih ke Toyota Fortuner hitam.

“Setelah diserahkan kepada tim mobil Fortuner korban juga dipukuli, karena memang korban ini memberontak terus, tidak nurut menurut hasil investigasi kami, sehingga korban ini terus dipukuli,” ucap Abdul.

Dalam mobil Toyota Fortuner itu terdapat pelaku berinisial JP, MU, DSD, dan Serka N. Pemindahan ini dilakukan sambil menunggu tim penjemput korban yang berencana membawanya ke safe house.

Di tempat itu, korban akan dipaksa memindahkan dana dari rekening dormant milik pelaku Candy alias Ken ke rekening penampungan. Namun, pada hari penculikan, safe house tersebut ternyata sudah disewa pihak lain sehingga tidak dapat digunakan.

Alhasil, tim penjemputan tidak datang.

“(Saat itu) korban lemas sehingga tidak berdaya lagi, kemudian dibuang. Menurut pengakuan para tersangka, pada saat dibuang, masih bergerak, tapi sudah lemas,” ungkap Abdul.

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Pol Wira Satya Triputra mengungkapkan, hasil visum menunjukkan korban tewas akibat kekerasan benda tumpul di leher yang menekan saluran pernapasan dan pembuluh nadi besar hingga menyebabkan mati lemas.

“Namun Hasil tersebut belum final karena masih nunggu hasil pemeriksaan toksikologi,” ungkap Wira.

Motif Pembunuhan

Polisi mengungkap motif kasus penculikan dan pembunuhan terhadap Ilham ini karena pelaku hendak memindahkan uang dari rekening dormant ke rekening penampungan. 

“Para pelaku atau tersangka berencana melakukan pemindahan uang dari rekening dormant ke rekening penampungan yang telah dipersiapkan,” kata Direktur Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Pol Wira Satya Triputra di Polda Metro Jaya, Selasa (16/9/2025).

Peristiwa pidana ini bermula saat pelaku C alias Ken bertemu dengan pelaku Dwi Hartono pada Juni 2025.

Saat itu, Ken mempunyai rencana memindahkan rekening dormant ke rekening penampungan yang telah dipersiapkan. 

“Dalam rencana ini, C alias Ken telah menyiapkan tim IT. Namun, untuk melaksanakan hal tersebut, memerlukan persetujuan ataupun otoritas dari kepala bank,” ujar Wira. 

“Sehingga pelaku atas nama C alias K mengajak DH untuk mencari kepala cabang atau cabang pembantu yang bisa diajak bekerja sama dalam rangka pemindahan uang tersebut,” tambah dia.

Rekening dormant adalah rekening bank yang tidak aktif dalam jangka waktu tertentu, biasanya karena tidak ada transaksi masuk maupun keluar seperti setor tunai, tarik tunai, transfer, atau pembayaran.

15 Jadi Tersangka

Polisi telah menangkap 15 tersangka terkait kasus penculikan dan pembunuhan Ilham.

Saat ini, seluruh tersangka telah ditahan.

Berdasarkan pantauan Wartakotalive.com, para tersangka dihadirkan dalam konferensi pers diGedung Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Selasa.

Mereka mengenakan baju tahanan berwarna oranye dan tampak tertunduk saat ditampilkan di hadapan awak media.

Dalam konferensi pers tersebut, polisi juga memamerkan sejumlah barang bukti yang disita dari para tersangka.

Daftar Tersangka dan Klaster

Aktor Intelektual

1. Dwi Hartono (DH): pengusaha asal Tebo, yang diduga otak utama penculikan dan pembunuhan.

2. YJ: turut serta merencanakan penculikan bersama DH.

3. AA: bagian dari tim perencana, ditangkap di Solo.

4. C alias Ken: ikut dalam perencanaan, ditangkap di Pantai Indah Kapuk (PIK).

Pelaku Penculikan

5. AT: eksekutor lapangan yang menculik korban dari parkiran supermarket di Pasar Rebo.

6. RS: ikut menculik korban.

7. RAH: bagian dari tim penculik.

8. RW alias Eras: anggota tim penculik.

Tim penculik ini merupakan debt collector di Jakarta sekitar. 

Klaster Eksekutor

9. M: pelaku penganiayaan

10. T: eksekutor yang menyebabkan kematian korban

11. U: membantu membuang jasad ke Bekasi

12. N – pelaku yang ikut dalam pembuangan jasad

Klaster Pengintai

13. Eka

14. Wiranto

15. Rohmat Sukur – bertugas membuntuti korban sebelum penculikan

Mohamad Ilham Pradipta diculik di area parkir swalayan kawasan Pasar Rebo, Jakarta Timur pada Rabu (20/8/2025).

Ia ditemukan tewas dengan kondisi kaki tangan terikat serta mata dililit lakban di area persawahan Desa Nagasari, Serang Baru, Bekasi pada Kamis (21/8/2025).

( Tribunpekanbaru.com / Tribunnews )

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved