Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Harga Karet di Kuansing Pekan ini Naik Tipis, Rp 14.633 per Kilogram

Harga karet di Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing), Riau pada pekan ini mengalami kenaikan.

Penulis: Guruh Budi Wibowo | Editor: M Iqbal
Foto dok Disbunnak Kuansing
Aktifitas tempat pelelangan karet di Kabupaten Kuantan Singingi. 
Ringkasan Berita:
  • Harga karet di Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing), Riau pada pekan ini mengalami kenaikan.
  • Dalam lelang pada Senin (17/11/2025) kemarin, harga karet dihargai Rp 14.633 per kilogramnya.
  • Disbunak Kuansing berharap kenaikan harga karet dapat memotivasi petani untuk menjaga kualitas penennya dan meningkatkan produksi.

TRIBUNPEKANBARU.COM,KUANSING - Harga karet di Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing), Riau pada pekan ini mengalami kenaikan.

Dalam lelang pada Senin (17/11/2025) kemarin, harga karet dihargai Rp 14.633 per kilogramnya.

Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan (Disbunnak) Kabupaten Kuansing Andriyama Putra mengatakan jika dibandingkan dengan pekan lalu, kenaikan harga karet di Kuansing sebesar Rp 198.

"Ini merupakan kabar baik bagi petani karet di Kuansing. Pada pekan lalu harga karet Rp 14.465, sekarang sudah Rp 14.663, naik tipis," ujar Andriyama, Selasa (18/11/2025).

Ia berharap kenaikan harga karet dapat memotivasi petani untuk menjaga kualitas penennya dan meningkatkan produksi.

Produksi Stagnan

Sebab, meski harga relatif stabil beberapa bulan ini, namun produksi harian masih stagnan.

"Produksi harian masih di angka 15 ton. Jauh menurun jika dibandingkan pada tahun lalu yang mencapai 20-25 ton per hari," ujarnya.

Ia mengatakan, cuaca ekstrem yang terjadi beberapa waktu belakangan ini menjadi penyebabnya.

Andriyama menjelaskan, cuaca panas di musim kemarau membuat kadar air didalam tanah menurun sehingga menyebabkan kebutuhan air dalam pohon karet berkurang.

"Akibatnya, tanaman karet tidak bisa memproduksi getah secara maksimal," ujar Andriyama.

Selain itu, berkurangnya lahan karet di Kuansing akibat alih fungsi lahan pun menjadi penyebabnya.

Banyak petani karet mengganti tanamannya menjadi kelapa sawit yang dinilai jauh menguntungkan.

"Harga sawit relatif tinggi dan stabil, hal itu membuat petani karet mengganti tanamannya ke sawit," ujar Andriyama.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved