Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Ada Keturunan dari Sulawesi sampai Al Quran Tulis Tangan, Jejak-Jejak Nusantara di Afrika Selatan

Pejuang asal Gowa, Sulawesi Selatan itu diasingkan penguasa VOC ke Pulau Robben di lepas pantai Cape Town sebagai tahanan politik gelombang pertama

Editor: CandraDani
Dudi Sudibyo/via Intisari Online
Alquran yang ditulis tangan yang dipajang di Masjid Auwal di kota Cape Town Afrika Selatan, merupakan karya Abdullah ibn Qadi Abu Al-Salaam, yang dipanggil Tuan Guru oleh masyarakat setempat merupakan seorang tahanan politik kolonialisme Belanda (VOC) asal Tidore pada 1780. 

“Inilah daerah yang paling colourful di Cape Town, ujar Gerald Matthews yang akrab dipanggil Jerry, pemandu tour OTe (Open Trip & explorer) Waka Waka South Africa.

Bagaimana daerah ini didatangi leluhur orang Indonesia?

Alquran yang ditulis tangan di Afrika Selatan
Dudi Sudibyo/Alquran yang ditulis tangan di Afrika Selatan

Muslim dari Indonesia

Jerry bercerita, Bo-Kaap dulu dikenal sebagai Malay Quarter, permukiman bagi berbagai keturunan komunitas Muslim.

Keturunan ini di antaranya berasal dari Indonesia yang datang lebih dari tiga ratus tahun lalu.

Mereka menyebut dirinya sebagai Cape Muslims.

Tidak pasti kapan penghuninya mulai mengecat rumah mereka berwarna-warni.

Namun yang jelas, setelah pemerintahan apartheid berakhir dan pemerintah kota mengizinkan mereka membeli rumah, mulailah bermunculan warna-warni tersebut.

Bisa jadi, itulah ekspresi kebebasan.

Selain salah satu bagian dari tradisi menyambut Idul Fitri, sebagian kaum Muslim memperindah rumahnya.

Sebelum adanya dua peristiwa itu, semua rumah di Cape Town dicat warna putih.

Menulis alquran di penjara

Panggilan azan dari tujuh masjid—salah satunya Masjid Auwal, mesjid pertama di Afrika Selatan sekaligus tertua di Bo-Kaap—setiap hari berkumandang bagi 10.000 warganya yang 90 persen Muslim dan bertetangga dengan daerah pusat perdagangan Cape Town Central Business District.

Meski warga Cape Town saat ini lebih banyak berbahasa Inggris katimbang Afrikaans, ucapan “Assalammualaikum” masih kental terdengar.

 

Kadang ada juga kata “terima kasih” bahasa Indonesia yang terdengar di Bo-Kaap.

Sumber: Grid.ID
Halaman 2/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved