Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Cincin dan Manik-manik Emas Bertaburan di Lahan Eks Karhutla Ogan Komering Ilir, Ini Foto-fotonya!

Warga Sumsel menemukan cincin dan manik-manik emas 24 karat yang diyakini peninggalan Kerajaan Sriwijaya

Tribun Sumsel
perhiasan emas motif ikan ditemukan masyarakat di Kecamatan cengal, Kabupaten Ogan Komering Ilir, Provinsi Sumatera Selatan, pada bulan September 2019 silam 

Ia mengakui bahwa berdasarkan UU tentang Cagar Budaya, para pemburu harta karun yang masuk kategori cagar budaya bisa terkena ancaman pidana jika tak melaporkan temuannya. Namun, pihak berwenang mengedepankan pendekatan persuasif.

"Kalau semuanya (pakai ancaman pidana) kan repot juga," imbuhnya.

Benda diduga cagar budaya ditemukan di lahan gambut terbakar Kecamatan Cengal Kabupaten OKI
Benda diduga cagar budaya ditemukan di lahan gambut terbakar Kecamatan Cengal Kabupaten OKI (TRIBUN SUMSEL.COM/NANDO ZEIN)

 

Dikutip dari Kompas.com, Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Dusun Serdang, Desa Mara Sungai Jeruju, Kecamatan Cengal, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatera Selatan, membuat berbagai macam benda seperti manik-manik bahkan emas yang diduga berasal dari Kerajaan Sriwijaya bermunculan.

Munculnya harta karun tersebut akhirnya membuat warga berbondong-bondong untuk melakukan penggalian secara ilegal, mencari barang berharga lainnya tertutama yang terbuat dari emas.

Hanya menggali dengan kedalaman sekitar 1 meter, warga sudah bisa menemukan perhiasan berupa cincin yang mengandung emas di lokasi tersebut.

Ilustrasi -- Puluhan warga berburu harta karun di aliran Sungai Komering, Jumat (24/10/2014). Sebelumnya ditemukan ribuan keping koin kuno di lokasi tersebut.
Ilustrasi -- Puluhan warga berburu harta karun di aliran Sungai Komering, Jumat (24/10/2014). Sebelumnya ditemukan ribuan keping koin kuno di lokasi tersebut. (SRIPOKU.COM)

Arkelog dari Balai Arkeologi Sumatera Selatan Retno Purwanti mengatakan, fenomena perburuan harta karun tersebut telah berlangsung sejak kurun waktu satu bulan terakhir.

Berbagai macam benda bersejarah yang selama ini terpendam di dalam lahan gambut muncul ke permukaan karena lokasi tersebut terbakar.

Lahan gambut pun menjadi tolok ukur peristiwa sejarah yang bisa dirangkai untuk mencari tahu jejak kerajaan Sriwijaya.

Semakin dalam gambut maka akan semakin lama pula nilai sejarah benda atau perhiasan yang ditemukan.

"Semua perhiasan yang ditemukan warga tersebut berada di dalam gambut. Artinya kemungkinan itu peninggalan dari Sriwijaya, tapi perlu penelitian. Tapi masalahnya, barang tersebut telah banyak dijual warga sehingga menyulitkan kita," kata Retno, Jumat (4/10/2019). Gambut di OKI telah berusia 3.000 tahun.(*)

Sumber: Tribunnews
Halaman 3/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved