Pekanbaru
Ini Jawaban Disdik Pekanbaru Soal Protes Orangtua yang Anaknya Tidak Lolos PPDB di Sekolah Terdekat
Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Pekanbaru angkat bicara soal protes orang tua siswa yang tidak diterima pihak sekolah di SMP Negeri 21
Penulis: Syaiful Misgio | Editor: Budi Rahmat
Laporan wartawan Tribun Pekanbaru, Syaiful Misgiono
TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Pekanbaru angkat bicara soal protes orang tua siswa yang tidak diterima pihak sekolah di SMP Negeri 21, Jalan Soekarno Hatta, Sidomulyo Timur, Marpoyan Damai, Kamis (5/7/2018).
Meski mengaku warga tempatan, sejumlah orang tua siswa yang tinggal di sekitar sekolah mengaku tidak bisa memasukkan anaknya ke sekolah tersebut karena tidak lolos seleksi Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB).
Baca: Detik-Detik Bom Meledak di Pasuruan,Warga Sempat Kejar Seorang Pria Misterius
"Itu bisa saja terjadi. Kalau nilai anaknya tidak mencukupi, gimana kita mau memasukkanya," kata Sekretaris Dinas Pendidikan Kota Pekanbaru, Mujailis, Kamis (5/7/2018).
Menurut keterangan Mujailis, meski siswa yang akan mendaftar tersebut adalah siswa tempatan dan masuk dalam zonasi sekolah, tidak ada jaminan bisa diterima pihak sekolah.
Baca: Live Streaming Piala AFF U-19 2018 di Indosiar - Indonesia vs Filipina 19.00 WIB
Sebab siswa tempatan yang akan masuk ke sekolah yang sama jumlahnya cukup banyak. Sehingga terpaksa dilakukan seleksi dengan cara melakukan perengkingan.
"Daya tampung sekolah negeri itu kan terbatas, makanya dirangking berdasarkan nilai tertinggi. Kalau sekolah itu, masih mencukupi daya tampungnya, tidak perlu lagi pakai seleksi. Tapi karena daya tampungnya penuh dan jumlah anak yang mendaftar cukup banyak, maka dilakukan perengkingan," katanya.
Dengan dilakukanya perengkingan berdasarkan nilai tertinggi tersebut lah disinyalir banyak siswa tempatan yang tidak lolos dan protes ke sekolah.
Baca: Foto: Polda Riau Ungkap Kejahatan Pembobol Rumah Kosong
"Karena zonasi itu kan luas, jadi tidak ada jaminan semua yang masuk zonasi itu diterima semua," imbuhnya.
Meski demikian, pihaknya akan tetap memprioritaskan kepada anak yang tinggalnya berdempetan atau bersebelahan dengan gedung sekolah.
"Kalau ada anak yang berdekatan betul dengan sekolah, saya minta nanti kepala sekolah itu dibantu," pungkasnya.
Baca: Pj Sekda Rohul Minta OPD Berinovasi, Jangan Copy Paste Menyusun KUA-PPAS APBD 2019
Sebelumnya, ratusan wali murid melakukan aksi memprotes sistem penerimaan peserta didik baru (PPDB) di SMP N 21 Pekanbaru di Jalan Soekarno Hatta, Kelurahan Sidomulyo Timur, Kecamatan Marpoyan Damai, Kamis (5/7/2018) pagi.
Mereka yang kebanyakan merupakan warga tempatan yang tinggal tak jauh dari lokasi sekolah, mempertanyakan soal sistem zonasi yang diterapkan dalam PPDB ini.
Baca: Terkendala Anggaran, Begini Penjelasan Sekdaprov Riau Soal Proyek Strategis di Provinsi Riau
Pasalnya mereka mengaku, anak-anak mereka malah tak bisa diterima di sekolah tersebut. Padahal mereka tinggal di sekitar lingkungan sekolah. Bahkan ada anak yang tidak lolos, rumahnya hanya dibatasi oleh tembok sekolah. (*)