Kampar

Diduga Dirudapaksa Begini Ancaman Pelaku pada Remaja 13 Tahun Melahirkan di Kampar

Seorang pria tiba-tiba masuk ke rumahnya yang terletak di Desa Karya Indah Kecamatan Tapung. Ia tidak ingat lagi hari dan tanggal kejadian itu.

Penulis: Fernando Sihombing | Editor: Afrizal
TribunPekanbaru/Nando
Seorang anak perempuan berinisial HM yang baru berusia 13 tahun melahirkan dirawat di RSUD Bangkinang 

Namun MH diduga dirudapaksa di rumahnya.

Pelaku menggunakan penutup wajah.

Pelaku mengancam membunuh MH jika melawan.

Hafiz mengatakan, cerita MH itu baru didapat saat diajak berbincang.

Menurut dia, korban lebih banyak tampak kebingungan.

Hal ini dapat dimaklumi, mengingat MH masih terlalu muda.

‎Guna memastikan kisah MH, pihaknya akan meminta bantuan Psikolog Forensik.

"Korban dikonseling dulu. Terus diwawancarai sampai didapat cerita yang jelas," jelas Hafiz.

Di usianya yang masih belasan tahun, seorang anak perempuan berinisial HM (13) asal Kampar diduga baru saja melahirkan.  

Tak jelas siapa suami ataupun pria yang menghamili remaja yang kini telah menjadi ibu itu.

HM sekarang ditampung di Sekretariat Pusat Pelayananan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Kampar.

Ia dibawa ke kantor yang terletak di Jalan Prof. M. Yamin, Bangkinang Kota depan Kantor BPKAD Kampar itu, Selasa (6/3/2018) malam.

Sedangkan sang bayi dirawat di RSUD Bangkinang sejak Selasa malam.

"Bayinya harus di-incubator. Terlalu kecil," kata Ketua P2TP2A Kampar, Hafiz Tohar, Rabu (7/3/2018) siang kepada Tribunpekanbaru.com.

 Hafiz belum tahu kapan HM melahirkan. Namun informasinya, persalinan di sebuah rumah sakit di Pekanbaru secara normal.

Pihaknya kesulitan mengajak warga Desa Karya Indah Kecamatan Tapung itu berkomunikasi.

Bahkan ia sempat kaget ketika mendengar HM memanggil bayinya.

 "Mana adik? Adik saya itu," kata Hafiz mengulang ucapan HM memanggil bayinya.

Ia tidak tahu maksud sebutan "adik" untuk sang bayi.

Menurut Hafiz, P2TP2A awalnya menerima informasi dari seseorang mengaku RT dari Desa Karya Indah.

RT itu menyebutkan ada seorang anak diduga korban pencabulan baru melahirkan dan sedang dirawat di RSUD Bangkinang.

 Kemudian, P2TP2A menemui HM di RSUD Bangkinang.

Menurut cerita yang dihimpun, seorang bidan desa sempat merawat sang bayi setelah pulang dari rumah sakit di Pekanbaru.

Namun bidan tidak menyanggupi perawatan lebih lama karena kondisi bayi terlalu lemah.

Hafiz mengatakan, selama ini HM tinggal bersama ayah tiri dan ibu kandungnya.

HM diketahui belum pernah mengecap pendidikan di bangku sekolah. "Katanya anak ini nggak pernah sekolah," pungkasnya.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved