Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Siap Bawa PSI Menang Besar di 2029, Kaesang Singgung 'Isi Tas' dan Baliho Berwajah Jokowi

Kaesang pun mengingatkan agar para kader PSI memperkuat struktur akar rumput sebelum 2029.

Tribunnews.com/Taufik Ismail
KAESANG PANGAREP - Kedatangan Kaesang disambut ratusan pendukungnya yang telah menunggu di Jalan Wahid Hasyim depan kantor DPP PSI. 
Ringkasan Berita:
  • Lalu, terkhusus Sulteng, jika ada masalah dengan 'isi tas', Kaesang menyerahkan persoalan itu kepada Ketua Harian PSI Ahmad Ali.
  • Kemudian, Kaesang mengingatkan agar kader PSI tidak melakukan gerakan tambahan.
  • Ali menegaskan PSI sudah membeli dua mesin cetak untuk memproduksi baliho tersebut.

 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Partai Solidaritas Indonesia (PSI) menargetkan kemenangan besar pada Pemilu 2029, terutama di Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng).

Ketua Umum PSI, Kaesang Pangarep, bahkan menegaskan agar PSI mampu tampil sebagai pelopor dan kekuatan utama di Sulteng pada pemilu mendatang.

"Saya ingin menyampaikan, di acara rakorwil perdana dari Partai Solidaritas Indonesia ini, saya ingin Sulawesi Tengah menjadi pionir dari PSI di 2029," ujar Kaesang dalam Rakorwil PSI Se-Sulteng di Palu, Sulteng, Rabu (19/11/2025).

"Dan saya juga ingin menegaskan, saya hadir di sini, kita bukan untuk main-main. Kita hadir di sini, DPP hadir di sini untuk mempersiapkan kita bisa menang di 2029," sambungnya.

Kaesang pun mengingatkan agar para kader PSI memperkuat struktur akar rumput sebelum 2029.

Sebab, kata dia, mereka harus lolos verifikasi terlebih dahulu sebelum menjadi peserta pemilu.

"Sebelum kita menuju 2029, kita akan menghadapi yang namanya verifikasi. Jadi saya minta tolong kepada seluruh jajaran pengurus di tingkat DPW, DPD, DPC, maupun nanti kalau sudah ada DPRT-nya, saya minta tolong strukturnya dibuat sebaik mungkin. Harus lebih baik dari partainya punyanya Pak Ahmad Ali sebelumnya (Nasdem)," kata Kaesang.

Dalam kesempatan ini, Kaesang turut mengungkapkan harapannya, di mana pada 2029 nanti, PSI sudah bisa mengusung gubernur sendiri.

Selain itu, dia juga meyakini PSI bakal mendapatkan jatah anggota DPR dari Sulteng.

Lantas, apa saja strategi Kaesang untuk memenangkan PSI di 2029?

Baca juga: Pah, Aa Tiap Hari Disiksa Kondisi Terkini Kiper Riski yang Terjebak di Kamboja, Polisi Utus Siber

Baca juga: AKBP B Bukan Keluarga Dosen Untag yang Tewas di Hotel, Tapi Satu KK, Keluarga: Dwi Masih Lajang

Pentingnya "isi tas"

Kaesang mengatakan, tanpa 'isi tas', maka elektabilitas tinggi menjadi sia-sia dalam kontestasi pemilu.

Kaesang pun meminta agar PSI Sulteng bekerja keras agar bisa menjadi penyumbang suara dalam Pemilu 2029 mendatang.

Lalu, terkhusus Sulteng, jika ada masalah dengan 'isi tas', Kaesang menyerahkan persoalan itu kepada Ketua Harian PSI Ahmad Ali.

"Teman-teman, saya pingin Sulawesi Tengah ini menjadi salah satu penyumbang suara terbesar nanti di pemilu. Jadi saya minta tolong kerja kerasnya, jangan lupa ini juga, turun ke masyarakat," ujar Kaesang.

"Percuma juga punya elektabilitas tinggi, tapi enggak punya isi tas. Loh iya dong, masa isi tas enggak punya? Kalau saya kan enggak bawa tas. Yang bawa Bendum semua. Kalau ada apa-apa terkhusus Sulawesi Tengah, masalah isi tas kita ke Ayahanda kita (Ahmad Ali) ya," sambungnya disambut tepuk tangan hadirin.

Jangan ada gerakan tambahan

Kemudian, Kaesang mengingatkan agar kader PSI tidak melakukan gerakan tambahan.

Menurutnya, arahannya kerap berubah ketika sudah sampai di kader tingkat bawah.

"Saya ingatkan sekali lagi, enggak usah ada gerakan-gerakan tambahan. Biasanya kan gitu. Saya ketika perintah ke Ketua Harian, A, ketika Ketua Harian menyampaikan ke sini, A, ketika mulai turun lagi A plus plus. Turun lagi A plus plus plus plus. Ada selalu kegiatan tambahan yang enggak begitu berguna," ucap Kaesang.

Kaesang pun meminta kader PSI untuk menyempurnakan struktur partai di masing-masing daerah.

Dia mengeklaim tidak akan meminta apa-apa lagi sampai tahun 2027.

Pasang baliho berwajah Jokowi ke desa

Sementara itu, Ketua Harian PSI Ahmad Ali meminta agar baliho PSI sudah terpasang di semua kecamatan di Sulteng.

Ali menegaskan PSI sudah membeli dua mesin cetak untuk memproduksi baliho tersebut.

Dia memerintahkan agar baliho-baliho mulai dimasukkan ke desa-desa.

"Semua kecamatan sudah harus terpasang baliho Partai Solidaritas Indonesia. Mesin cetak kita sudah punya dua. Saya minta bendahara untuk mengoperasikan mesin percetakan baliho, dan semua DPC paling tidak setiap kecamatan ada lima baliho ukuran 3x4 yang sudah harus terpasang, dan pelan-pelan masuk ke tiap-tiap desa," ujar Ali.

Ali menyampaikan bahwa format baliho harus terpampang wajah Kaesang Pangarep, Presiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi), dan dirinya selaku Ketua Harian PSI.

Khusus di Sulteng ini, Ali menyatakan dirinya terkenal, sehingga wajahnya juga perlu dipampang.

"Foto standarnya Ketua Umum, Ketua Harian, dan Pak Jokowi. Minta maaf, pengurus lain, karena yang dikenal di Sulawesi Tengah ini, Ketua Umum dan Ketua Harian, Pak Jokowi. Karena ini kampung saya," jelasnya.

Lalu, Ali membeberkan bahwa sosok Jokowi sangat penting bagi PSI.

Dia kembali mengungkit bahwa Jokowi kini merupakan patron PSI.

"Kenapa kita ingin memasang Pak Jokowi? Pak Jokowi adalah contoh hidup bagi rakyat jelata. Pak Jokowi adalah harapan bagi para politisi yang tidak berasal dari keturunan pemilik partai," kata Ali.

"Pak Jokowi adalah contoh hidup bukan dari yang berasal dari keluarga kaya raya, yang kemudian meniti karirnya dari bawah sampai di pucuk pemerintahan. Pak Jokowi bukan dari keluarga ningrat, tapi dia bisa meniti karier dan sampai dengan Presiden Republik Indonesia," sambungnya.

Ali berharap, dengan Jokowi dijadikan patron PSI, anak-anak muda ke depannya bisa melihat politik sebagai harapan.

Dia ingin anak-anak muda berpikir bahwa menjadi pejabat tidak harus jadi orang kaya atau anak ketua partai terlebih dahulu.

"Cukup punya konsistensi dan menanamkan nilai-nilai baik pada diri dan masyarakat, Insya Allah masyarakat akan mendorong dan partai-partai politik akan mengejar kamu," imbuh Ali.

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved