Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Kampar

Sungai Tapung Diduga Tercemar oleh Limbah PKS di Petapahan, Kepala DLH: Jaring Nelayan Hitam

Tim dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kampar turun ke Sungai Tapung di Desa Petapahan Kecamatan Tapung, Kamis (4/10/2018).

Penulis: Fernando Sihombing | Editor: Ariestia
Tribun Pekanbaru/Fernando Sihombing
Aliran Sungai Tapung di Desa Petapahan Kecamatan Tapung menghitam tercemar oleh limbah yang diduga dari PKS, Jumat (28/9/2018). 

Laporan Wartawan Tribunpekanbaru.com, Fernando Sihombing

TRIBUNPEKANBARU.COM, BANGKINANG - Tim dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kampar turun ke Sungai Tapung di Desa Petapahan Kecamatan Tapung, Kamis (4/10/2018). Tim telah mengambil sampel air sungai.

Kepala DLH Kampar, Cokroaminoto mengungkapkan, tim mengambil sampel air dari tiga titik. Pengambilan sampel di titik yang dilaporkan telah tercemar.

"Tim sudah mengambil sampel dari dua sampai tiga titik. Tim mengikuti sesuai petunjuk warga yang ikut mendampingi," kata Cokro, Jumat (5/10/2018).

Baca: DLH Kampar Turunkan Tim Usut Dugaan Pencemaran Sungai Tapung oleh Limbah PKS di Petapahan

Baca: BREAKING NEWS : Mantan Kadishub Rokan Hulu dan Bendaharanya Ditahan‎ Polres Rohul

Baca: HUT TNI: Berikut 5 Tank Andalan TNI, Nomor 2 Bisa Beroperasi di Darat dan Laut

Cokro mengatakan, sampel selanjutnya dibawa ke laboratorium. Dikarenakan DLH Kampar belum memiliki Laboratorium yang memadai, maka sampel akan diuji di Laboratorium Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Provinsi Riau.

"Atau ke tempat (laboratorium) lain. Bisa ke UNRI atau dimanalah nanti," ujarnya.

Menurut Cokro, Tim juga sudah mengamati kondisi umum perairan. Jalur yang disisir tim, kata dia, berdasarkan petunjuk warga. Adapun warga yang mendampingi ditunjuk oleh Kepala Desa Petapahan.

"Kita sudah mengikuti semua arahan warga," tandasnya.

Ditanya kondisi umum perairan hasil pengamatan tim, Cokro tidak menjawab gamblang. Namun tim telah mengumpulkan cerita atau pengakuan dari warga selama berada di lokasi.

"Jaring nelayan hitam. Pas jaring ditarik, ada zat yang hitam nyangkut," kata Cokro.

Meski begitu, ia menyatakan, guna memastikan sungai tersebut sudah tercemar atau tidak, tetap harus menunggu hasil uji laboratorium.

Baca: Warga Minta Ganti Rugi, Kades Fasilitasi Runding Pencemaran Sungai Tapung oleh Limbah PKS

Baca: Jadwal MotoGP 2018 Sirkuit Chang, Thailand: Komentari Sirkuit Pertama di ASEAN, Rossi: Membosankan

Baca: VIDEO: Korupsi Anggaran Tagihan PJU, Mantan Kadishub Rohul dan Bendahara Resmi Ditahan‎

‎Turunnya Tim DLH itu menindaklanjuti laporan Anggota DPRD Kampar, Said Ahmad Kosasi dari Fraksi Demokrat. Wakil rakyat dari Daerah Pemilihan Tapung itu menuding pencemaran disebabkan limbah Pabrik Kelapa Sawit (PKS) milik PT. Peputra Masterindo yang beroperasi di Petapahan.

Kosasi menyebutkan, bahan pencemar yang masuk ke aliran sungai dari saluran pembuangan pabrik. Saluran yang bermuara ke Sungai Tapung itu mengeluarkan cairan hitam pada Jumat (28/10) lalu.

Terkait tudingan ini, pihak perusahaan belum bisa dimintai klarifikasi. Kepala Tata Usaha PKS PT. Peputra Masterindo, Muslim menolak berkomentar saat dihubungi, Kamis (4/10).

Ia berlasan bukan orang yang berkapasitas memberi keterangan kepada wartawan. Namun ia juga tidak memberitahu pihak perusahaan yang dapat dikonfirmasi.

"Maaf ya pak. Saya tidak bisa kalau ngasih komentar. Maaf ya pak," katanya singkat. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved