TPP Dipotong 30 Persen, ASN Pemprov Riau: Kalau Bisa Jangan, Itu yang Ditunggu Setiap Bulan
Kabar pemotongan TPP hingga 30 persen mulai menimbulkan kegelisahan di kalangan ASN Pemprov Riau.
Penulis: Syaiful Misgio | Editor: M Iqbal
Ringkasan Berita:
- Pemprov Riau akan melakukan pemotongan TPP sebesar 30 Persen.
- Langkah yang diambil pemerintah untuk mengatasi defisit anggaran.
- ASN di lingkungan Pemprov Riau berharap pemotongan TPP tidak dilakukan.
TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Rencana pemotongan Tambahan Penghasilan Pegawai (TPP) Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau kembali mengemuka.
Usulan pemangkasan hingga 30 persen ini disebut menjadi salah satu langkah pemerintah daerah mengatasi defisit anggaran yang semakin mengkhawatirkan, termasuk beban utang kepada pihak ketiga.
Kabar soal pemotongan TPP hingga 30 persen tersebut mulai menimbulkan kegelisahan di kalangan ASN Pemprov Riau.
Sebab selama ini, TPP menjadi tumpuan untuk mencukupi berbagai kebutuhan keluarga di luar gaji pokok yang dinilai belum memadai.
“Kalau bisa jangan dipotong lah. TPP itu yang kami tunggu-tunggu setiap bulan. Itu kami gunakan untuk biaya anak sekolah dan kuliah. Kalau gaji, biasanya habis untuk kebutuhan hidup sehari-hari saja,” ujar Maulana, ASN yang bertugas di lingkungan Sekretariat Daerah Provinsi Riau, Senin (17/11/2025).
Seorang ASN Pemprov Riau lainnya, Linda mengaku berusaha tetap legawa meski berharap kebijakan tersebut tidak berlangsung lama.
“Kalau kondisi keuangan daerah seperti itu mau gimana lagi, ya kami ikhlas. Tapi harapan kami, pemotongan ini hanya sementara. Kalau bisa tiga bulan saja, tahun depan sudah kembali normal lagi,” sebutnya.
Saat ini, rata-rata TPP yang diterima ASN berkisar Rp 6 juta per bulan. Jika pemotongan 30 persen diberlakukan, mereka hanya akan menerima sekitar Rp 4,2 juta. Kondisi ini jelas akan berpengaruh terhadap pengeluaran rumah tangga ASN di tengah tekanan ekonomi.
Meskipun di luar TPP mereka tetap menerima gaji pokok seperti biasa tanpa potongan.
Sementara itu, seorang ASN, Ahmad Dodi berharap pemerintah dapat mencari alternatif lain agar kesejahteraan pegawai tidak terlalu terdampak.
“Kalau bisa ada solusi lain. Misalnya efisiensi di pos belanja lain dulu. Kami juga manusia, punya tanggungan dan cicilan. Semoga pemimpin kami mempertimbangkan hal itu,” ungkapnya.
Plt Gubernur Riau Minta Maaf
Sebelumnya, Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Riau, SF Hariyanto memberikan penjelasan resmi sekaligus menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh ASN.
“Saya atas nama Pemprov Riau mohon maaf kepada keluarga-keluarga ASN Pemprov Riau, khususnya para istri ASN yang biasa terima TPP sekian, sekarang berkurang 30 persen,” ujarnya.
Permintaan maaf itu disampaikan SF Hariyanto, usai memimpin upacara Hari Kesehatan Nasional (HKN) 2025 di halaman Kantor Gubernur Riau, Senin (17/11/2025).
| UMK Dumai 2026 Diperkirakan Naik, Pembahasan Tunggu Aturan dari Pemerintah Pusat dan Provinsi |
|
|---|
| Segini Perkiraan Kenaikan UMK Rokan Hulu 2026, Pengajuan Sama dengan Serikat di Pusat |
|
|---|
| Operasi Zebra Lancang Kuning 2025, Truk ODOL Masuk Jalan Kota Pekanbaru Bakal Kena Tilang |
|
|---|
| 3 Pramusaji di Rumah Dinas Gubernur Riau Diperiksa KPK Terkait Penyidikan Korupsi Abdul Wahid CS |
|
|---|
| Bahas UMP 2026, Pemprov Riau Segera Bersidang dengan Dewan Pengupahan |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/pekanbaru/foto/bank/originals/Asn-pemprov-riau-tpp-dipotong.jpg)