Kampar
TERUNGKAP, Sopir Ugal-ugalan, Tabrak Satu Keluarga, Salah satunya Nenek, Jasadnya Ditemukan Disini
Warga meminta sopir tidak ugal-ugalan karena sedang ada pesta.Namun teguran warga dibalas dengan menantang.
Penulis: Fernando Sihombing | Editor: Budi Rahmat
Laporan wartawan Tribun Pekanbaru, Fernando Sihombing
TRIBUNPEKANBARU.COM, BANGKINANG - Sopir pik up maut diduga ugal-ugalan di jalan.
Ketua RW tempat tinggal korban di Dusun Kota Batak Desa Pantai Cermin Kecamatan Tapung, Munte mengungkap sopir maut sedang dikejar warga sebelum kecelakaan, Senin (12/3/2018) malam.
Baca: Silaturahmi Dengan Pemko, Askot PSSI Pekanbaru Sampaikan Harapan Ini
Menurut Munte, sopir pik up yang melaju dengan kencang ditegur warga di Simpang Seruling Dusun Kota Batak.
Warga meminta sopir tidak ugal-ugalan karena sedang ada pesta.
Namun teguran warga dibalas dengan menantang.
Warga yang tidak senang kemudian mengejar sopir.

Baca: Kecelakaan Maut, Nenek Terpental ke Bak Belakang Mobil, Sopir Kabur Buang Korban di Pinggir Jalan
"Cerita dari warga, pas dikejar warga, mobil pikap berhenti seperti mau menabrak warga yang mengejar," kata Munte, Selasa (13/3/2018) malam.
Munte mengatakan, kebetulan korban berada di belakang.
Warga yang mengejar berhasil mengelak. Namun pik up menghantam korban, tiga orang sekeluarga yang menaiki sepeda motor.
Sepeda motor itu membawa keranjang di jok belakangnya. Sang nenek, Ember br Galingging duduk di atas keranjang.
Baca: Daripada Malas-malasan Mending Olah Raga, Yuk Ikut Turnamen Futsal, Catat Tanggalnya
"Makanya pas ditabrak, korban yang tua itu melayang ke bak mobil. Kebetulan pintu baknya terbuka," ujarnya.
Munte mengatakan, sopir maut langsung melarikan diri.
Warga masih mengejar. Namun warga kehilangan jejaknya.
Sopir diduga terus kabur walau tahu ada korban di bak mobil.
Kemungkinan dibuang di tempat sepi.

Kecelakaan maut terjadi di Kilometer 46 Jalan Lintas Kota Garo-Petapahan, wilayah Kota Batak Desa Pantai Cermin Kecamatan Tapung, Senin (12/3/2018) sore.
Kecelakaan melibatkan sebuah mobil pikap dan sepeda motor tersebut merenggung tiga nyawa.
Baca: Pemuda Ini Ajak Anak 6 Tahun ke Kamar Mandi, Warga Curiga Suara Guyuran Air, Saat Pintu Dibuka. . .
Satuan Lalu Lintas Kepolisian Resor Kampar masih mengejar pengemudi Pikap Daihatsu Grand Max yang nomor polisinya diketahui BM 9097 FF.
Mobil ini kabur setelah terlibat kecelakaan maut menewaskan tiga orang sekeluarga.
Kepala Satuan Lalu Lintas Kepolisian Resor Kampar, AKP. Wan Mantazakka mengungkapkan, kecelakaan itu terjadi di tengah perjalanan dari Desa Kota Garo Kecamatan Tapung Hilir ke Petapahan, Tapung. Korban menaiki Sepeda motor Supra X bernomol BM 3567 ZE.
Baca: Waduh, 20 Kader Demokrat se-Riau Terancam Dipecat, Ada Apa?
Sepeda motor dikendarai Dali Laia, pria 40 tahun, membonceng Ember br. Galingging, 87 tahun, dan Risman, anak laki-laki 8 tahun.
Mereka adalah warga Kota Batak Desa Pantai Cermin.
Menurut keterangan saksi di lokasi kejadian, kata Wan, korban melaju kendaraan beriringan atau searah dengan Pikap.
Korban yang berada di belakang, menabrak bagian belakang Pikap.
Baca: Tiga Pejabat Utama Kejati Riau Alami Pergeseran, Berikut Rinciannya
"Tiba-tiba mobil pikap me-ngerem mendadak. Karena jarak yang terlalu dekat, sepeda motor menabrak bagian belakang pikap," jelas Wan, Selasa (13/3/3018) dini hari.
Saking kerasnya tubrukan itu, sepeda motor sampai lengket di bak belakang pikap.
Bahkan Ember, nenek yang duduk di belakang, terpelanting sampai ke bak pikap.
Baca: Tragis, Akibat Ulah Suami, Wajah Cantik Sang Istri Babak Belur, Deritanya pun Berakhir Memilukan
Sedangkan Dali dan Risman mengalami luka berat akibat benturan di kepala mereka. Akhirnya mereka meninggal.
Bukannya menyelamatkan korban, pengemudi pikap malah melepas sepeda motor yang menempel.
Lalu pergi begitu saja. Sampai-sampai, Ember yang berada di dalam bak pikap ikut dibawa.
Tubuh nenek itu ditemukan di jalan dekat Desa Bencah Kelubi.
"(Tubuh nenek ditemukan) berjarak sekitar 15 kilometer dari TKP," kata Wan.
Pengemudi pikap diduga membuang nenek malang itu di pinggir jalan, lalu melanjutkan pelariannya.
"(mobil pikap) masih dalam penyelidikan serta pengejaran petugas," ujar Wan.
Baca: FOTO: Rusunawa Rejosari, MInat? Harga Sewa Mulai Rp 175 Ribu
Ember ditemukan masih hidup dan sempat dilarikan ke RS Bhayangkara Polda Riau di Pekanbaru.
Namun lebih dahulu meninggal sebelum mendapat pertolongan medis.
Para korban telah diserahkan kepada keluarga untuk dimakamkan. Wan meminta pengemudi pikap penyerahkan diri. (*)