Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Demi Vaksin TBC, Indonesia Dapat Pinjaman Rp 4 Triliun dari Bank Dunia

ana tersebut dicairkan berdasarkan pencapaian hasil terukur yang spesifik dan memastikan bahwa pinjaman tersebut

PEXELS
ILLUSTRASI Vaksin TBC 

"Pengadaan Inactivated Poliovirus Vaccine (IPV) yang dibiayai melalui hibah yang dilakukan sesuai dengan peraturan pengadaan umum nasional yang mewajibkan prioritas pada produk yang diproduksi secara lokal dan memenuhi standar Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN)," katanya.

Agusdini juga mengatakan Indonesia telah menerapkan beberapa strategi pembiayaan inovatif untuk memastikan pengiriman vaksin, terapi, dan diagnostik yang tepat waktu dan efisien, terutama untuk program nasional.

Program pasar lanjutan yang melihat dari model UNICEF hingga Integrated Marketing Communication (IMC) atau Komunikasi Pemasaran Terpadu.

Dalam hal ini, Indonesia memenuhi syarat untuk mendapatkan vaksin PCV dengan harga Low and Middle Income Countries (LMIC) atau negara berpenghasilan rendah dan menengah yakni 2,80 dolar AS per dosis atau sekitar Rp 46 ribu.

Dalam harga normal, kata Agustini, seharusnya vaksin tersebut seharga 21,20 dolar AS atau sekitar Rp 352 ribu per dosis.

"Namun, kami berharap IMC dapat membeli vaksin PCV dari produk lokal, dari produk kami, karena tiga industri di Indonesia sekarang dapat memproduksi vaksin PCV," katanya.

Agusdini menekankan soal program pembiayaan sumber daya.

Dana tersebut dicairkan berdasarkan pencapaian hasil terukur yang spesifik dan memastikan bahwa pinjaman tersebut terkait dengan keberhasilan implementasi hasil program.

"Penyediaan (vaksin) regional perlu dipertimbangkan, karena membantu mengurangi gangguan pasokan akibat bencana besar yang terjadi secara tiba-tiba," ujarnya.

Lebih lanjut, Agusdini menekankan model pembiayaan inovatif ini akan berkontribusi pada stabilitas industri, menurunkan biaya vaksin, dan mencegah kelangkaan di seluruh wilayah.

Pada kesempatan yang sama, Executive Manager Regional Revolving Funds PAHO Santiago Cornejo mengungkapkan isu-isu terkait alat pembiayaan inovatif dan penimbunan regional juga sedang dilakukan oleh pihaknya dalam platform pendanaan bergulir.

Hal ini dilakukan dengan membawa inovasi-inovasi ke dalam penimbunan regional dan alat-alat inovatif.

"Lalu, kami melihat beberapa peluang potensial untuk kawasan ini. Saya juga menyoroti poin penting bahwa ketika kita membahas mekanisme regional, kita juga membahas pentingnya bekerja sama dengan pemangku kepentingan global, UNICEF, GAVI, dan mereka memainkan peran penting dalam ekosistem ini," kata Santiago.

Sumber: Tribunnews
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved