Wawancara Eksklusif
Menyapa Generasi Sehat: Kiprah KPPG Pekanbaru dalam Program Makan Bergizi Nasional
Kantor KPPG Pekanbaru bertanggung jawab atas pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis untuk tiga provinsi, yakni Riau, Kepri dan Sumbar
Penulis: Rizky Armanda | Editor: FebriHendra
Ringkasan Berita:
- Program Makan Bergizi Gratis (MBG) merupakan inisiatif nasional dengan cakupan penerima manfaat mencapai 82,9 juta orang di seluruh Indonesia.
- Kantor Pelayanan Pemenuhan Gizi (KPPG) Pekanbaru bertanggung jawab atas pelaksanaan program MBG di wilayah Riau, Kepulauan Riau, dan Sumatera Barat.
- Di bawah kepemimpinan Dr. Syartiwidya (Widia), KPPG Pekanbaru mengawasi distribusi, pembentukan SPPG, dan peningkatan standar kualitas layanan.
TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Program Makan Bergizi Gratis (MBG), atau yang lebih dikenal sebagai program makan siang gratis, menjadi salah satu terobosan monumental dari pemerintahan saat ini.
Dengan target mencakup 82,9 juta penerima manfaat di seluruh Indonesia, program ini menyasar anak usia dini hingga pelajar SMA, serta kelompok rentan seperti balita, ibu hamil, dan ibu menyusui, dikenal sebagai kelompok 3B.
Untuk memastikan pelaksanaan program berjalan optimal, pemerintah membentuk Kantor Pelayanan Pemenuhan Gizi (KPPG) di berbagai wilayah.
Di Sumatera, KPPG Pekanbaru menjadi salah satu titik vital dengan cakupan kerja yang luas, meliputi Provinsi Riau, Kepulauan Riau (Kepri), dan Sumatera Barat (Sumbar).
Dipimpin oleh Dr. Syartiwidya, yang akrab disapa Widia, sejak 21 Agustus 2025, KPPG Pekanbaru bertanggung jawab atas pengawasan pelaksanaan, pendistribusian, hingga pemantauan perkembangan program MBG di wilayah kerjanya.
Dalam wawancara eksklusif bersama Pemimpin Redaksi Tribun Pekanbaru, Erwin Ardian, melalui program Ape Kesah di kanal YouTube Tribun Pekanbaru Official, Widia memaparkan berbagai aspek penting dari tugas KPPG.
Mulai dari percepatan pembentukan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG), penanganan tantangan seperti kasus keracunan, hingga penerapan standar kualitas yang ketat.
Tak hanya soal gizi, Widia juga menyoroti dampak ekonomi yang luar biasa dari program ini.
Perputaran uang di sektor dapur-dapur SPPG disebut mampu menggerakkan ekonomi lokal secara signifikan, membuka peluang kerja, dan memperkuat ketahanan pangan daerah.
Tulisan ini akan mengulas lebih dalam bagaimana KPPG Pekanbaru menjalankan peran strategisnya dalam menyukseskan Program Makan Bergizi, serta bagaimana program ini menjadi harapan baru bagi generasi sehat Indonesia.
Tribun (T): Bisa diceritakan, KPPG Pekanbaru ini membawahi Sumbar, Kepri, dan Riau. Nah, ini cakupannya seperti apa dan tugas utamanya apa?
Syartiwidya (S): Baik. Secara nomenklatur, memang namanya KPPG Pekanbaru karena kantor kami berada di Pekanbaru, tetapi wilayah kerjanya mencakup Riau, Kepri, dan Sumbar.
Di Sumatera sendiri, saat ini baru ada 4 KPPG: Medan (Medan dan Aceh), saya (Riau, Kepri, Sumbar), Palembang (Sumsel, Jambi, Babel), dan Lampung (Lampung dan Bengkulu). Total di Indonesia baru 20 KPPG.
Tugas utama KPPG adalah mengawasi, melihat, melaksanakan, pendistribusian, pembentukan, dan pemenuhan gizi, serta melihat perkembangan program ini untuk keberlanjutannya ke depan, termasuk mengawasi kejadian-kejadian yang ada di lapangan.
Program Makan Bergizi Gratis
Kantor Pelayanan Pemenuhan Gizi (KPPG)
Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG)
Syartiwidya
| CCTV Terintegrasi dan Command Center Hidup Lagi, Pekanbaru Siap Jadi Kota Cerdas |
|
|---|
| Bea Cukai Dumai Gempur Rokok Ilegal, Bongkar Modus dan Risiko Penindakan |
|
|---|
| Program RPL di Unilak Bantu Peningkatan SDM dan Kesejahteraan Bagi Kalangan Pekerja di Riau |
|
|---|
| Debat Publik Calon Kepala Daerah, Panggung Retorika atau Penentu Elektabilitas? |
|
|---|
| Ajak Masyarakat Berpartisipasi di Pilkada Serentak, KPU Pekanbaru Gelar Sosialisasi dan Jalan Sehat |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.