Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Kapolda Riau: Jika Ada Anggota yang Terlibat Narkoba maka Tidak Ada Kompromi

Saya tegas soal narkoba, tidak ada kompromi. Paling sederhana mutasi, demosi. Tapi kalau sampai terlibat jaringan, maka kita pecat

Penulis: Rizky Armanda | Editor: Afrizal
Tribun Pekanbaru/Theo Rizky
Polda Riau yang dipimpin Kapolda Riau Irjen Pol Widodo Eko Prihastopo bersama pimpinan instansi terkait lainnya menggelar pemusnahan barang bukti hasil Narkoba dan minuman keras di Halaman Kantor Gubernur Riau, Pekanbaru, Jumat (21/12/2018). (TRIBUN PEKANBARU/THEO RIZKY) 

Laporan Wartawan Tribun Pekanbaru: Rizky Armanda

TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU- Kapolda Riau Irjen Pol Widodo Eko Prihastopo secara tegas menyampaikan tak akan menolerir anggotanya yang sampai terlibat narkoba.

Salah satunya menurut informasi yang diterima Tribun, yaitu adanya anggota polisi jajaran Polda Riau yang ditangkap Polsek Pekanbaru Kota dalam kasus narkoba.

"Karena saya sampaikan bicara narkoba, bukan hanya soal peredarannya, namun banyak variabel yang mengikuti. Termasuk kekuatan iman petugas yang menghadapi, karena sangat menggiurkan. 1 gram sabu Rp 1 juta. 1 kg berapa, Rp 1 miliar kan. Ini juga harus diwaspadai," terangnya, Jumat (25/1/2019).

Kapolda pun menyebutkan, jika ada anggota yang terlibat narkoba, maka tidak ada kompromi.

"Saya tegas soal narkoba, tidak ada kompromi. Paling sederhana mutasi, demosi. Tapi kalau sampai terlibat jaringan, maka kita pecat," ungkapnya.

Baca: Remaja 12 Tahun Melahirkan di Sebuah Rumah Sakit, Polisi Lakukan Penyelidikan

Baca: Remaja Cantik 19 Tahun Terciduk Isap Sabu Bersama Teman Pria, Kelabui Polisi Salah Tunjuk Markas

Baca: Ditangkap Bersama Teman Prianya, Gadis 19 Tahun Ini Akui Selalu Konsumsi Sabu Beramai-ramai

Sementara itu kata orang nomor satu di jajaran Polda Riau ini, pihaknya juga akan meningkatkan pengawasan di pantai timur Sumatera.

Terutama jalur-jalur pelabuhan tikus.

Karena jaringan cukup luas, barang masuk dari jalur laut, ini yang harus kita waspadai," ucapnya.

Untuk itu dipaparkan Widodo, perlu ada kerjasama yang baik antara Polri, TNI, BNNP, serta seluruh elemen masyarakat.

Dia menambahkan, sebagian besar barang haram masuk ke Riau, dipasok dari Negeri Jiran, Malaysia.

"Akan dirumuskan lebih lanjut, kerjasama melalui Divhubinter dan Bareskrim, bagaimana koordinasi dengan Malaysia demi bisa meminimalisir masuknya narkoba," sebutnya.

Baca: Suhu di Australia Capai Titik Terpanas. Ban Mobil dan Sandal DIbuat Meleleh

Baca: 5 Drama Korea Rating Tinggi di Januari 2019, Ada Masih Ongoing, Ada Drakor Favorit Kamu?

Baca: Ngamuk Depan Kantor BPJS, Kapten Leo: TOLONG SAYA PAK PRESIDEN, Saya Tak Dilayani Dengan Baik

Karena menurut Widodo tak bisa dipungkiri, masih tingginya peredaran narkoba, juga didasari oleh masih tingginya permintaan di pasaran.

"Kenapa tinggi, ini ada kaitannya dengan hukum ekonomi suply and demand," tutupnya.

Sementara itu, Ditres Narkoba Polda Riau menerima penghargaan dari Lemkapi.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved