Ini Kata Ketua GP Ansor Riau Soal Polemik Adanya Konsolidasi Kelompok Radikal di Riau
Ketua Umum menyampaikan itu untuk mengingatkan semua elemen masyarakat termasuk Presiden agar mewaspadai agenda dari kelompok itu
Penulis: Nasuha Nasution | Editor: Afrizal
Laporan Wartawan Tribunpekanbaru.com, Nasuha Nasution
TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Ketua Gerakan Pemuda Ansor (GP Ansor) Riau, Purwaji menjelaskan kepada masyarakat Riau untuk memahami secara luas pernyataan Ketua PP GP Ansor Yaqut Cholil Qoumas yang menyatakan Riau masuk dalam daerah konsolidasi kelompok radikalisme.
Karena akibat pernyataan dari Gus Yaqut beberapa hari lalu sempat banyak tanggapan dari masyarakat Riau.
Bahkan ada yang meminta agar Gus Yaqut meminta maaf karena menyebut Riau sebagai daerah tempat kelompok radikal.
"Pertama saya apresiasi pendapat dan masukan beberapa tokoh masyarakat di Riau terkait pernyataan Gus Yaqut. Tapi saya perlu klarifikasi dan meluruskan, pertama Gus Yaqut tidak pernah menyebut atau menjudge orang Riau radikal dan sarang radikal, "ujar Purwaji saat berbincang dengan Tribun Senin (14/1/2019).
Karena lanjut Purwaji, Gus Yaqut hanya mengatakan saat menghadap Presiden ada kelompok - kelompok radikal yang bekonsolidasi di beberapa daerah di Pulau jawa dan salah satunya di Riau yang ingin mendompleng pelaksanaan Pilpres 2019.
Baca: Taufik Arrahman: Pernyataan Ketum GP Ansor Bisa Hancurkan Ekonomi Riau
Baca: Tuntutan Ormas dan OKP di Meranti akan Disampaikan GP Ansor Riau ke GP Ansor Pusat
"Ketua Umum menyampaikan itu untuk mengingatkan semua elemen masyarakat termasuk Presiden agar mewaspadai agenda dari kelompok itu, "jelas Purwaji.
Tujuan utamanya lanjut Purwaji, supaya Pemilu ini berjalan aman damai dan yang terpenting adalah konsensus negara NKRI, Bhinneka Tunggal Ika, UUD 45, Pancasila bisa terjamin dan tidak terganggu dengan agenda kelompok ini.
"Ancaman radikal dan terorisme itu bukan fiksi menurut saya apalagi beberapa tahun terakhir yang terjadi di Riau,"jelas Purwaji.
Bahkan masih segar diingatan masyarakat Riau, ada orang - orang yang menyerang Mapolda pakai parang dan itu adalah sebuah kenekatan luar biasa.
Menurut Purwaji, siapapun orang Riau yang melihat saat itu tidak pernah menyangka ada orang seperti itu di Riau.
"Kemudian dalam beberapa peristiwa banyak berkaitan dengan Riau. Jadi analisis kita Riau tidak hanya jadi target kelompok itu namun menjadi daerah rekruitmen mereka dan penanaman nilai ideologi mereka, "ujarnya.
Baca: Remaja 14 Tahun Rawat 2 Adik Balitanya, Putus Sekolah Setelah Ibu Wafat dan Ayah Pergi dari Rumah
Baca: Andini Gadis 14 Tahun Seorang Diri Rawat 2 Adiknya, Kini Mereka Harus Dilarikan ke RSUD Pelalawan
Baca: Tahukah Anda, Mengapa Kita Jarang Temukan Bangkai Kucing yang Mati Selain Ditabrak? Ini Penyebabnya
Seharusnya dengan adanya pernyataan Gus Yaqut tersebut menurut Purwaji menjadi momen untuk mawas diri.
"Ayo dong kita bentengi pemuda dan masyarakat dan keluarga kita, agar tidak terseret arus radikalisme. Jangan kemudian langsung mengatakan tidak benar itu ada kelompok radikal di Riau. Itu justru membuat masyarakat kita terlena," ujarnya.
Terpenting lagi menurut Purwaji masyarakat Riau dan tokoh di Riau harus jujur kelompok radikal itu ada di Riau dan tugas semua menggugah hati masyarakat untuk terhindar dari ancaman radikalisme itu.
"Kalau dipahami seperti itu maka tidak akan jadi Polemik. Karena kita berniat baik untuk waspada bukan menuduh dan menjudge kalau orang Riau radikal, mohon jangan digiring opini seperti itu, "ujar Purwaji.
Sebagaimana diketahui sebelumnya setelah pernyataan Gus Yaqut, sempat banyak tanggapan dari Riau termasuk Lembaga Adat Melayu (LAM) Riau yang meminta agar GP Ansor meminta maaf menyebut Riau daerah kelompok paham radikal.(*)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/pekanbaru/foto/bank/originals/ketua-gp-ansor-riau-purwaji_20180924_150152.jpg)