Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Ada Keturunan dari Sulawesi sampai Al Quran Tulis Tangan, Jejak-Jejak Nusantara di Afrika Selatan

Pejuang asal Gowa, Sulawesi Selatan itu diasingkan penguasa VOC ke Pulau Robben di lepas pantai Cape Town sebagai tahanan politik gelombang pertama

Editor: CandraDani
Dudi Sudibyo/via Intisari Online
Alquran yang ditulis tangan yang dipajang di Masjid Auwal di kota Cape Town Afrika Selatan, merupakan karya Abdullah ibn Qadi Abu Al-Salaam, yang dipanggil Tuan Guru oleh masyarakat setempat merupakan seorang tahanan politik kolonialisme Belanda (VOC) asal Tidore pada 1780. 

Dari masjid inilah, tradisi Cape Muslim dan bahasa Arab-Afrikaan pertama kali diperkenalkan serta diajarkan sebagai simbol pengakuan agama Islam di negara ini dan di masa silam pembebasan para budak menunaikan salat.

Dalam Masjid Auwal ini pula, penulis melihat sebuah kitab suci Alquran dipajang, hasil tulisan tangan Abdullah ibn Qadi Abu Al-Salaam.

Pria yang akrab dipanggil Tuan Guru ini adalah pendiri sekaligus Imam pertama di masjid yang dibangun pada 1794 ini.

Bagaimana kisahnya hingga ia menulis alquran di penjara?

Masyarakat belajar agama Islam dengan Syekh Yusuf
Dudi Sudibyo/Masyarakat belajar agama Islam dengan Syekh Yusuf

Tuan Guru adalah salah seorang tahanan politik kolonialisme Belanda (VOC) asal Tidore pada 1780.

Sewaktu mendekam 12 tahun dalam tahanan di Pulau Robben, dia menulis kitab suci Alquran tersebut.

Tuan Guru juga menjadikan masjid ini sebagai madrasah untuk mendidik agama Islam kepada anak-anak dan orang dewasa.

Menurut catatan sejarah, agama Islam masuk ke Afrika Selatan pada 1652, tatkala para kuli dan budak didatangkan dari Asia, mayoritas dari Oost-Indie (Indonesia sekarang).

Namun baru 1694 peletak dasar agama Islam ditanamkan di bumi Afrika Selatan oleh Syek Yusuf Abul Mahasin Tajul Khalwati Al-Makasari Al-Batani.

Pejuang asal Gowa, Sulawesi Selatan itu diasingkan penguasa VOC ke Pulau Robben di lepas pantai Cape Town sebagai tahanan politik gelombang pertama dari Bumi Nusantara karena melawan kolonialisme Belanda.

Syekh Yusuf kemudian dikenang sebagai ulama peletak dasar agama Islam di bumi Afrika Selatan, khususnya yang dikenal dalam sejarah kota Cape Town.

Menjadi muslim di penjara

Di pulau penjara Robben—Nelson Mandela kelak kemudian pernah ditahan di sini juga—digelar acara keagamaan mingguan berbagai agama yang diselenggarakan oleh para tahanan.

Rupanya banyak yang tertarik dengan dakwah Syekh Yusuf.

Bahkan setelah acara ini berlangsung tiga tahun, ada 24 narapidana mendadak menyatakan diri memeluk agama Islam.

Sumber: Grid.ID
Halaman 3/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved