Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Menyusuri Ziarah Batin di Pameran Relik Tri Ratna Buddhist Centre Pekanbaru

Di mata umat Buddha, relik bukan sekadar peninggalan fisik, melainkan wujud nyata dari kebajikan dan kesucian yang tak lekang oleh waktu.

Penulis: Alex | Editor: Ariestia
Tribunpekanbaru.com/Alex Sander
PAMERAN - Antusiasme para hadirin menyaksikan pameran relik Buddha dan para siswanya, yang berlangsung dari 8 hingga 15 November 2025, Tri Ratna Buddhist Centre, Jalan Dr Leimena Gang Vihara nomor 8 Pekanbaru. 
Ringkasan Berita:
  • Tri Ratna Buddhist Centre Pekanbaru menggelar pameran relik Buddha pertama di Riau, bekerja sama dengan Waki Relic Museum Malaysia.
  • Pameran berlangsung 8–15 November 2025, menghadirkan relik suci, ribuan rupang, dan kitab Prajna Paramita Hridaya Sutra.
  • Acara penuh kekhidmatan ini menjadi ajang penghormatan dan refleksi spiritual bagi umat Buddha di Riau.

 

TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Di sebuah ruang suci Tri Ratna Buddhist Centre Pekanbaru, dengan aroma dupa dan ketenangan batin, deretan stupa mungil tampak berkilau di bawah cahaya lampu.

Dalam setiap wadah kecil itu tersimpan sesuatu yang jauh melampaui benda, sejumput relik, sisa jasmani dari Sang Buddha dan para siswanya yang telah mencapai pencerahan. 

Di mata umat Buddha, relik bukan sekadar peninggalan fisik, melainkan wujud nyata dari kebajikan dan kesucian yang tak lekang oleh waktu.

Setiap kilauannya seperti menggetarkan, seolah menghadirkan kembali kehadiran Sang Tathagata di tengah umatnya. 

Relik juga diartikan sebagai sisa tubuh dan jasmani dari orang suci atau seseorang telah mencapai tingkatan tertinggi yang sudah meninggal, sehingga sangat dijaga dan dimuliakan para penganut Agama Buddha.

PAMERAN - Antusiasme para hadirin menyaksikan pameran relik Buddha dan para siswanya, yang berlangsung dari 8 hingga 15 November 2025, Tri Ratna Buddhist Centre, Jalan Dr Leimena Gang Vihara nomor 8 Pekanbaru.
PAMERAN - Antusiasme para hadirin menyaksikan pameran relik Buddha dan para siswanya, yang berlangsung dari 8 hingga 15 November 2025, Tri Ratna Buddhist Centre, Jalan Dr Leimena Gang Vihara nomor 8 Pekanbaru. (Tribunpekanbaru.com/Alex Sander)

Untuk pertama kalinya di Riau, Tri Ratna Buddhist Centre Pekanbaru bekerja sama dengan Waki Relic Museum Malaysia menghadirkan pameran relik Buddha dan para siswanya.

Perhelatan yang berlangsung dari 8 hingga 15 November ini menjadi daya tarik bagi umat Buddha di Riau. 

Sejak hari pertama, umat datang silih berganti, membawa bunga, dupa, dan rasa haru yang sulit dijelaskan dengan kata-kata.

Mereka memberi penghormatan, menundukkan kepala, dan mengingat kebajikan agung Sang Buddha yang abadi melampaui masa.

Ketua Panitia Pameran Relik, Aniruddha Tan, menjelaskan bahwa pameran ini terbuka untuk umum dan diawali dengan pradaksina, ritual mengelilingi vihara sambil melantunkan doa-doa suci. 

"Bukan hanya untuk menunjukkan rasa hormat kepada Sang Buddha, tetapi juga kesempatan bagi umat untuk mempraktikkan ajaran beliau dalam kehidupan," kata Aniruddha Tan.

Selama pameran, pengunjung dapat menyaksikan puluhan relik Buddha dan para siswanya yang telah berusia puluhan hingga ratusan tahun.

Selain itu, terdapat pula 2.000 Buddharupang dan Bodhisattva rupang serta kitab suci Prajna Paramita Hridaya Sutra atau Sutra Hati, naskah agung dalam tradisi Mahayana yang dikenal sebagai ajaran tentang kekosongan dan kebijaksanaan tertinggi.

Dalam setiap hurufnya, umat menemukan kedamaian, karena kitab ini diyakini memiliki kekuatan spiritual yang menuntun menuju pencerahan.

"Prajna Paramita Hridaya Sutra merupakan salah satu teks paling penting dalam Buddhisme Mahayana," lanjut Aniruddha.

Ia juga menjelaskan, kitab ini mengajarkan tentang konsep sunyata, kekosongan, dan kesempurnaan kebijaksanaan, yang menjadi inti dari pemahaman spiritual Buddha.

Suasana penuh kekhidmatan juga terasa saat Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Riau, Dr. H. Muliardi, MPd membuka pameran.

Dalam sambutannya, ia mengungkapkan rasa haru dan kebanggaan dapat menyaksikan langsung peninggalan spiritual yang begitu berharga. 

Menurutnya, relik membawa pesan moral yang kuat bagi generasi masa depan: tentang kebajikan, kesederhanaan, dan nilai-nilai luhur agama Buddha.

Ia juga berpesan agar umat Buddha di Riau terus menjaga kerukunan dan kekompakan dalam kehidupan beragama.

"Kita patut berbangga, karena indeks kerukunan beragama di Riau sangat meningkat," ujarnya menutup sambutan.

Dari Malaysia, President Waki Relic Museum, Dr. Teo Choo Guan, hadir memberikan makna yang lebih luas atas perhelatan ini.

Ia menceritakan bahwa Museum Relik Waki didirikan pada 9 Juli 2019 di Kuala Lumpur, dan sejak itu telah mempersembahkan lebih dari 12 ribu stupa relik di lebih dari 40 negara. 

"Seperti sabda Yang Mulia Sayadaw U Kittivara, setiap stupa relik adalah seperti cahaya Buddha. Ketika 84 ribu stupa tersebar di dunia, cahaya Buddha akan menerangi setiap sudut bumi," ulasnya.

Bagi umat yang hadir, pameran ini bukan hanya ritual penghormatan, melainkan juga perjalanan batin.

Setiap relik menjadi pengingat akan ketenangan, kasih sayang, dan kebijaksanaan yang dapat ditemukan dalam diri sendiri.

Di tengah hiruk pikuk kehidupan duniawi, mereka menemukan sejenak hening, hening yang suci, seperti kilau relik yang tak pernah padam.

Acara pembukaan turut dihadiri oleh Pembimas Buddha Riau Wiryanto, Ketua LPTG Riau Sidharta, serta para ketua majelis dan perwakilan agama Buddha se-Pekanbaru.

Mereka berdiri sejajar, menunduk khidmat di hadapan cahaya relik yang benderang.

Di Tri Ratna Buddhist Centre, udara terasa berbeda. Tenang, seolah waktu berhenti sejenak. Di tengah wangi dupa yang mengalun, cahaya relik berpendar lembut, menyinari hati setiap orang yang datang dengan ketulusan.

Bagi umat Buddha, mungkin dalam keheningan itu, Sang Buddha kembali hadir, bukan dalam rupa, tetapi dalam kedamaian yang mengisi setiap jiwa yang datang menghormat. 

(Tribunpekanbaru.com/Alexander)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved