Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Misteri di Lokasi Penemuan 2 Kerangka di Kwitang Jakarta: Kerap Ada Suara Minta Tolong

Kalimat-kalimat bernada protes dan sindiran yang ditulis para demonstran menggunakan cat semprot (pylox) masih terlihat

Tribunnews.com/Ibriza Fasti Ifhami
DEMO DI JAKARTA - Gedung ACC (Astra Credit Companies) di Kwitang, Senen, Jakarta Pusat, tampak hangus di bagian atas pada Senin (3/11/2025), dua bulan pasca-kebakaran. Warga sekitar mengaku sempat mendengar rintihan “minta tolong” dari dalam sebelum dua kerangka ditemukan. 

Tribunnews berbincang dengan petugas yang baru ditugaskan pasca-penemuan kerangka.

Salah satu dari mereka, berinisial S, mengatakan dirinya baru dipindahkan dari cabang Kelapa Gading.

“Saya baru dipindah ke sini. Dua teman saya juga baru kerja di sini,” kata S.

Ia mengaku mengetahui perihal ditemukannya dua kerangka manusia di gedung tersebut. Namun, ia enggan untuk mengungkapkan apa yang terjadi.

Sebab, sekuriti telah diarahkan oleh manajemen pusat ACC untuk tidak memberikan informasi kepada wartawan.

Suara Misterius Sebelum Evakuasi

Kesaksian warga sekitar mulai mencuat setelah suasana gedung menjadi sorotan.

Beberapa dari mereka mengaku sempat mendengar suara-suara mencurigakan dari dalam bangunan sebelum proses evakuasi dilakukan.

Novrie, warga yang tinggal persis di samping gedung ACC, mengatakan suara ketukan dan rintihan kerap terdengar dari dalam gedung.

“Ada bunyi ‘ketrok-ketrok’. Saya pikir renovasi. Tapi pedagang bilang enggak ada. Baru tahu pas Kamis sore ada evakuasi kerangka,” ungkap Novrie.

Novrie juga menyebut bahwa beberapa pedagang malam sempat mendengar cerita dari sekuriti gedung ACC soal suara teriakan “minta tolong” yang terdengar setelah kebakaran.

“Katanya satpam cerita ke orang warung, suka ada yang teriak ‘minta tolong’ dari dalam,” ungkap Novrie.

Evakuasi Diam-diam oleh Aparat

Setelah suara-suara itu menjadi perbincangan warga, aparat kepolisian melakukan evakuasi dua kerangka manusia secara tertutup. Prosesnya berlangsung cepat dan minim pelibatan warga.

Menurut kesaksian pedagang minuman bernama Nana (nama disamarkan), aparat kepolisian masuk ke gedung satu per satu dan menutup pintu seng di bagian depan.

“Polisi masuk satu per satu, enggak ramai. Pintu seng langsung ditutup,” kata Nana.

Pedagang lain, Pirman, menyebut ada tiga mobil yang datang: satu ambulans, satu Satpol PP, dan satu mobil polisi.

Warga Tak Dilibatkan, RT-RW Baru Tahu dari Berita

Sumber: Tribunnews
Halaman 2/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved