Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Berita Regional

Nasib Akhir Bripda Waldi yang Terbukti Bunuh Dosen Erni, Dipecat Tak Hormat dari Polri

Beginilah akhir nasib Bripda Waldi, polisi bunuh dosen di Kabupaten Bungo. Kini ia mendapat sanksi tegas dari institusi Polri.

Editor: Muhammad Ridho
Kolase/Facebook Janah
DITANGKAP - Waldi alias W oknum Polres Tebo jadi pelaku pembunuhan terhadap Erni Yuniarti Dosen ditemukan tewas di rumahnya, sabtu lalu 

Lalu pukul  23.30, mereka masuk ke rumah korban. 

"Dengan demikian, masih tidak ada suatu percekcokan ataupun perselisihan," ungkap kapolres. 

Pagi harinya, berdasarkan keterangan saksi dan bukti percakapan di ponsel, terungkap kalau ponsel korban sudah dikuasai Bripda Waldi

"Kita dapatkan komunikasi antara korban dengan teman korban. Menurut pengakuan saksi, ini bukan lagi korban yang menjawab. Jadi, handphone sudah di tangan pelaku," katanya. 

Setelah membunuh EY, korban berusaha menguasai harta benda korban berupa mobil Honda Jazz, sepeda motor Honda PCX, perhiasan, dan gawai.

Informasi sementara mobil Honda Jazz dan motor Honda PCX itu dibawa ke luar oleh Bripda Waldi dengan cara menyamar. 

Waldi mengenak wig atau rambut palsu untuk keluar rumah EY sambil membawa mobil dan motor secara bertahap. 

"Informasinya sementara itu. Namun, untuk mengecek bahwa ini benar atau tidak, maka dari itu kami akan dalami dan akan kita lihat data di lapangan ataupun fakta di lapangan seperti apa," katanya. 

Mobil EY kemudian ditemukan di wilayah Kabupaten Tebo, tidak jauh dari tempat tinggal pelaku, lengkap dengan perhiasan di dalamnya.

Sementara motor PCX milik EY ditemukan terparkir di RSUD H. Hanafie Muaro Bungo.

Apakah itu berarti ada pelaku lain yang membantu Bripda Waldi

Kapolres mengatakan akan mengecek CCTV rumah sakit Hanafi Kabupaten Bungo untuk mengungkap siapa yang membawa motor ketika memasuki parkir rumah sakit Hanafi.

AKBP Natalena memastikan, sampai saat ini motif pelaku membunuh dosen EY karena urusan asmara. 

Meski begitu, pihaknya akan menyelidiki adanya motif lainnya. 

"Jadi, yang pertama jelas motif hubungan pribadi yaitu hubungan asmara yang sudah terbangun lama.Kemudian, salah satunya juga di situ ada masalah ekonomi yang disebutkan oleh pelaku. Tapi ini kan pengakuan pelaku yang dia mempunyai urusan uang, mempunyai utang kepada si korban. Untuk motif yang lebih lainnya, kami masih dalami," tukasnya. 

( Tribuinpekanbaru.com )

Halaman 3/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved