Wawancara Eksklusif
Menyapa Generasi Sehat: Kiprah KPPG Pekanbaru dalam Program Makan Bergizi Nasional
Kantor KPPG Pekanbaru bertanggung jawab atas pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis untuk tiga provinsi, yakni Riau, Kepri dan Sumbar
Penulis: Rizky Armanda | Editor: FebriHendra
Antara lain, SLHS (Sertifikat Layak, Higienis, dan Sanitasi) yang dikeluarkan Dinas Kesehatan setelah melalui Pelatihan Penjamah Makanan (diikuti 50 orang per SPPG), Instrumen Kesehatan Lingkungan (IKL), Pemeriksaan air (kandungan e-coli, koliform, dan lain-lain).
Kemudian, Sertifikasi Chef, di mana Chef wajib memiliki sertifikat dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP).
Lalu Sertifikat IPAL, Instalasi Pengelolaan Air Limbah, dikeluarkan oleh Dinas Lingkungan Hidup.
Berikutnya Penyelia Halal, di mana setiap SPPG harus memiliki tenaga yang mengerti dan dilatih sebagai Penyelia Halal.
Selanjutnya, Sanitarian (Ahli Sanitasi), yang mana aturan terbaru mewajibkan 1 Ahli Sanitasi untuk mengawasi 5 SPPG setiap minggunya.
Terakhir, Sertifikat HACCP, Hazard Critical Control Point, untuk mengontrol titik kritis di setiap tahapan dapur, mulai dari bahan baku hingga distribusi.
Semua ini akan berlaku tahun depan, dan jika dapur tidak memenuhi standar, uang sewa untuk investor akan dikurangi.
T: Ini menarik sekali. Kalau kita bicara perputaran uang di dapur-dapur SPPG. Di Riau sendiri, ada berapa banyak dapur, dan seberapa besar peredaran uangnya?
S: Target di Riau adalah 677 SPPG. Saat ini, baru sekitar 47 persen yang sudah terbentuk, sisanya masih dalam tahap persiapan.
Bayangkan, jika kita hitung per SPPG (dapur) rata-rata melayani 2.000-3.000 porsi per hari, dengan anggaran Rp15.000 per porsi, dan kita asumsikan peredaran uang per dapur adalah Rp1 miliar per bulan.
Di Pekanbaru saja ada 100 dapur, artinya ada perputaran uang sekitar Rp100 Miliar per bulan. Itu baru di Pekanbaru.
T: Luar biasa. Selain investor, bagaimana dampak program ini ke masyarakat langsung?
S: Dampaknya sangat terasa dan langsung menyentuh masyarakat.
Pertama, penyerapan tenaga kerja. Satu dapur rata-rata membutuhkan 50 tenaga kerja (relawan). Dengan 100 dapur di Pekanbaru, sudah ribuan tenaga kerja terserap.
Gaji relawan (pencuci, dan lain-lain) minimal Rp2,4 juta per bulan, sementara chef bisa Rp4 juta hingga Rp5 juta.
Program Makan Bergizi Gratis
Kantor Pelayanan Pemenuhan Gizi (KPPG)
Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG)
Syartiwidya
| CCTV Terintegrasi dan Command Center Hidup Lagi, Pekanbaru Siap Jadi Kota Cerdas |
|
|---|
| Bea Cukai Dumai Gempur Rokok Ilegal, Bongkar Modus dan Risiko Penindakan |
|
|---|
| Program RPL di Unilak Bantu Peningkatan SDM dan Kesejahteraan Bagi Kalangan Pekerja di Riau |
|
|---|
| Debat Publik Calon Kepala Daerah, Panggung Retorika atau Penentu Elektabilitas? |
|
|---|
| Ajak Masyarakat Berpartisipasi di Pilkada Serentak, KPU Pekanbaru Gelar Sosialisasi dan Jalan Sehat |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.