Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Gubri Jenguk Bayi 4 Bulan Penderita Kelainan Kulit di RSUD

Hati siapa yang tak kasihan melihat bayi 4 bulan ini. Kulitnya tampak mengelupas hampir di sekujur tubuh, mulai dari kepala hingga kakinya.

Penulis: Nasuha Nasution | Editor: M Iqbal
TribunPekanbaru/Nasuha
Gubernur jenguk pasien penderita kelainan kulit di RSUD Arifin Achmad 

 
Laporan wartawan Tribun Pekanbaru, Nasuha Nasution

TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Gubernur Riau (Gubri) Arsyadjuliandi Rachman menjenguk pasien bayi Hafizi dari Kampar yang menderita Eritroderma (Infeksi kulit akibat obat) Jumat (18 /8) di Rumah Sakit Umum Daerah Arifin Achmad.

Gubernur didampingi Dirut RSUD Nuzely Husnedi dan sejumlah pejabat Pemprov.

Andi sempat berkomunikasi dengan kedua orangtua Hafizi  yakni Dewi Lestari dan Musdianto.

Baca: Model Hot Destiara Talita Tiba-tiba Ungkap Hubungan Gelap dengan Wali Kota, Ternyata Dia Kejar Ini

"sabar ya pak buk. Ini cobaan yang harus dihadapi dengan sabar, "ujar Anda Jumat sore. 

Selain Gubernur Riau, dari pantauan Tribunpekanbaru.com, sejumlah pejabat juga tampak telah menjenguk Muhammad Alhafizi di RSUD Arifin Achmad.

Beberapa diantaranya seperti anggota DPRD Provinsi Riau Ade Hartati, Wakapolresta Pekanbaru AKBP Edy Sumardi, dan lain-lain.

Baca: Heboh! Seorang Pria Bawa Jenazah Pakai Motor, Kejadian Sebenarnya Sangat Misterius

Saat ditemui Kamis (7/8), Muhammad Alhafizi, bayi laki-laki berumur 4 bulan itu tampak hanya bisa terbaring di tempat tidur.

Tubuhnya hanya dibalut dengan kain seadanya. Sesekali, ia mengelinjang dan menangis.

Sang ibu, Dewi Lestari (31) dengan sigap langsung menenangkan sang anak.

Jika melihat kondisi Muhammad Alhafizi, hati siapa yang tak kasihan. Kulitnya tampak mengelupas hampir di sekujur tubuh, mulai dari kepala hingga kakinya.

Baca: Dishub Larang Angkutan Online Beroperasi, Ini Kata Pengusaha Angkutan Umum Konvesional di Pekanbaru

Anak bungsu dari pasangan Musdianto (36) dan Dewi Lestari (31) memang sudah sekitar sebulan belakangan menderita penyakit eritroderma.

Padahal, saat lahir kondisinya normal. Baru memasuki usia 3 bulan, tanda-tanda penyakit tersebut mulai tampak pada tubuhnya.

"Pas lahir dia normal. Baru sekitar 2 bulan ini lah penyakitnya timbul. Kulitnya sering kemerahan dan terkelupas. Dia suka menangis karena mungkin kesakitan," kata Musdianto, ayah dari Muhammad Alhafizi saat ditemui Tribun Pekanbaru di RSUD Arifin Achmad, Kamis (17/8/2017).

Ia melanjutkan, menindaklanjuti penyakit sang anak, ia dan istrinya mencoba memberikan pengobatan ala kampung. Hal ini lantaran ketiadaan biaya untuk membawanya ke rumah sakit.

Maklum saja, sehari-hari Musdianto saja mengandalkan pekerjaan sebagai buruh serabutan. Kadang-kadang ia juga menangkap ikan. Sedangkan sang istri hanya seorang ibu rumah tangga.

Baca: Brigjen Edi Sebut Karhutla Tindakkan Koruptif

Tapi lantaran tak sembuh-sembuh juga, Muhammad Alhafizi akhirnya dibawa ke rumah sakit dengan bantuan warga.

"Alhamdulillah, banyak yang perhatian dengan anak kami ini. Di sini pun barulah tahu apa penyakit anak kami ini yang sebenarnya," sebutnya.

Ia menyampaikan rasa terimakasihnya yang tak terhingga kepada seluruh pihak yang turut membantu, terutama dalam biaya pengobatan sang anak.

Baca: Baliho Bakal Calon Gubernur Juga Dipaku di Batang Pohon  

"Saya ucapkan banyak-banyak terimakasih lah untuk bantuannya. Saya pribadi tidak mampu membalasnya, saya berdo'a semoga Allah saja lah yang membalas kebaikan bapak ibu semuanya," beber warga Desa Lubuk Sakat, Kecamatan Perhentian Raja, Kabupaten Kampar ini.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved