Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Banyak yang Tak Tahu 9 Makanan Pengurang Depresi Ini Mudah Ditemukan

Ada makanan yang justru dapat membantu menyembuhkan depresi atau mengurangi keparahan gejala, dan belum banyak orang yang mengetahuinya.

Editor: Afrizal
Tribun Pekanbaru/Theo Rizky
Petani tengah memanen sayur bayam di sebuah kebun Jalan Kartama Pekanbaru, Jumat (14/9/2018). (TRIBUN PEKANBARU/THEO RIZKY). 

Untuk itu, Moms perlu menambahkan biji-bijian ini ke dalam asupan harian, agar depresi dapat mereda.

6. Biji Gandum

Quinoa bukanlah biji-bijian seperti yang dipikirkan kebanyakan orang.

Ia sebenarnya benih herbal, yang berarti memiliki protein lengkap yang juga tinggi nutrisi seperti magnesium, vitamin B dan serat.

Magnesium adalah relaksan alam yang dapat membantu orang menghadapi depresi yang dipicu oleh stres.

Vitamin B kompleks meningkatkan energi yang tersedia untuk sel-sel otak untuk memastikan mereka dapat berfungsi dengan baik.

Dan serat membantu mengatur gula darah untuk memastikan pasokan energi konstan untuk fungsi otak, termasuk pembuatan hormon yang dibutuhkan untuk mengatur depresi.

Baca: Banyak yang Tak Tahu! 5 Tempat di Dalam Rumah Ini Jadi Tempat Sembunyian Favorit Ular Lho

7. Bayam

Tiga cangkir bayam mentah mengandung lebih dari 40% folat harian (vitamin B9) yang dibutuhkan untuk membantu memulihkan suasana hati yang seimbang dan energi sel otak yang cukup.

Itu mungkin kedengarannya sangat banyak tapi itu tentang ukuran salad ukuran sedang sampai besar.

8. Biji Bunga Matahari

Biji bunga matahari adalah salah satu sumber makanan terbaik dari asam pantotenat, nutrisi integral yang diperlukan untuk membantu kelenjar stres tubuh, kelenjar adrenal, mengatasi stres.

Depresi, dengan sendirinya, adalah stressor berat bagi tubuh tetapi seringkali tekanan lain mendahului episode depresi, jadi itu bagus untuk mengembalikan kemampuan tubuh untuk menangani stres.

Satu ons (28 gram) biji bunga matahari mengandung sekitar 20% dari kebutuhan asam pantotenat tubuh yang normal.

Namun, orang yang menderita stres kronis mungkin membutuhkan lebih banyak.

Sumber: Nakita
Halaman 3/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved