Disdik Pekanbaru Sebut Perpustakaan di SD Cuma Pelengkap Saja, Ini Sebabnya

Disdik Pekanbaru Sebut Perpustakaan di SD Cuma Pelengkap Saja, Ini Sebabnya

Laporan Wartawan Tribunpekanbaru.com, Fernando Sikumbang

TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Dinas Pendidikan (Disdik) Pekanbaru sebut perpustakaan di Sekolah Dasar (SD) cuma pelengkap saja, ini sebabnya.

Ratusan perpustakaan SD di Kota Pekanbaru kondisinya memprihatinkan.

Kondisi ini lantaran perpustakaan cuma jadi sarana pelengkap di SD.

Maka tidak heran ada perpustakaan posisinya di pojok sekolah.

Baca: KPU Riau Belum dapat Delegasi dari KPU RI untuk Mengumumkan Caleg Mantan Napi Korupsi

Baca: CABOR Menembak Tak Masuk Porprov ke-X Riau 2021, Ini Harapan Pengurus Perbakin, Ada Penembak Cantik

Baca: Kisah Cewek Cantik Asal Pekanbaru Suka Matematika, Bergelut dengan Angka

"Namanya juga sarana pelengkap saja. Ada yang posisinya di pojok dan ada juga yant belum punya ruangan khusus," papar Kepala Dinas Pendidikan Kota Pekanbaru, Abdul Jamal kepada Tribun, Rabu (30/1/2019).

Menurutnya, saat ini belum semua SD punya ruangan khusus perpustakaan.

Pihak sekolah cuma bisa memanfaatkan ruangan yang ada.

Sebab ruang khusus perpustakaan di SD belum jadi prioritas.

"Namun kalau di SMP, perpustakaan sudah memiliki ruang khsusus. Kalau SD belum," ulasnya.

Jamal tidak menampik bahwa APBD Kota Pekanbari belum menjangkau anggaran bagi perpustakaan sekolah.

Sebab program fisik hanya fokus Ruang Kelas Baru (RKB), rehab dan menbangun laboratorium baru.

Walau demikian, ada dana berupa Bantuan Pemerintah dan Dana Alokasi Khusus setiap tahunnya.

Baca: KISAH Cewek Cantik Asal Pekanbaru Terlahir dari Keluarga Penari, Kuliah pada Jurusan Komunikasi

Baca: KISAH Cewek Cantik Asal Pekanbaru Jadi Model, Punya Kebiasaan Unik hingga Jadi Dara Photogenic Riau

Baca: KISAH Cewek Cantik Berdarah Minang Jadi Selebgram, Pernah Didatangi Orang Tak Dikenal Saat Malam

Bantuan ini tidak cuma untuk RKB, tapi untuk pembangunan laboratorium dan perpustakaan.

Jumlahnya terbatas cuma untuk empat hingga lima SD dan SMP.

Sementara itu, Kepala Dinas Perpustakaan dan Arsip Kota Pekanbaru, Nelfi Yonna menyebut bahwa perpustakaan yang kondisinya kurang baik mencapai 435 unit.

Posisinya tersebar di SD, SMP dan SMA sederajat Kota Pekanbaru.

Kondisi ini terjadi lantaran kekurangan sumber daya.

Anggaran yang minim berdampak pada ruangan yg tidak sesuai dengan Standar Nasional Perpustakaan (SNP) serta sarana dan prasana yang tidak lengkap.

Pihak sekolah juga kekurangan sumber daya manusia untuk pengelola perpustakaan.

Saat ini pengelola perpustakaan sekolah masih dirangkap oleh guru kelas.

Padahal yang bertugas seharusnya pustawakan.

Terpisah, Wali Kota Pekanbaru, Firdaus MT mengaku miris dengan kondisi perpustakaan di sekolah yang serba terbatas.

Baca: KISAH Cewek Cantik Asal Rokan Hulu Jatuh Cinta pada Profesi Hotman Paris Hutapea yakni Advokat

Baca: KISAH Cewek Cantik 21 Tahun Asal Pekanbaru, Terapkan Gaya Hidup Jauhi Narkoba

Baca: KISAH Cewek Cantik Asal Pekanbaru dalam Menghadapi Macet Lalu Lintas, Ini Triknya untuk Tetap Mood

Bahkan di antaranya perpustakaan sekolah kondisinya memprihatinkan.

"Saat kita menggalakkan literasi, sarana dan prasana harus mencukupi. Satu di antaranya ketersediaan buku dan kondisi perpustakaan," ulasnya.

Meski demikian, para siswa jangan berkecil hati.

Sebab di Pekanbaru ada perpustakaan wilayah Riau dan perpustakan umum Pekanbaru.

Mereka bisa datang untuk membaca buku di sana.

Bahkan ada juga unit mobil perpustakaan keliling.

"Nantinya perlahan kita benahi. Sebab perpustakaan itu penting untuk meningkatkan minat baca anak-anak dan generasi muda," tuturnya. (*)