Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Kepulauan Meranti

Minta Usut Tuntas Kasus Lomba Mancing Hadiah Mobil di Kepulauan Meranti, LM2R Datangi Polres

Minta usut tuntas kasus lomba mancing hadiah mobil di Kepulauan Meranti, Laskar Muda Melayu Riau (LM2R) datangi Polres Kepulauan Meranti

Penulis: Teddy Tarigan | Editor: Nolpitos Hendri
Istimewa
Fahri dengan ikan hasil tangkapannya dan simbolis kunci mobil yang diterima Fahri saat memenangkan perlombaan. Minta Usut Tuntas Kasus Lomba Mancing Hadiah Mobil di Kepulauan Meranti, LM2R Datangi Polres 

Minta Usut Tuntas Kasus Lomba Mancing Hadiah Mobil di Kepulauan Meranti, LM2R Datangi Polres

Laporan Wartawan Tribun Pekanbaru, Teddy Tarigan

TRIBUNPEKANBARU.COM, KEPULAUANMERANTI - Minta usut tuntas kasus lomba mancing hadiah mobil di Kepulauan Meranti, Laskar Muda Melayu Riau (LM2R) datangi Polres Kepulauan Meranti.

LM2R Kepulauan Meranti audiensi ke Mako Polres Kepulauan Meranti pada Kamis (7/2/2019).

Kedatangan pihak LM2R terkait kasus Mancing Mania 34 yang di Laksanakan di Perairan Selat Hitam, Kepulauan Meranti.

Baca: 11 Mayat Ditemukan Mengapung di Perairan Riau, Polisi Serahkan Dua Tersangka ke Kejari Bengkalis

Baca: Tekan Angka Lakalantas, Satlantas Polres Siak Gelar Milenial Road Safety Festival

Baca: Perkumpulan Mahasiswa XIII Koto Kampar Keluhkan Praktik Galian C

Rombongan LM2R diterima langsung Oleh Kabag Ops Polres Kepulauan Meranti dan Kasat Reskrim Polres Kepulauan Meranti.

Jefrizal ketua LM2R audiensi mengatakan bahwa maksud kedatangan mereka adalah mempertanyakan tindak lanjut terhadap laporan yang disampaikan terhadap pihak panitiaancing Mania Mania 34 di Kepulauan Meranti.

"Kami ingin pertanyakan kepastian proses hukum kepada terlapor, karena kami ingin agar kasus ini bisa selesai," ujar Jefri dihadapan aparat.

Dirinya menilai bahwa kasus ini telah menjadi perhatian masyarakat, karena telah membohongi masyarakat dengan tidak memberikan hadiah yang dijanjikan.

"Kami mempertanyakan ketegasan pihak polres atas panitua, dugaan KUHP 378 padahal secara fakta pihak polres ikut mendampingi persiapan acara tersebut dari awal hingga hari H serta serah terima hadiyah dan secara fakta hadiyah mobil tersebut tidak ada sama sekali. Hal ini ketika kami mendatangi dealer toyota mobil dan sangat terkesan penipuan berencana oleh panitia pelaksana," ujar Jefri.

LM2R meminta agar pihak kepolisian mengusut tuntas kasus ini secara cepat.

Baca: KISAH Guru Cantik Asal Pekanbaru, Geluti Bisnis Make Up Artis atau MUA

Baca: Tambah Panjang Truk Jadi 12,3 Meter, Haji Ali Datang Pakai Kursi Roda dan Saksikan Truknya Dipotong

Baca: KISAH Cewek Cantik Asal Pekanbaru Jadi Banker, Jual Jilbab Karya Sendiri

Menanggapi hal tersebut Kasat Reskrim Polres Kepulauan Meranti mengklarifikasi bahwa pihak kepolisian sama sekali tidak ada sangkut pautnya terhadap kegiatan tersebut.

"Pertama saya sampaikan polisi ikut panitia itu tidak benar, kita sebatas untuk pengamanan. Pak Kapolres itu diminta untuk menyerahkan undangan," ujarnya.

Dirinya mengatakan bahwa keikutsertaan sertanya kepolisian dalam kegiatan itu adalah untuk mengamankan kegiatan.

"Pada saat itu ada permintaan pengamanan masyarakat, jadi kami dari kepolisian memang memiliki tugas untuk mengamankan kegiatan tersebut apalagi memang keramaian, Apakah ada hadiahnya mobil kita tidak ada keterlibatan. Kita tidak ada ikut kepanitiaan." ungkapnya.

Bambang mengatakan hari itu juga ada 5 orang yang dipanggil dari pihak panitia memancing untuk diperiksa di polres kepulauan Meranti.

"Kita hari ini panggil 5 saksi dari kepanitiaan, termasuk ketua pelaksana, wakil ketua, bendahara, dan panitia bidang laut," ujarnya.

Walaupun demikian Bambang mengatakan belum bisa memastikan kapan proses ini akan selesai.

"Karena memang ada prosedurnya, kita tidak bisa main tangkap saja. Jadi prosesnya sudah kita jalani dan hari ini sudah ada saksi yang dipanggil," ujar Bambang.

Baca: KONI Riau Targetkan Juara Umum di Porwil Sumatra 2019

Baca: Ditagih Ongkos, YS Malah Pukul Pengendara Becak Motor Pakai Kayu

Baca: Naikkan HP dengan Galah Bambu, Cara SMK di Desa Kuala Selat Inhil Dapat Jaringan Internet

Dirinya mengakui bila alat bukti dan kesaksian memenuhi terkait tindak pidana maka setelah proses penyelidikan, kasus ini bisa naik ke proses penyidikan.

"Nanti kalau ada unsur pidaanya kita naikkan ke penyidikan, sekarang masih proses penyelidikan. Semua melalui tahapan prosedur. "Ujarnya.

Oleh sebab itu Bambang meminta masyarakat bersabar dan tetap mendukung pihak kepolisian dalam memproses kasus tersebut.

"Kita serius untuk menindak lanjuti peristiwa ini. Jadi kami minta masyarakat tetap tunggu prosesnya dan biarkan kami bekerja menyelesaikan kasus ini,." Tutup Bambang.

Setelah Dilayangkan Surat Panggilan, Empat Pantia Lomba Mancing Mania di Meranti Mulai Diperiksa

Untuk diketahui, pihak pelapor membuat laporan pada tanggal 1 Februari 2019 lalu.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Fahri hanya bisa pasrah, hadiah Mobil Toyota Agya warna Kuning yang dijanjikan oleh Panitia lomba Mancing Mania Nusantara 34 Propinsi di Selat Air Hitam Kepulauan Meranti sebagai hadiah utama tampaknya tidak terealisasi.

Panitia mendiskualifikasi hasil pertandingannya setelah ada yang melaporkan ke panitia bahwa ikan yang didapat bukan hasil pancing, melainkan hasil jaring.

Fahri sendiri jelas mengakui bahwa mengakui bahwa ikan itu didapat dengan cara dipancing yang disaksikan langsung oleh teman satu perahu bersamanya, Selamat.

Baca: Terinspirasi Samsung Galaxy S10 Plus, Xiaomi Akan Produksi Ponsel dengan 2 Lubang di Layar

Baca: 6 Pasangan Zodiak Ini Sulit untuk Saling Setia, Coba Cek Punyamu dan Pasanganmu! 

Baca: Selebgram Reva Alexa Diamankan Karena Narkoba: Ini Sebabnya Mengapa Pesohor Doyan Konsumsi Sabu

Bahkan dia sudah diangkat sumpah oleh panitia didepan khalayak ramai ketika akan menerima hadiah untuk memastikan tentang kebenaran pemenang hasil lomba pancing saat itu.

Panitia Lomba Mancing Dilaporkan ke Polisi, Buntut Hadiah Mobil Hanya Diganti Uang Rp 5 Juta

Pihak Desa Batang Meranti mencoba melakukan mediasi kepada panitia lomba Mancing Mania Nusantara 34 Provinsi di Selat Air Hitam Kepulauan Meranti.

Namun upaya itu menemui jalan buntu.

Pj Kepala Desa Batang Meranti, Zaujar kepada wartawan mengatakan, pihaknya sudah berupaya membangun komunikasi dengan pihak panitia pelaksana untuk meminta kejelasan.

Tapi, panitia dinilai tidak kooperatif dan terkesan lepas tangan.

"Kita sudah berupaya membangun komunikasi yang baik dengan pihak panitia pelaksana untuk meminta kejelasan, namun pihak panitia terkesan lepas tangan," kata Pj Kepala Desa Batang Meranti, Zaujar, Jumat (1/2).

Tidak adanya itikad baik dari panitia untuk menyelesaikan permasalahan ini, akhirnya pihak desa menempuh jalur hukum.

Pada Jumat (1/2), Safari alias Fahri sebagai pemenang lomba mancing didampingi Pj Kades Batang Meranti Zaujar, Kabag Hukum Sekdakab Kepulauan Meranti Sudandri Jauzah SH dan Kapolsek Tebingtinggi Barat Iptu Bonardo Purba SH, serta beberapa rekan lainnya melaporkan kejadian tersebut ke Polres Kepulauan Meranti.

"Kemarin sempat kita hubungi ketua panitianya namun sepertinya tidak ada jalan keluar dari persoalan ini. Kita maunya persoalan tidak sampai ke ranah hukum namun pihak keluarga korban dan masyarakat meminta persoalan ini segera diselesaikan. Daripada kita menunggu tak kunjung selesai makanya kita serahkan ke pihak berwajib," ungkapnya.

Seperti diwartakan, Fahri berhasil memenangkan hadiah mobil Toyota Agya warna kuning yang disiapkan oleh Panitia lomba Mancing Mania Nusantara 34 Provinsi di Selat Air Hitam.

Namun panitia hanya memberi uang Rp 5 juta, karena Fahri dinilai curang.

Panitia mendiskualifikasi hasil pertandingannya setelah ada yang melaporkan ke panitia bahwa ikan yang didapat bukan hasil pancing, melainkan hasil jaring. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved