Ribuan Kecelakaan di Riau, Dirlantas Polda Riau Ungkap Fokus Operasi Zebra 2025

T: Pelanggaran mayoritas apa saja yang terjaring?
D: Mayoritas pelanggaran adalah menerobos lampu merah, tidak memakai helm SNI, menggunakan handphone saat berkendara, dan melaju dengan kecepatan tinggi. 

Polisi juga melakukan edukasi melalui program Polisi Goes to Campus dan Polisi Goes to School, serta giat strong point untuk mencegah kemacetan.

T: Kapolda menekankan pendekatan humanis, contohnya seperti apa?
D: Pendekatan humanis dilakukan dengan jemput bola dan kampanye keselamatan. 

Misalnya, program Polisi Sahabat Anak yang mengedukasi anak TK tentang tertib lalu lintas sejak dini. 

Polisi juga membagikan helm SNI kepada pengendara sembari mengingatkan pentingnya keselamatan.

T: Bagaimana penerapan tilang elektronik di Riau?
D: Tilang elektronik sudah dipasang di beberapa titik, seperti Tugu Zapin dan Simpang SKA. 

Kamera otomatis merekam pelanggaran, lalu diverifikasi dan dikirimkan surat tilang ke alamat pelanggar. 

Selain kamera statis, ada juga kamera mobile untuk menindak pelanggaran di lapangan.

T: Apa harapan dari Operasi Zebra kali ini?
D: Dirlantas Polda Riau mengimbau seluruh pengguna jalan untuk mengutamakan keselamatan:

• Pengendara roda dua wajib memakai helm SNI dan spion.
• Pengendara roda empat wajib mengenakan sabuk pengaman dan tidak menggunakan handphone.
• Kurangi kecepatan, terutama saat musim hujan atau di jalan tol.
• Istirahat di rest area bila lelah atau mengantuk.

“Mari bersama-sama menjadi pelopor keselamatan berlalu lintas, saling mengingatkan keluarga dan lingkungan agar tidak melakukan pelanggaran. Dengan begitu, kita bisa menekan angka kecelakaan di Riau,” tegas Kombes Pol Taufiq Lukman. (tribunpekanbaru.com/Fernando Sikumbang)