Ada Keturunan dari Sulawesi sampai Al Quran Tulis Tangan, Jejak-Jejak Nusantara di Afrika Selatan
Pejuang asal Gowa, Sulawesi Selatan itu diasingkan penguasa VOC ke Pulau Robben di lepas pantai Cape Town sebagai tahanan politik gelombang pertama
Akibatnya, acara mingguan ini dihentikan VOC, namun rupanya penyebaran agama Islam tak terbendung lagi.
Syekh Yusuf bersama keluarga dan pengikutnya tiba di Cape Town 7 Juli 1694.
Sebelumnya, hampir satu dekade ia sempat diasingkan di Srilanka yakni sejak 12 September 1684.
Ulama ini menghabiskan sisa lima tahun hidupnya di Cape Town dan meninggal pada 23 Mei 1699 dalam usia 73 tahun.
Uniknya, selain ia, banyak berdatangan keturunan berdarah Sulawesi Selatan.
Banyak keturunan Sulawesi Selatan
Salah satu kunjungan sekaligus ziarah rombongan tour OTe Waka Waka South Afrika adalah komplek pemakaman Syekh Yusuf di Desa Macassar, di kawasan lereng bukit kecil Faure, 40 km dari Cape Town.
Warga desa setempat memang banyak keturunan orang Sulawesi Selatan.
Untuk menghormati ulama Syekh Yusuf, Nelson Mandela bahkan menyebut Syekh Yusuf sebagai “Salah Seorang Putra Afrika Terbaik”.
Kaapstad atau yang kini lebih dikenal sebagai Cape Town, didirikan Belanda (VOC) sebagai kota persinggahan bagi kapal-kapal-nya yang berlayar Eropa (Belanda) - Oost-Indie (Indonesia sekarang) ketika harus mengisi bahan perbekalan.
Sejak Inggris mengambil alih kekuasaan atas Cape Town dari Belanda tahun 1795, warga bebas memeluk agama yang dipilihnya.
Selain itu, mereka juga menghapuskan perdagangan budak, yang kemudian melenyapkan perbudakan sama sekali di Afrika Selatan. (Dudi Sudibyo, Mantan Pemimpin Redaksi Majalah Angkasa, Kompas Gramedia)
Artikel ini telah tayang di https://intisari.grid.id/read/031776382/dari-keturunan-sulawesi-selatan-sampai-alquran-tulis-tangan-ada-jejak-jejak-nusantara-di-afrika-selatan?
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/pekanbaru/foto/bank/originals/al-quran-tulis-tangan-di-afrika-selatan.jpg)