Guru Galak dan Dosen Kiler Sudah Tak Zaman Lagi, Dewan Jadwalkan Ispeksi Mendadak ke Dalam Kelas
Komisi V DPRD Riau yang membidangi pendidikan, belakangan cukup banyak mendapatkan laporan tentang adanya tenaga pendidik yang galak di dalam kelas
Penulis: Alex | Editor:
Laporan Wartawan Tribun Pekanbaru, Alexander
TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU – Keberadaan tenaga pendidik, baik di sekolah atau pun di kampus, diharapkan tidak menjadi momok bagi peserta didik. Karena belakangan ini, dinilai cukup banyak kejadian tentang guru dan dosen galak di dalam kelas.
Komisi V DPRD Riau yang membidangi pendidikan, belakangan cukup banyak mendapatkan laporan tentang adanya tenaga pendidik yang galak di dalam kelas, sehingga menyebabkan siswa atau pun mahasiswa merasa tidak nyaman dalam belajar.
“Sekarang sudah tidak zamannya lagi guru galak atau dosen kiler dalam kelas. Kita bukan mengarahkan murid tidak takut guru, bukan demikian, tapi bagaimana suasana dalam kelas kondusit, sehingga tenaga pendidik tidak menjadi momok dalam kelas. Ketika siswa dan mahasiswa merasa nyaman di dalam kelas, maka pelajaran akan lebih mudah ditangkap dan diterima,” kata Ketua Komisi V DPRD Riau, Aherson kepada Tribun, Sabtu (14/10).
Diakui Aherson, tenaga pendidik harus berusaha untuk menjadikan muridnya lebih disiplin dan tertib dalam kelas, namun bukan berarti sosok guru atau dosen harus menjadi sosok yang menakutkan bagi murid.
“Alangkah baiknya guru atau dosen menjadi daya tarik bagi murid untuk ke sekolah atau ke kampus. Jangan karena mereka takut dengan dosen atau atau guru sehingga terpaksa ke sekolah. Anak datang ke sekolah karena senang, jangan sampai karena terpaksa dan takut,” imbuhnya.
Ditambahkannya, saat ini hendaknya jangan lagi ada pemikiran oleh murid, bahwa ada di antara guru yang baik dan juga yang tidak baik. “Murid akhirnya memberikan penilaian, guru ini suka membentak dan mencaci, sebaiknya jangan terjadi hal seperti itu,” ulasnya.
Baca: Suami Buta dan Istri Tidak Bisa Berjalan, Pasangan yang Menginspirasi sebagai Contoh Cinta Sejati
Parahnya lagi, menurut Aherson, dari laporan yang diterima pihaknya, ada siswa yang enggan untuk datang ke sekolah, karena takut dengan guru, dan sering dimarahi. “Harusnya hal ini kan jangan sampai terjadi. Nuatlah suasana yang lebih kondusif dan bersahabat dalam kelas, itu akan lebih nyam,an bagi siswa dalam menerima pelajaran,” tuturnya.
Ditambahkan Aherson, pihaknya juga akan melakukan inspeksi dalam waktu dekat, dan menanyakan suasana dalam kelas kepada para murid. “Hal ini sudah kita bicarakan di internal, dan kami akan turun dalam waktu dekalt,” uajrnya. (ale)