Viral Pernikahan Sedarah di Duri
Tak Masuk Akal, Ini Alasan Istri yang Nikah dengan Abang Sendiri Lakukan Pernikahan Sedarah
Pelaku pernikahan sedarah melangsungkan perkawinan karena alasan kuat. Perkawinan terlarang itu dilakukan dengan penuh kesadaran.
TRIBUNPEKANBARU.COM - Perkawinan sedarah menjadi viral setelah kisah tersebut diunggah di media sosial.
Awalnya akun Facebook Dek Yuli memposting kisah suaminya yang mengawini adiknya sendiri.
Kini unggahan tersebut telah dihapus. Namun akun gosip di Instagram telah mengunggah ulang kisah Yuli.
Dalam postingan tersebut tertulis:
“SEKEDAR BERBAGI
Saya baru menikah 7 bulan yang lalu di Medan dengan seorang pria bernama LUCEN RICARDO ARITONANG asal Sitompul-Tarutung.
Anak dari mertua saya L.br.sitompul (mertua laki-laki saya sudah meninggal) Suami saya ini dibesarkan oleh adik perempuan mertua saya (tante suami saya) yg menikah dgn seorang pendeta yaitu Pdt. E. Mungkur, S.Th sejak usia 2thn yg dipanggil oleh suami saya dengan sebutan papi dan mami, juga memberkati pernikahan kami.
Sebelumnya kami menjalani hubungan pacaran 2 thn dan long distance.
Suami saya bekerja disebuah perusahaan swasta di kecamatan Duri Mandau-Riau.
Dia tinggal disana dengan seorang adik perempuannya kandung yg bernama ERLINDA ARITONANG.
Adik perempuannya ini mempunyai seorang anak laki2 yg kondisi mentalnya (maaf) kurang normal.
Tidak ada kejanggalan yang saya rasakan hingga hari pernikahan kami.
Ketika hari pernikahan kami tiba ada sedikit kejanggalan yang saya perhatikan, dimana selama prosesi pernikahan berlangsung sejak pagi hingga malam (pulang kerumah mertua dari gedung) tidak sekalipun adik perempuannya itu (Linda) menyalam saya. Dan ketika giliran sesi foto keluarga mereka di gereja, adik perempuannya itu menghantarkan anaknya kepada suami saya.
Kemudian setelah selesai acara selama 2 malam kami menginap dihotel karena rumah mertua penuh.
Setiap pagi selama dua hari berturut-turut adik ipar saya itu selalu menelepon suami saya dan memintanya untuk segera pulang dengan berbagai alasan yang dibuat-buat, namun saya berhasil menggagalkannya.
Dan dihari ketiga kami berumah tangga kami menginap di rumah mertua (orgtua angkat suami saya yg juga tante kandungnya). Namun keganjalan itu muncul lagi, ketika kami masuk ke dalam kamar (di lt.2 rumah) , tidak lama anak dari adik ipar saya itu menangis di depan kamar kami. Dan suami saya membuka pintu kamar dan membawa anak itu masuk ke kamar kami.
Saya mulai heran kenapa anak itu bisa ada di depan kamar kami (krn biasanya anak itu tidak pernah dibiarkan naik sendiri ke lt. 2 rumah) saya kemudian turun untuk melihat keadaan dibawah dan saya melihat mamanya (adik ipar saya/Linda) sedang asik main2 hp. Setelah saya naik kembali ke kamar dan memberitahu suami saya, ternyata suami saya marah dan menyalahkan saya dan tidak lama kemudian adik ipar saya meng BBM suami saya untuk membuat susu anaknya dan mengganti baju anaknya dan suami saya melakukan perintahnya.
