Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Berita Regional

Warga yang Jalani KB Vasektomi Dapat Insentif Rp 1 Juta dari Pemerintah

Warga yang menjalani KB Vasektomi diberikan insentif oleh pemerintah dengan uang sebesar Rp 1 juta.

Editor: Muhammad Ridho
freepik
VASEKTOMI - Ilustrasi insentif Rp 1 juta bagi warga yang jalani KB Vasektomi 

“Jangan sampai orang hanya tahu dapat Rp 1 juta, lalu langsung ikut vasektomi tanpa tahu syarat atau kondisi kesehatannya. Harus ada seleksi yang jelas,” tegasnya.

Arya juga meminta agar Disdalduk KB memastikan program ini tepat sasaran. Menurutnya, peserta vasektomi idealnya adalah pria yang sudah memiliki minimal dua anak dan tidak lagi berada pada usia produktif. 

“Jangan sampai semua disamaratakan. Kalau masih usia produktif tapi sudah diajak vasektomi, itu perlu dievaluasi,” katanya.

Tindakan aman

Vasektomi adalah prosedur medis untuk memutus atau menutup saluran sperma (vas deferens) sehingga sperma tidak lagi keluar saat ejakulasi.

Dari sudut pandang medis, vasektomi termasuk tindakan yang sangat aman, bersifat permanen, dan tidak memengaruhi kemampuan seksual pria.

Dampak besar yang sering dikhawatirkan masyarakat umumnya terkait mitos, bukan fakta medis.

Secara fisiologis, vasektomi tidak memengaruhi produksi hormon testosteron, tidak mengubah suara, rambut, kekuatan otot, maupun gairah seksual.

Testis tetap memproduksi sperma, tetapi tubuh menyerapnya kembali secara alami tanpa menimbulkan gangguan kesehatan.

Efek samping

Efek samping yang mungkin muncul biasanya bersifat ringan dan sementara.

Misalnya pembengkakan ringan, nyeri, atau memar pada area operasi selama beberapa hari.

Pada sebagian kecil kasus bisa terjadi infeksi, hematoma, atau peradangan pada epididimis, tetapi komplikasi ini jarang dan dapat ditangani dengan perawatan medis standar.

Dalam jangka panjang, risiko komplikasi serius seperti nyeri kronis pasca-vasektomi sangat rendah dan hanya dialami sebagian kecil pria.

Vasektomi juga tidak meningkatkan risiko kanker prostat, kanker testis, atau penyakit jantung, berdasarkan penelitian medis modern.

Dari sisi fungsi seksual, ereksi, ejakulasi, dan orgasme tetap normal.

Jumlah cairan semen tidak berbeda signifikan karena sperma hanya menyumbang sekitar 2–5 persen dari volume air mani.

Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved