Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

POPULER

POPULER- Penyelundupan Satwa Jenis Belangkas di Riau, FAKTA dan Mitos Belangkas untuk OBAT KUAT Pria

Berita populer di website Tribunpekanbaru.com sejak beberapa waktu lalu hingga saat ini di antaranya tentang penyelundupan satwa jenis belangkas

Editor: Nolpitos Hendri
Tribun Pekanbaru/Rizky Armanda
POPULER- Penyelundupan Satwa Jenis Belangkas di Riau, FAKTA dan Mitos Belangkas untuk OBAT KUAT Pria 

"Karena memang Pak Kapolri, Pak Tito memerintahkan untuk mencegahan kejahatan transnasional ini. Karena memang rata-rata kegiatannya lintas negara," bebernya.

Dia menegaskan, satwa belangkas adalah satwa yang dilindungi oleh negara.

Masyarakat pun diminta melaporkan jika menemukan hal-hal yang terkait dengan peredaran satwa belangkas di wilayah Riau.

Disinggung soal kenapa belangkas ini diminati di daerah tujuannya, Suharyono menuturkan jika hal ini berkaitan dengan mitos maupun fakta tentang khasiat binatang tersebut.

"Yang jelas faktanya sesuai kajian ilmiah, belangkas mengandung antitoksin, dan untuk metabolisme. Itu fakta ilmiahnya. Kalau mitos, katanya untuk obat kuat, dan lain-lain, itu memang biasa di luar negeri," terangnya.

1.500 ekor satwa belangkas hasil pengungkapan ini selanjutnya dimusnahkan dengan cara dikuburkan di dalam tanah di kawasan Kantor BBKSDA Riau.

4 Ekor Singa Afrika dan 1 Ekor Leopard Jalani Perawatan di Pekanbaru

Empat ekor anak Singa Afrika, satu ekor Leopard termasuk 58 ekor Kura-Kura Indiana Star, yang menjadi komoditi perdagangan satwa oleh sindikat internasional, sedang menjalani perawatan di Kebun Binatang Kasang Kulim.

Pasca berhasil diamankan pada Sabtu (14/12/2019) kemarin, satwa tersebut kondisinya semakin membaik.

Laskar Jaya Permana, selaku pihak pengelola Kebun Binatang Kasang Kulim yang beralamat di Kubang Raya, Kabupaten Kampar menjelaskan, selera makan para satwa tersebut sudah mulai naik dan normal.

"Alhamdulilah kondisinya saat ini sudah naik selera makannya. Karena pada saat tiba, londisinya nampak lelah dan stres karena berada dalam perjalanan yang cukup lama," kata Laskar saat diwawancarai Tribun, Senin (16/12/2019).

Disebutkan Laskar, khusus untuk anakan Singa Afrika dan Leopard, satwa tersebut diberikan nutrisi berupa daging ayam segar dan juga susu.

Para satwa ini juga menjalani serangkaian proses pengecekan kesehatan oleh dokter hewan.

"Tadi sudah dicek kesehatannya oleh drh. Rini dari BBKSDA," terang Laskar.

"Alhamdulilah hasil pemeriksaan tadi semuanya kondisinya sehat walaupun masih proses adaptasi," sambung dia lagi.

Seperti yang diberitakan sebelumnya, Direktorat Reserse Kriminal Khusus Kepolisian Daerah Riau berhasil membekuk dua tersangka sindikat perdagangan hewan internasional, Sabtu (14/12/2019) dini hari.

Kedua tersangka ditangkap di Pekanbaru.

Keduanya yang telah ditetapkan sebagai tersangka dan terancam hukuman 10 tahun penjara itu berinisial Yat dan Is.

Informasi dari pihak kepolisian diketahui, bahwa keduanya bertindak sebagai pengendali.

Dari tangan kedua pelaku, petugas berhasil mengamankan empat ekor anak Singa Afrika, satu ekor anak Leopard, serta 58 kura-kura Indiana Star yang ditaksir bernilai ratusan juta rupiah.

Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Riau AKBP Andri Sudarmadi menambahkan bahwa pihaknya telah melakukan pengintaian hingga sebulan lamanya sebelum akhirnya membongkar sindikat itu pada Sabtu kemarin.

Andri yang langsung memimpin penangkapan itu menuturkan telah mengintai tersangka sejak membawa satwa yang disimpan dalam sejumlah keranjang merah, biru, dan cokelat tersebut sejak dari Dumai, Sabtu dinihari.

Tersangka yang mengendarai mobil minibus jenis Avanza bernomor polisi BM 1470 NV kemudian bergerak ke arah Pekanbaru, sekitar lima jam perjalanan dari Dumai.

"Kita sempat kejar-kejaran dengan tersangka karena menyadari telah diekori. Alhamdulillah akhirnya berhasil ditangkap di Jalan Riau, Kota Pekanbaru," ujarnya.

Saat ini bayi singa, leopard, kura-kura dan orang utan dievakuasi ke kebun binatang Kasang Kulim, Kecamatan Siak Hulu, Kabupaten Kampar, Riau.

Kapolda Riau Irjen Pol Agung Setya Imam Effendi, Minggu (15/12/2019) menjelaskan bahwa satwa itu diselundupkan dari pelabuhan tikus tidak jauh dari kantor imigrasi Kota Dumai, Riau dari perairan Malaysia.

Secara geografis, Dumai memang berbatasan langsung dengan negeri jiran itu.

Bayi singa dan leopard malang yang masih berusia di bawah satu tahun itu kemudian dibawa ke Kota Pekanbaru menggunakan minibus, Avanza dengan tujuan akhir Lampung.

"Mereka akan membawa satwa tersebut ke provinsi Lampung," ujarnya.

Usai penangkapan itu, pada Sabtu malam Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau turut menyelamatkan tiga ekor orang utan.

Satwa dilindungi itu ditemukan di pinggiran Kota Pekanbaru, yang ditinggalkan orang tak dikenal.

Agung mengatakan polisi masih mendalami temuan orang utan itu dengan jaringan yang diungkap sebelumnya.

Agung menegaskan bahwa Polda Riau masih akan memburu pelaku lainnya hingga tuntas.

Menurut dia, kasus ini tidak akan berhenti di dua tersangka ini.

"Ini bentuk kejahatan terorganisir dengan sistem terputus. Satu dengan lainnya memiliki tugas dan perannya masing-masing. Saya akan sampaikan setelah semuanya terungkap," ujarnya.

Tribunpekanbaru.com - POPULER- Penyelundupan Satwa Jenis Belangkas di Riau, FAKTA dan Mitos Belangkas untuk OBAT KUAT Pria

POPULER- Penyelundupan Satwa Jenis Belangkas di Riau, FAKTA dan Mitos Belangkas untuk OBAT KUAT Pria

POPULER- Penyelundupan Satwa Jenis Belangkas di Riau, FAKTA dan Mitos Belangkas untuk OBAT KUAT Pria

POPULER- Penyelundupan Satwa Jenis Belangkas di Riau, FAKTA dan Mitos Belangkas untuk OBAT KUAT Pria

POPULER- Penyelundupan Satwa Jenis Belangkas di Riau, FAKTA dan Mitos Belangkas untuk OBAT KUAT Pria

Halaman 4/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved