Pekanbaru
SPBE Pasir Putih di Pasir Putih Pekanbaru Tak Beroperasi Warga Terancam, Akibat Ulah Oknum Caleg?
Hiswana Migas Riau mengatakan bahwa penghentian operasional sementara SPBE Pasir Putih diduga karena intervensi seseorang oknum caleg
Penulis: Fernando | Editor: CandraDani
TRIBUNPEKANBARU.COM,PEKANBARU- Pasokan elpiji untuk industri di sejumlah wilayah Riau terancam berkurang menyusul terhentinya operasional Stasiun Pengisian Bulk Elpiji atau SPBE di Pasir Putih, Siak Hulu, Kampar.
“Jelas ini sangat mengganggu pasokan elpiji industri. Karena di Riau hanya ada dua SPBE khusus elpiji non-subsidi. Yakni di Pasir Putih dan Dumai,” ujar Sekretaris Hiswana Migas Riau, Irvan Sagita Hermawan, Jumat (8/3/2019) sore.
Irvan mengatakan bahwa penghentian operasional sementara SPBE Pasir Putih diduga karena intervensi seseorang oknum caleg. Ada satu oknum caleg melakukan kunjungan kerja ke lokasi SPBE itu.
“SPBE ini sudah lama beroperasi kenapa tiba-tiba dihentikan sementara. Padahal tak mungkin pihak SPBE melakukan penyimpangan karena pegawasan berlapis dari Pertamina dan lembaga independen. Tapi karena adanya intervensi oknum caleg ini makanya seperti ini,” ujar Irvan.
Baca: BREAKING NEWS Ribuan Guru Sertifikasi di Pekanbaru Kembali akan Turun ke Jalan Senin 11 Maret
Baca: FOTO: Batal Ketemu Walikota Pekanbaru, Para Guru Tinggalkan Ruang Rapat
Baca: LIVE STREAMING: Perwakilan Para Guru Emosi Tak Kunjung Ditemui Pemko Pekanbaru
Direktur SPBE PT Sinar Aditama Pasir Putih, Amri AA Pane mengaku kaget ketika secara mendadak SPBE dihentikan sementara.
Ia menyebut selama ini tidak pernah ada persoalan terkait perizinan dan hal-hal teknis pendukung lainnya.
“Tanpa pemeriksaan kenapa langsung muncul surat penghentian sementara. Ini sangat kental sekali unsur politiknya. Janganlah hal-hal yang berkaitan dengan masyarakat banyak menjadi komoditas politik oknum caleg,” kata Amrin.
Dia menyebut bahwa pihaknya melayani pasokan elpiji kepada agen di wilayah Pekanbaru, Kampar, Pelalawan dan Kuansing.
Choky mengatakan, pihak Direskrimsus Polda Riau sudah turun ke SPBE tersebut dan membuktikan tidak ada penyimpangan.
Baca: Pertemuan Jumat Ini Batal, Guru Sertifikasi Kecewa karena Wali Kota Pekanbaru Tak Berada di Tempat
Baca: Disperidag Pekanbaru Minta Seluruh Pangkalan Gas Elpiji Siapkan Timbangan
Baca: Terkesan Kurang Serius, Disperindag Pekanbaru Batal Panggil Pihak Agen Gas Elpiji 3 Kilogram
“Kasubdit Reskrimsus Polda Riau bahkan melihat langsung proses pengemasan dan sistem keamanan di SPBE. Tidak ada hal menyimpang. Atas praduga tak bersalah ini kami merasa dizalimi. Jangan hanya karena kepentingan pribadi mengorbankan banyak orang,” kata Choky.
Dia berharap pihak terkait dapat melihat kondisi ini secara jernih sehingga tidak merugikan masyarakat.
Terutama karyawan yang menggantungkan hidup dari perusahaan tersebut.
“Ulah seorang oknum caleg yang memanfaatkan kekuasaannya untuk kepentingan pribadi, mengorbankan ribuan orang,” tuturnya.
Sementara, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan atau Disperindag Kota Pekanbaru, Ingot Ahmad Hutasuhut mengaku belum dapat informasi terkait penutupan SPBE tersebut. Ia belum bisa berkomentar terkait hal itu.
Ia juga belum memastikan adanya pengaruh pasokan sebagai dampak penutupan SPBE.
Saksikan juga berita video menarik dengan subscribe ke channel YouTube Tribunpekanbaru.com:
"Kalau pengaruhnya, belum bisa dipastikan," ulasnya. (Tribunpekanbaru.com/Fernando Sikumbang)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/pekanbaru/foto/bank/originals/penyaluran-elpiji-harus-merata-3_20150521_181554.jpg)