Berhari-hari Nongkrong Dekat Jembatan Sail, Satpol PP Perintahkan Anak Punk Tinggalkan Pekanbaru

Ringkasan Berita:

• Keberadaan anak punk di Jembatan Sail Pekanbaru meresahkan warga karena meminta sumbangan di jalan.
• Satpol PP turun tangan, memberi pengertian dan meminta mereka meninggalkan lokasi.
• Anak punk berasal dari luar daerah seperti Jawa dan Medan, diminta kembali ke daerah asal.

TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Keberadaan sejumlah anak punk yang nongkrong di dekat Jembatan Sail, Jalan Imam Munandar, Kota Pekanbaru meresahkan warga.

Mereka yang berada di sana bukan hanya nongkrong sambil mengendarai vespa gembel.

Namun sejumlah anak punk itu meminta sumbangan kepada para pengguna jalan.

Para pengguna jalan pun merasa resah dengan kehadiran anak punk tersebut.

Apalagi keberadaan anak punk yang nongkrong ini sudah berhari-hari.

Warga akhirnya melaporkan hal ini kepada Satpol PP Kota Pekanbaru agar anak punk itu tidak lagi berada di sana.

"Kami langsung perintahkan petugas yang patroli untuk ke lokasi," ujar Kepala Satpol PP Kota Pekanbaru, Yuliarso kepada Tribunpekanbaru.com, Rabu (5/11/2025).

Menurutnya, petugas langsung memberi pengertian kepada anak punk yang berada di lokasi.

Petugas di mengingatkan agar anak punk tersebut tidak nongkrong di sana lagi.

Mereka juga harus meninggalkan Kota Pekanbaru karena anak punk tersebut rupanya berasal dari sejumlah daerah.

Banyak dari mereka berasal dari sejumlah daerah di Jawa dan Medan.

"Kami langsung ingatkan mereka untuk kembali ke daerah masing-masing," paparnya didampingi Kabid Ops Satpol PP Kota Pekanbaru, Amrullah.

Yuliarso menambahkan bahwa bahwa anak punk tersebut sudah berada di sana beberapa hari.

Ia juga mengingatkan agar anak punk tersebut tidak mengganggu ketertiban

"Karena sudah beberapa hari di sana, kami ingatkan agar tidak mengganggu ketertiban," tegasnya.

Aktivitas dan Penanganan

Berikut secara ringkas terkait aktivitas dan penanganan anak punk di Pekanbaru;

• Lokasi nongkrong: Titik-titik seperti Jembatan Sail di Jalan Imam Munandar menjadi tempat mereka berkumpul dan meminta sumbangan.
• Respon warga: Keberadaan mereka sering dikeluhkan warga karena dianggap mengganggu ketertiban umum.
• Tindakan Satpol PP: Pemerintah Kota Pekanbaru melalui Satpol PP rutin melakukan razia dan memberikan pembinaan serta imbauan agar mereka kembali ke daerah asal.

(Tribunpekanbaru.com/Fernando Sikumbang)