Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Debit Sungai Kampar Menyusut, Tapi Nasib Keramba Ikan Justru Dikhawatirkan Pada Pertengahan November

Debit Sungai Kampar menyusut selama kemarau. Kekhawatiran terhadap budi daya perikanan justru pada pertengahan November ini.

Penulis: Fernando Sihombing | Editor: Ariestia
Tribunpekanbaru.com/Fernando
KERAMBA - Penampakan keramba ikan budidaya di aliran Sungai Kampar Desa Ranah, Kecamatan Kampar, Selasa (18/6/2024). 

"Kita mengingatkan pembudi daya supaya memperkuat semua. Perkuat tambat dan semuanya," ujarnya. 

Kendati begitu, ia tetap memperhatikan debit perairan yang terus menyusut. Indikator penyusutan terlihat pada elevasi Waduk PLTA Koto Panjang.

"Ini (debit waduk) juga perlu diperhatikan," katanya.

Seperti diketahui, elevasi waduk terus menurun sampai melewati batas terendah level bawah atau low water level (LWL) 73,50 meter di atas permukaan laut (mdpl).

Unit Layanan Pembangkit Listrik Tenaga Air (ULPLTA) Koto Panjang telah menghentikan operasional turbin begitu elevasi menyentuh 73,50 mdpl sejak Selasa (5/11/2025) malam.

Air dari waduk tidak lagi dialirkan ke Sungai Kampar melalui turbin.

Debit air keluar atau outflow dialihkan melalui satu unit pintu pelimpah atau spillway gate.

Manajer ULPLTA Koto Panjang, Dhani Irwansyah menyebutkan, elevasi di angka 73,45 mdpl pada Jumat (7/11/2025) pukul 11.00 WIB. Berada 5 centimeter di bawah batas terendah LWL.

Sementara outflow melalui spillway gate hanya 55,18 meter kubik per detik (m3/s). Sama besarnya dengan debit air masuk atau inflow.

(Tribunpekanbaru.com/Fernando Sihombing)

Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved