Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Usulan Pahlawan Nasional 2025

Pemkab Kampar Tak Tahu Alasan Mengapa Mahmud Marzuki Belum Jadi Pahlawan Nasional

Pemerintah Kabupaten Kampar tampaknya hanya bisa pasrah atas belum terpilihnya Almarhum Mahmud Marzuki mendapat Gelar Pahlawan Nasional

Penulis: Fernando | Editor: Sesri
Dok. Pemprov Riau
Tokoh Kabupaten Kampar, Mahmud Marzuki yang diusulkan jadi Pahlawan Nasional. 
Ringkasan Berita:
  • Mahmud Marzuki Sudah Masuk Daftar Memenuhi Syarat Sejak 2022 namun tidak masuk dalam daftar Pahlawan Nasional yang diumumkan tahun 2025
  • Pemkab Kampar belum menerima alasan resmi mengapa Mahmud Marzuki belum ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional, meski dokumen dinilai sudah lengkap

 

TRIBUNPEKANBARU.COM, KAMPAR - Pemerintah Kabupaten Kampar tampaknya hanya bisa pasrah atas belum terpilihnya Almarhum Mahmud Marzuki mendapat Gelar Pahlawan Nasional tahun 2025.

Kepala Dinas Sosial Kampar, Zamzami Hasan tak banyak berkomentar ketika dimintai tanggapannya, hanya menyatakan akan terus berupaya sampai terwujud. 

"Kita akan berupaya lagi. Kita meminta doa dari masyarakat," ujarnya kepada Tribunpekanbaru.com, Senin (10/11/2025).

Ia mengaku pemerintah daerah sudah berupaya pada 2025 ini. Baik Pemerintah Kabupaten Kampar, maupun Pemerintah Provinsi Riau.

"Terus kita kawal. Bapak Bupati dan Bapak Gubernur terus kawal. Tapi tahun ini belum kembali gagal," katanya. 

Berdasarkan tahun pengusulan. Mahmud Marzuki masuk daftar usulan yang telah memenuhi syarat sejak 2022.

Bedanya dengan tahun sebelumnya, kata dia, tanpa didahului pengumuman daftar nama yang sudah memenuhi syarat.

Nama penerima gelar baru diketahui saat penganugerahan dari presiden.

Baca juga: LAM Riau Kecewa Mahmud Marzuki tak Masuk Pahlawan Nasional 2025: Riau Diabaikan

Baca juga: Prabowo Umumkan 10 Pahlawan Nasional Baru: Tidak Ada Nama dari Riau, Mahmud Marzuki

Ia mengaku tidak memiliki kewenangan menjawab alasan belum diberikannya gelar itu kepada Mahmud Marzuki.

Pihaknya tidak pernah mendapat penjelasan tentang alasan yang mendasari keputusan tersebut. 

"Tahun lalu hanya dibilang belum. Silakan memperbarui dokumen atau kalau ada perbaikan," ujarnya. Ia mencontohkan, penambahan nama ahli waris jika ada yang baru ditemukan.

Tuai Kekecewaan

Sejarawan dan Budayawan Kampar, Abdul Latif Hasyim mengaku kecewa Almarhum Mahmud Mazuki belum menerima Gelar Pahlawan Nasional dari Riau tahun ini. 

"Tentu sangat kecewa. Tapi ya gimana lagi," ucapnya kepada Tribunpekanbaru.com ketika dimintai tanggapannya, Senin (10/11/2025) pagi.

Ia merupakan anggota Tim Peneliti, Pengkaji Peneliti, Pengkaji Gelar Daerah (TP2GD) Kampar yang terlibat langsung dalam penyusunan naskah usulan berjenjang dari kabupaten, ke provinsi hingga pusat.

Ia juga ikut membuat buku yang berjudul "Riwayat Perjuangan Mahmud Marzuki: dari Singa Podium ke Penjara Kolonial Hingga Gugur (1938-1946)" yang disusun pada 2017-2018.

Ia mengaku sudah mendapat selentingan sebelum diumumkan secara resmi.

Informasi yang dia dapat, bahwa almarhum kembali ditunda menerima gelar Pahlawan Nasional tahun ini. 

Kekecewaannya Latif terhadap beberapa hal. Terutama pada pemerintah. Ia menyinggung upaya pemerintah daerah yang kurang maksimal.

"Pemerintah daerah kita tidak maksimal mengurus, melakukan pendekatan ke pusat," katanya. 

Ia membandingkan daerah lain. Ada kepala daerah lain yang datang berbondong-bondong untuk memberi dukungan agar tokoh mereka diberi Gelar Pahlawan Nasional

"Ada kepala daerah yang datang dengan DPRD-nya, tokoh-tokoh masyarakat. Ada yang datang sampai 60 orang naik bus," ujarnya.

Pensiunan Guru SMA yang juga pengoleksi benda-benda antik bersejarah itu, juga menyinggung alasan yang mendasari pemerintah pusat belum memberikan gelar berharga tersebut. 

"Padahal kata penilai di pusat, syarat sudah lengkap. Sudah MS (memenuhi syarat). Data lengkap, biografi lengkap," katanya. 

( Tribunpekanbaru.com/ Fernando Sihombing)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved